3.9 •• Chance

1.8K 277 24
                                    

Nathan duduk setelah menanggalkan jaket dan mengganti bajunya

Malam ini, mendadak dia jadi anak rumahan yang murung. Duduk di tepi ranjang sambil memikirkan sesuatu yang jawabannya belum pasti

Jujur, dia masih bingung kenapa Chaerin pergi dari kota ini. Dia bisa berdamai dengan masa lalunya

Tapi dia yakin, lukanya pasti besar

Orang tuanya cerai, dia dipermainkan oleh Nathan, ditambah selama di sekolah dia juga sering di bully meski dia ramah ke semua orang

Nathan merebahkan tubuhnya. Hari ini dia benar-benar dibuat kalut hanya dengan satu nama

Lee Chaerin

"NATHAN, MAKAN MALAM DULU!" teriakan bundanya membuat Nathan terbangun. Segera dia berjalan menuju ruang makan

Nathan menatap ayahnya yang sedang membantu Giselle duduk di kursinya. Nathan tersenyum, dia tidak bisa membayangkan jika Giselle adalah Chaerin

Dia pasti bakal marah besar. Mendatangi orang yang melukai hati Giselle, bahkan mungkin membunuhnya

Tapi, bagaimana dengan Chaerin? Disaat Giselle punya Nathan yang melindunginya. Siapa yang melindungi Chaerin yang tidak punya siapa-siapa? Kenapa hal seperti itu tidak sampai terpikirkan oleh Nathan?

"Kamu kenapa? Duduk" ucap Hani menatap Nathan yang hanya berdiri menatap meja makan

Nathan menarik kursinya, kemudian duduk dan mengambil beberapa lauk untuk dimakan

"Kamu sudah minta maaf ke Chaerin?" ini pertama kali ayahnya berbicara dengannya setelah pertengkaran malam itu. Nathan menatap ayahnya

"Belum ayah" ucapnya pelan

"Kenapa belum? Dia pindah keluar kota?" ucapan Johnny membuat Nathan mendongak. Menaruh sendok dan garpunya

"Iya, ayah" ucapnya lagi

Johnny membanting sendok dan garpunya, membuat Hani dan Giselle terkejut. Bahkan Lucas yang baru mau duduk langsung berdiri lagi

Johnny menyandarkan tubuhnya. Menggulung kemejanya sampai sebatas siku. Kemudian menatap anaknya

"Baru pindah kota, kamu udah seputus asa ini. Gimana nanti kalau dia ayah pisahin sama kamu. Bisa-bisa gantung diri kamu" ucap Johnny

Nathan menunduk, mendengarkan ucapan ayahnya

"Pernah ayah ajarin kamu untuk selemah ini? Ayah tahu, ayah bahkan lebih buruk dari kamu dulu. Tapi ayah berusaha memperbaiki. Tapi untuk masalah kamu kali ini, ayah nggak yakin dia bakal maafin kamu" ucap Johnny

Johnny berdiri, "ayah kasih kamu kesempatan. Kalau kamu sia-siakan, you know what will happen" Johnny pergi dari ruang makan. Berjalan pergi ke taman belakang

Hani menatap Nathan, "bunda nggak bisa bantu kamu cari Chaerin. Tapi bunda bakal bantu supaya ayah kamu mau maafin kamu" Hani berdiri menyusul Johnny

Hani duduk disebelahnya. Kemudian menepuk pundak Johnny sehingga dia menoleh

"John"

"She's pregnant right?" ucapan Johnny membuat Hani terkejut, namun dia kemudian menghilangkan keterkejutannya dan tersenyum

"Kamu tahu darimana?" Johnny kemudian merogoh sakunya, mengambil ponsel dan menunjukkan pada Hani

Hani mengambil ponsel itu dan melihat isinya

"Jinhyuk kolega kerja aku, dia cerita gimana kehidupan dia. Dia bahkan nyesal karena sering ninggalin Chaerin sendirian. Aku tahan emosi aku karena tahu Nathan pelakunya. Gimana sampai nanti Jinhyuk tahu, kalau anaknya dihancurin sama Nathan?" Johnny menutup wajahnya dengan kedua tangannya

"Aku kasih kesempatan sama Nathan supaya dia berusaha tanggung jawab. Aku nggak bisa bayangin sehancur apa hidup Chaerin saat ini. Tapi yang aku tahu, dia kuat. Dia, kaya Jessica. Kamu tahu itu kan?" lanjut Johnny

"Aku bakal tugasin Hyunjin biar dia jaga Chaerin. I know where she is"

Hani tersenyum, kemudian memeluk Johnny dari samping

"Aku tahu ini salah aku, mungkin ini karma aku karena masa lalu aku. Just promise me, Hani. You'll never leave me"

"I promise you, Daddy"

~tbc~

kedepannya, beberapa part akan pakai POV-nya Nathan

Selamat berbuka puasa wan kawan

[2] Bad LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang