Pagi ini jam pelajaran kedua adalah jadwalnya kelas Dhani olahraga. Mereka sudah pemanasan sedari tadi dan kini menunggu giliran untuk di panggil namanya untuk melakukan squat jump.
Dhani duduk di bawah pohon bersama teman-teman nya yang lain memperhatikan teman mereka yang mendapat giliran.
Sebenarnya Dhani kurang fokus karena sejak awal pemanasan tadi kepalanya tiba-tiba sakit lagi. Dhani sesekali memukul kepalanya mencoba mengusir rasa sakit yang selalu datang tanpa permisi.
Rama memperhatikan Dhani yang sedang berada di lapangan dari dalam kelasnya. Sesekali menggelengkan kepala melihat tingkah absurd anak itu.
"Etdah adek lo squat jump apa lagi ngecosplay jadi kodok? gitu amat loncat nya," Komentar Anjas saat tiba giliran Dhani, dia juga dari tadi ikutan memperhatikan dede besar Rama.
"Maklum, kehalang perut." Jawab Rama asal membuat Anjas menoleh ke arah Rama sambil menggeleng kepala, keduanya saling menertawakan Dhani. Kurang ajar emang, untung orangnya gak tau.
Mereka berdua kembali mengarahkan pandangan ke lapangan, namun objek yang dipantau sedari tadi menghilang tanpa jejak.
"Lah adek lo mana njir, main ilang aja kayak pulpen!"
Rama celingak-celinguk mencari keberadaan Dhani tapi nihil, orangnya emang ilang.
"Ke kelas kali ngambil minum," Ucap Rama yang diangguki Anjas. Meraka lalu kembali memfokuskan diri dengan penjelasan guru di depan.
Sehabis melakukan squat jump tadi, Dhani ngerasa tiba-tiba pengen buang air kecil alhasil dia langsung ngacir ke toilet setelah izin dengan sang guru olahraga.
Dhani keluar dari toilet dan bergegas menuju lapangan, namun langkahnya terhenti saat pandangannya tiba-tiba mengabur. Dhani menyentuh pelipis nya lalu memejamkan matanya dengan dahinya yang mengkerut. Saat dirasa sudah membaik ia kembali melanjutkan langkahnya.
Dhani menghampiri teman-temannya yang kini beristirahat di bawah pohon yang ada dipinggir lapangan.
"Paha gue sakit banget woyy!" Keluh Audy sambil memijat pelan kakinya yang selonjoran.
"Hooh efek jarang olahraga nih!" Sahut Mila yang juga merasakan sakit di sekitar pahanya.
"Makanya kayak gue dong! Rajin olahraga," Ucap Filo tersenyum bangga. Mereka hanya mendecih malas mengiyakan.
"Gue malah perut yang sakit nih," Ujar Dhani mengusap perutnya yang terasa kencang setelah olahraga tadi.
"Duh kesian, debay nya gak pa-pa, kan?" Tanya Rupin bercanda mengusap perut Dhani bikin empunya memukul kencang lengan Rupin.
"Gada otak!" Maki Dhani bikin Rupin ketawa ngakak. Suka banget ngeliat ni orang misuh-misuh.
Asyik tertawa tiba-tiba datang seseorang meletakkan sebungkus plastik berisi air mineral.
"Buat adek-adek ku!" Ucap Iqbal lalu berjongkok di sebelah Audy.
Mereka seketika tersenyum berebut mengambil air mineral tadi, "Makasihh Bang Dilaaan!" Ucap mereka kompak. Iqbal hanya mengangguk seraya tersenyum ganteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] MOODY; RamaDhani
HumorHanya tentang dua saudara tiri; Rama dan Dhani, Rama yang belajar jadi kakak yang baik dan Dhani yang nyolot terus. "Hargai apa yang kamu punya sekarang karena kamu nggak akan pernah tau kapan Sang Pemilik akan mengambilnya kembali."