4.9 •• New Start

1.6K 245 35
                                    

"Kamu mau makan apa hari ini?" tanya Chaerin yang masih sibuk menata baju bayinya. Usia kehamilannya sudah menginjak tujuh bulan. Jenis kelaminnya juga sudah terlihat

Laki-laki, katanya

Nathan menoleh dan menatap Chaerin. Dia sibuk memainkan tabletnya, mempelajari tentang kantor ayahnya

"Nggak tahu, kamu lagi nggak pengen apa-apa?" tanya Nathan. Chaerin menutup lemari pakaian dan duduk di sebelah Nathan

"Aku mau McD, beli yuk" ajak Chaerin. Nathan bangkit dari tidurnya, kemudian bersandar di bahu Chaerin

"Ya udah, aku ambil jaket dulu ya" Nathan bangkit dan berjalan masuk ke dalam kamar untuk mengambil jaket untuknya dan juga untuk Chaerin

Setelah itu, keduanya lalu turun ke basement dan segera pergi

"Kamu nggak mau kejar paket C?" tanya Nathan membuka obrolan

"Aku udah homeschooling selama ini. Mungkin kalau dia udah lahir, aku bisa urus dia sambil kuliah" ucap Chaerin. Nathan mengangguk paham

Nathan memutuskan untuk meneruskan perusahaan Johnny. Meski berat, dia harus tetap melakukannya 'kan?

Keduanya sampai dan langsung turun. Nathan memesan sedangkan Chaerin mencari tempat duduk

Chaerin tersenyum saat menatap beberapa remaja yang sedang berkumpul dan bercerita. Tak lama salah satu dari mereka menatap Chaerin dan berbisik

"Masih muda banget loh, hamil ya tapi udahan"

Chaerin tertunduk. Dia sudah kebal dengan ucapan-ucapan pedas yang sering dia dengar. Bahkan dia sudah tidak sakit hati lagi seperti pertama kali dia dicemooh

"Jijik banget gue lihatnya. Polos gitu mukanya ternyata" Chaerin diam sambil memainkan ponselnya. Tak lama Nathan datang sambil membawa pesanannya

"Lama ya, Chae?" Chaerin menggeleng, kemudian menaruh ponselnya dan menyeruput minumannya

"Cowoknya ganteng, pasti ceweknya yang godain" obrolan itu sepertinya masih saja berlangsung. Nathan awalnya hanya diam saja, sampai salah satu dari mereka menghampiri meja Nathan dan Chaerin

"Maaf mas, boleh minta nomor hapenya?" Nathan menoleh. Menatap perempuan yang mengenakan rok diatas lutut dan baju yang ketat itu dengan tatapan sinis

"Lo nggak lihat gue sama siapa?" tanya Nathan sinis

"Bibinya ya mas? Saya boleh kenalan sama mas nggak?" perempuan itu masih kolot meminta nomor Nathan. Nathan berdecak sebal, kemudian berdiri dan menarik tangan Chaerin

"Gue denger apa yang lo omongin tentang istri gue. Asal lo tahu, gue bisa aja bikin orang tua lo mendadak bangkrut" Nathan kemudian pergi dari sana

Keduanya kini sudah berada di dalam mobil. Nathan menatap Chaerin yang sedari tadi hanya diam setelah kejadian itu

"Kamu sering dengar kata-kata kaya gitu?" tanya Nathan. Chaerin mengangguk, membuat Nathan memejamkan matanya dan menghela nafas kasar

Nathan mengambil ponselnya. Kemudian menelfon seseorang

"Hallo, hyung"

"Ada apa, tuan muda?"

"Tolong urus cabe yang ada di McD tadi. Buat mereka jera"

"Baik, tuan muda"

"Thanks, Hendery" ucap Nathan kemudian mematikan panggilan itu. Chaerin menoleh menatap Nathan

"Nat, jangan kaya gitu" ucap Chaerin. Nathan menatap Chaerin

"Nggak bisa gitu Chae. Mereka ganggu istri aku" entah mengapa, mendengar Nathan memanggilnya dengan sebutan istri membuat darah Chaerin berdesir hebat. Chaerin terkekeh geli, membuat Nathan menaikan sebelah alisnya

"Ais, sialan" Nathan terkejut. Mendengar Chaerin mengumpat membuat Nathan tersenyum

Chaerin dengan umpatannya membuat dirinya seribu kali terlihat lebih seksi

Tolong, pikiran Nathan kemana-mana

Nathan melajukan mobilnya meninggalkan area McD

---

Chaerin menatap Nathan yang melamun sambil rebahan di sofa. Gadis itu haus, dan gelas dikamarnya sudah kosong

"Nat, kamu ngapain jam segini di ruang tv?" Chaerin mendekat dan menggoyangkan badan Nathan pelan. Nathan hanya diam saja, matanya tiba-tiba terpejam

"Nat!" panggil Chaerin sekali lagi. Nathan hanya diam. Chaerin memegang dahi Nathan

Tidak panas

"NATHAN!" Chaerin berteriak, membuat Nathan membuka matanya dan tersenyum geli

"Dih panik" ucapnya. Chaerin mencubit lengan Nathan, membuat Nathan mengaduh kesakitan

"Kenapa coba jam satu ngelamun, kesambet baru tahu rasa kamu" Chaerin yang niatnya mau mengisi gelasnya, jadi duduk disebelah Nathan

Nathan berdiri, kemudian berjalan ke arah dapur. Lalu kembali ke ruang tv dengan sebuah kue bertuliskan "Selamat ulang tahun, Chaerin" ditangannya

"Chae" Chaerin menoleh menatap Nathan. Dia kemudian berdiri dan menutup mulutnya, tak percaya

"Happy birthday, my wife" ucapnya. Chaerin kembali terduduk, dia sendiri bahkan tidak ingat jika hari ini dia berulang tahun

Nathan mendekat dan menyuruh Chaerin untuk meniup lilin. Chaerin meniup lilin itu dan Nathan langsung mencium keningnya lembut

Chaerin berharap, kebahagian yang selama ini dia harapkan akan abadi

~tbc~

hehe

[2] Bad LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang