Phase 1.
Arlyn - Aksara.
"Kak, boleh minta tolong bikinin minum enggak? temen aku ada yang dateng." pinta Alfy kepada sang Kakak yang hari itu tumben-tumbenan berada didapur, biasanya dikamar.
"boleh, buat berapa orang?" tanya Arlyn, sang Kakak. "buat 1 orang aja sih Kak, dia lagi ngobrol tuh sama Mama." jawab Alfy lagi, " Kopi apa teh dek?" tanya Arlyn sekali lagi,
" teh aja Kak, dia nggak suka ngopi." balas Alfy yang kemudian bergabung dengan Mamanya di ruang tamu.
Arlyn menggulung rambutnya agar tidak mengganggunya saat beraktivitas, dengan cekatan tangannya bekerja untuk membuat minuman permintaan sang adik. setelahnya ia berniat memanggil sang adik untuk menyajikannya, jujur saja Arlyn terlalu malas menghadapi tamu-tamu yang datang ke rumahnya, entah kenapa demikian. Namun sang adek malah memberi sinyal menyuruhnya untuk menyajikan minuman itu sendiri kepada sang tamu yang membuatnya mendengus kasar. Dengan sangat terpaksa, Arlyn melangkahkan kakinya ke ruang tamu dan menyajikannya dengan senyum terpaksa sekadar beramah-tamah. Arlyn sempat mendengar ucapan terimakasih yang sangat lirih dari teman sang adik yang ternyata berjenis kelamin laki-laki itu, ia kirain teman Alfy itu perempuan yang bakal dia kenalin ke Mama mereka , eh, taunya laki-laki. Arlyn membalasnya dengan senyuman ala-kadarnya dan berencana meninggalkan ruang tamu menuju kamarnya setelah ini.
" pembantu baru, Tante?" sialan! pertanyaan itu menghampiri gendang pendengaran Arlyn yang belum sepenuhnya tiba didapur untuk mengembalikan nampan.
" Ohh,, bukan. Pembantu Tante masih yang lama kok, cuma ini kan hari Minggu, jadi mereka off. Ini anak Tante yang di Prancis, pulang dia. biasa hari Minggu gini Tante ngajakin mereka berdua ini buat bersih-bersih, biar semua Mbak-nya bisa liburan" balas Mama Arlyn.
" Oh,, yang jadi desainer itu ya Tante? kata Alfy, dia baru aja buka butik ." balasnya, Arlyn kesal mendengarnya. bisa-bisanya cowok itu mengira ia pembantu hanya karena penampilannya yang berantakan begini? lihat aja nanti kalau Arlyn udah pake baju bagus terus dandan, bakal klepek-klepek ini orang.
" Puji Tuhan, 2 hari yang lalu baru di buka butiknya sekalian Launching brand nya sendiri. Tante kirim undangan ke rumah, tapi katanya kamu lagi terbang ke Singapore ya?" Kata Mama ramah, saking ramahnya Arlyn yang masih setia menguping mencibir 'sok ramah si Mami, biasanya juga jual mahal.'
Arlyn yang pegal berdiri terus mencoba melangkah ke arah kamarnya yang berada dibelakang ruang tamu ( sengaja milih dilantai 1 karena Arlyn tipe orang yang malas naik turun tangga) otomatis Arlyn harus terlihat saat akan memasuki kamarnya.
" Ar, sini! ngobrol dulu sama Aksa." panggil Mama Arlyn, dan Arlyn yang mendengarnya memutar bola matanya kesal.
" Biarin sih Mi, kak Arlyn mungkin lagi butuh istirahat." bela Alfy yang disahuti yes! oleh Arlyn, ada yang ngerti juga. Alfy daritadi kemana coba? si Aksa-Aksa itu kan temennya Alfy kok yang heboh Mama-nya sih? heran deh Arlyn.
" bentar doang kok Ar, cuma kenalan doang." desak Mama yang membuat Arlyn dengan kesal kembali memasuki ruang tamu, kebetulan ruang tamu dan ruang keluarga tidak ada dinding pemisah jadi kelihatan semua. Arlyn duduk disamping sang Mama, Alfy yang melihatnya hanya tersenyum simpul. Kakaknya ini benar-benar luar biasa malas jika bertemu para tamu di rumah, padahal dia itu desainer kenamaan asal Prancis yang pasti sering mendapat tamu atau klien, gimana cara si Kakak ngehadapinnya ya? fyi, dulu di Prancis bekerja untuk brand orang lain. Sekarang di Indonesia keluarin brand sendiri.
" berdiri dong kamu, Nak. kenalan sama Aksa." Arlyn pun berdiri dan menjabat tangan Aksa yang sudah berdiri sejak kedatangan Arlyn ke ruang tamu.
" Aksara Mararjuna. panggil saja Aksa." kata si cowok memperkenalkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Partner to Start
RomanceHighest rank: rank 1 dalam ericnam rank 8 dalam desainer Everything starts again.. Kisah tentang mereka yang mempunyai masalalu yang sulit dijelaskan.