1.2 My Beautiful CEO

42.5K 4.5K 1.1K
                                    

Na Jaemin x Huang Renjun

_______

Happy Reading

______

Seperti hari kemarin, Jaemin sibuk mempersiapkan alat alatnya di dalam gudang.

Dugh!!

Brakk!!

Jaemin menoleh saat ia mendengar suara bising dari arah belakang.

"Selamat pagi, Na Jaemin! Dan selamat menjalani siksaanmu" pemuda bergigi tupai itu mengambil sapu pembersihnya setelah menjatuhkan semua alat alat Jaemin.

Jaemin kembali mencari pewangi lantai, menghiraukan kedatangan teman satu rekan kerjanya.

"Dia anak baru itu?"

Jaemin tau ada beberapa orang lain yang masuk kedalam sana. Kemudian mendengar pintu gudang ditutup.

"Apa yang-" Jaemin terbelalak ada sekitar lima pegawai yang sama dengannya disana.

"Hey, Na Jaemin? Benarkan? Kau juga dikirim Hyunjin kemari? Hah, benar benar"

Jaemin mengernyit, apa apaan maksudnya itu, dan apa Hyujin juga menyuruh mereka untuk meniduri Renjun?

"Dengar, aku memperingatimu untuk pergi dari sini dengan baik baik sekarang, jadi kau akan pergi atau-"

"Tidak"-Jaemin

Satu laki laki bertubuh tinggi dan besar itu maju kearahnya.
"Jika tidak, maka akan ku keluarkan dengan paksa"

Jaemin tetap menatap tajam kearah laki laki itu meski kerah baju kerjanya ditarik dan dicengkram erat.
"Aku tidak peduli"

BUGH!

"Akh!" Jaemin tersungkur di beberapa alat pembersih.

Kerahnya ditarik kembali, membuatnya sedikit tercekik, di paksa untuk berdiri kembali.
"Aku beri waktu dua hari untuk pergi dari sini"

BUGH!!

Setelah memukul wajah Jaemin, mereka semua pergi dari dalam gudang membawa alat pembersih masing masing.

"Sial. Akan kuhabisi jika mereka tidak bergerombol seperti tadi" Jaemin mengusap noda darah di ujung bibirnya.

Membawa alat alatnya menuju lift, benar benar awal yang buruk untuk memulai hari yang melelahkan.

Jaemin masuk kedalam lift setelah terbuka. Dan lift yang akan ertutup kembali terbuka sebab ditahan oleh tangan seseorang.

'Sial. Sangat cantik'

Renjun tersenyum miring melihat Jaemin kembali. Ia pikir tidak akan bertemu dengan office boy itu lagi.

Jaemin bahkan lupa membungkuk sebab terlalu sibuk memuja betapa manisnya si mungil pagi ini terlihat menggemaskan dengan setelan jaz warna merah muda, dan rambut abu abunya yang terlihat halus menutupi dahinya. Wajahnya seolah bersinar, mata itu selalu terlihat indah, dan bibir mungil itu terlihat menggoda tanpa sentuhan apapun.

"Kau tidak memberi salam?"

Jaemin tersentak.
"Ah, selamat pagi, Sajangnim"

"Pagi"

Jaemin mencoba mengotrol detak jantungnya yang mungkin akan terdengar oleh si mungil. Renjun menoleh sekilas kearah Jaemin.
"Kau terluka?"

"Em, hanya sedikit"

He is Baby🔞 | JaemRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang