5.0 •• Baby

2.1K 262 67
                                    

Tidak terasa dua bulan berlalu dengan cepat. Nathan berlari keluar dari kantornya dengan jas yang masih dia pegang, bahkan untuk sekedar memakainya dia tidak sempat

Setelah mendapat kabar dari Hani dan juga Han yang tiba-tiba mampir, Nathan buru-buru ke rumah sakit untuk menanti putra pertamanya. Setelah sampai, Nathan menatap Hani dan Han yang harap-harap cemas di depan ruang tindakan

"Nathan, istri kamu. Aduh kok panik sendiri gue. Yang lahiran dia yang mules gue" ucap Hani entah pada siapa. Nathan yang bingung menatap Han meminta penjelasan. Han tersenyum, kemudian menepuk pelan bahu Nathan

"Everything will be okay, Nat" dia berusaha menenangkan Nathan. Tak lama Jinhyuk dan Johnny yang kebetulan sedang dinas ke luar negeri datang dengan jet pribadi Johnny. Jinhyuk sendiri juga nggak kalah paniknya sama kaya Hani. Nathan yang suaminya aja malah bingung harus ngapain

Johnny menatap Nathan, "kamu ngapain disini. Masuk sana. Suaminya Chaerin kamu apa Han?" ucapnya menggoda. Nathan menatap Johnny tak suka kemudian mengangguk dan segera masuk ke dalam

Nathan melihat Chaerin yang terbaring dengan keringat dingin membasahi tubuhnya

"Sayang"

"Nathan" Chaerin menoleh, menatap Nathan dengan tatapan sendu. Chaerin lelah, tentu saja. Kontraksi yang tak kunjung selesai-selesai. Ditambah dia butuh air minum

"Kamu butuh apa?" tanya Nathan

"Air gula, aku butuh yang manis-manis. Biar ada tenaga" ucap Chaerin lemah

"Kan udah ada ayahnya disini" canda Nathan

"Lawak nih anak lo balik lagi nggak jadi lahir lihat bapaknya begitu modelnya" Chaerin menjitak kepala Nathan, Nathan terkekeh. Kehidupan rumah tangga mereka nggak jauh dari kata; bercanda-marahan-berantem-terus tahu-tahu bercanda lagi nggak jelas

Mana ada romantis-romantisnya

Tak lama, dokter masuk dan bersiap diri untuk membantu proses persalinan Chaerin

"Chae, pembukaan lo udah lengkap. Posisi kepala bayi mapan. Lo ikuti instruksi gue dan pelan-pelan aja ya" Chaerin mengangguk

"Nat, istri lo dikasih dukungan ya. Semangatin pokoknya"

"Noona nggak inget aku dulu jadi kapten cheers?" Nathan yang ngelawak langsung dapat jambakan dari Chaerin yang mulai kontraksi lagi

"Ayo, Chae. Jangan berhenti, ini bagian kepala. Kasihan bayinya" Sarah menyuruh Chaerin untuk mengejan sedikit lagi

"Se-se mangat, se-se semangat" Nathan di samping Chaerin memegang tangan Chaerin dan mengusap keningnya yang berkeringat

Chaerin bahkan nggak mau ngakuin kalau Nathan ayahnya kalau begini. Malu

Tak lama, setelah tiga puluh menit Nathan dijambak oleh Chaerin. Suara bayi terdengar di penjuru ruangan. Nathan nggak tahu sejak kapan sudah bersujud bahagia karena selama ini perjuangannya nggak sia-sia buat berubah

Sempat berpikir untuk menyerah tapi mungkin setelah mendengar suara bayi pertamanya, pikiran itu hilang seketika

"Nat, bangun. Kasih nama anaknya nih" Sarah kemudian memberikan bayi itu kepada Nathan. Nathan menggendongnya dan mengusap pipi gembul itu lembut

"Hallo anak ayah, Nathaniel Seo, kesayangan ayah" Chaerin tersenyum. Kemudian memejamkan matanya

Nathan yang menatap itu segera menghampiri Chaerin

"Chae" Nathan menggoyangkan tubuh Chaerin perlahan

"Chaerin!" Nathan berteriak panik. Chaerin kemudian membuka matanya

"Dih panik" Oh, oh, oh, balas dendam?

Nathan mendengus sebal dan kemudian menaruh Niel disebelah Chaerin. Nathan kemudian membuka pintu ruang tindakan dan menatap semua orang yang menunggu

Haru, Hwall dan juga Jisung yang entah kapan sudah disana menatap Nathan dengan cemas

Nathan langsung lesu dan menggeleng. Membuat Hani hampir menangis kalau saja Nathan tidak bersuara

"Its a boy" semua yang ada disana tersenyum bahagia. Hani yang tadinya mau nangis langsung jewer telinga Nathan. Mereka kemudian mengekori Chaerin yang dipindah ke bangsal

Karena ini rumah sakit Johnny, jelas Chaerin berada di bangsal VVIP. Orang misqueen kaya Haechan mas can't relate

Semua satu persatu pulang. Kini tinggal Nathan yang menjaga Chaerin. Nathan duduk di sofa sambil memainkan tabletnya. Mengurus pekerjaan yang sempat ia tinggal

Chaerin mendengus sebal. Chaerin tidak suka kalau Nathan bersamanya, dia memikirkan pekerjaan atau hal lain

"Aduh, anaknya papah Han ganteng banget sih" ucapan Chaerin membuat Nathan tiba-tiba menghentikan kegiatannya. Nathan menaruh tabletnya di meja dan berjalan mendekat

"Ulangi"

"Anak papah Han ganteng banget" Chaerin mengulangi sesuai ucapan Nathan

"Kok papah Han?" tanya dia

"Ayahnya kan udah beranak istri sama tablet. Dia anaknya papah Han" Chaerin yang masih menyusui Niel menatap sini tablet yang ada di atas meja

Nathan terkekeh, "cemburu, hm?"

Chaerin menggeleng, "nggak, kita mah realistis aja ya dek. Orang lain kalau lagi bahagia kerjaan dipikir terakhir"

Nathan tersenyum, kemudian mengusap rambut Chaerin, "iya ini udahan kok"

Nathan duduk di sebelah Chaerin, "Erin, mau susu juga" ucapnya. Chaerin menoleh

"Lo sekali lagi gitu gue tampol lo" Nathan tertawa

"Tangan kosong kalo berani!" ucapnya. Chaerin kemudian tertawa kencang, membuat Niel kaget dan menangis

Chaerin bahagia. Sungguh dia sangat bahagia. Keluarga yang selama ini dia inginkan akhirnya terwujud

Sedikit terlambat, tapi tidak apa-apa kan daripada tidak sama sekali

~FIN~

EHEHEHEHHEHE HSHSHSHSH

[2] Bad LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang