[2] Bad Love

3.2 •• Parents

yang kangen Hani sama Johnny, here's your beloved evil:)

•••

Nathan menyenderkan tubuhnya saat lampu merah. Badannya sangat capek dan pegal

'Loh, itu kan mobilnya Hwall. Bukannya dia langsung cabut tadi' Nathan menatap mobil yang berhenti di depannya. Platnya sama persis dengan milik Hwall

Lampu hijau. Mobil Hwall berbelok ke kanan

'Itu kan jalan ke apartemen Chaerin' Nathan yang tadinya mau pulang langsung mengikuti Hwall. Pikirannya benar-benar tidak terkendali kali ini

Nathan melirik ke arah kiri, itu benar apartemen Chaerin. Tapi Hwall tidak berhenti disana

Nathan menghela nafas kasar, 'apa sih yang gue pikirin'

Nathan memutuskan untuk kembali pulang ke rumahnya

×××

Nathan masuk ke dalam rumah dengan lesu. Berkali-kali ia menghela nafas kasar dalam beberapa jam saja

"Kamu tumben udah pulang" Hani yang sedang membuatkan kopi untuk Johnny terkejut karena ini baru jam sebelas malam

Nathan mendekat ke arah bundanya, "buat ayah? Nathan anterin aja"

Hani mengangkat alisnya, "ada maunya kamu ya?"

"Nathan mau cerita sama ayah" Nathan mengambil alih kopi itu dan segera berjalan ke ruang kerja ayahnya

"Ayah?"

Johnny melirik ke arah pintu dan melepas kacamata bacanya. Kemudian menyenderkan badannya

"Kenapa?" tanya Johnny datar. Sejujurnya Nathan lebih takut jika ayahnya tersenyum lebar, karena bisa saja ia langsung mengeluarkan pistolnya jika salah bercanda

Nathan meletakkan kopinya di meja ayahnya

"Em Nathan mau--"

"Masalah Chaerin?" tanya Johnny memotong perkataan Nathan

"Gimana ay--" Nathan langsung menutup matanya frustasi, ayahnya pasti memata-matainya

Johnny berjalan ke arah Nathan. Kemudian berdiri di depan anak pertamanya itu

"I-iya AYAH?" Nathan sedikit berteriak ketika tiba-tiba Johnny menarik kerah baju anaknya

Nathan menjadi berdiri dan berjinjit. Mengingat ayahnya yang tinggi juga kuat

"Jangan pikir ayah ga tau apa yang kamu lakuin Jonathan Seo" Johnny menatap tajam anaknya itu

BUGH!

Satu pukulan mendarat di pipi Nathan. Johnny menarik lagi kerah baju anaknya itu, memaksanya untuk bangun

BUGH!

Satu pukulan mendarat lagi, membuat Nathan mengusap sudut pipinya yang berdarah

"Bangun kamu! Jangan cupu!" Bentak Johnny. Hani yang mendengar keributan segera menghampiri keduanya

Hani tidak langsung menolong Nathan, ia membiarkan Johnny menyelesaikan apa yang ia mau

"Kamu jadiin perempuan taruhan! Kalo Giselle diposisi Chaerin gimana perasaan kamu?!"

"Jangan mentang-mentang kamu anak ayah, seenaknya langsung kaya gini. Awalnya ada yang ga beres waktu kamu minta Chaerin jadi pacar kamu, tapi ayah diemin"

"BANGUN KAMU JONATHAN SEO!" Johnny berteriak, kemudian menarik kerah baju anaknya lagi

Hani mendekat dan mengusap perlahan tangan Johnny, "biar aku yang urus"

Hani membawa Nathan ke dalam kamarnya. Kemudian mengobati sudut bibir Nathan

"Ma-maafin Nathan bunda" Nathan menundukkan kepalanya. Hani mengusap perlahan kepala Nathan. Menenangkan anaknya itu

"Nathan, Nathan kan punya adik cewek. Perasaan Nathan kalo Giselle yang ada di posisi Chaerin gimana?" tanya Hani

Nathan hanya diam, kalau bundanya sudah seperti ini Nathan pasti tidak bisa menjawab

"Perempuan itu kaya kaca. Sekalinya dibanting, pecah, ga akan bisa kembali seperti semula. Bisa, tapi wujudnya sama ga kaya awal beli?"

"Engga kan? Itu hatinya perempuan, Nak. Perempuan itu juga pemaaf. Buktinya dulu ayah kamu sering banget nyakitin bunda, tapi karena bunda sayang, bunda maafin ayah kamu. Ga peduli seberapa sering ayah kamu nyakitin bunda"

"Ayah kamu begini karena dia gamau kamu sama kaya dia dulu. Ayah kamu nyesel banget setiap inget kejadian itu" Hani membawa anaknya ke pelukannya

"Nak, Chaerin itu wanita yang kuat. Waktu kamu putusin dia ga sampe nyariin kamu gini kan? Bukan karena Chaerin ga sayang sama kamu. Dia terlalu sayang sampe ga berani buat nyari kamu, dia udah beneran jatuh ke kamu. Maka dari itu, dia kuat banget nyembunyiin perasaan dia" Hani mengusap punggung anaknya

Nathan hanya diam, berkecamuk dengan pikirannya. Pikirannya melayang ke Chaerin

Benar kata bundanya, Chaerin itu anak yang kuat. Bahkan ada masalah apapun dia ga mau nunjukin ke orang lain

'Maafin aku Lee Chaerin'

~tbc~