1. Love first sight

45.5K 2.6K 973
                                    

JAEMREN FOR LIFE
Happy Reading
_______________

"Chan, kau tau sesuatu?"

"Tidak. Apa?"

"Kucingku tidak memiliki bokong."

"Menurutmu, kenapa mereka tidak memiliki bokong? Apa karna kucing itu tidak duduk?"

"Kucingku duduk."

"Apa tidak sakit? Mereka duduk tanpa bokong?"

"Hufftt.. apa tidak ada obrolan lain?" lelaki mungil disana menatap kedua rekannya dengan kesal.

"Em, baiklah, kau tau sesuatu yang lain? Kucingku tidak pernah mengupil."

Renjun, lelaki mungil yang sedaritadi menampakkan wajah masamnya terlihat begitu kesal sembari menahan tawanya.
"Jeno!!"

Yang dipanggil dengan nada kesal sekaligus menggemaskan itu tersenyum dengan bibir dan matanya.
"Kau tertawa? Akhirnya! Sedaritadi wajahmu masam, kau terlihat tidak manis jika seperti itu, aku lebih suka wajahmu yang ceria."

"Menyebalkan! Berhenti membicarakan hal konyol. Kau juga! Bagaimana bisa menanggapi omongan tidak masuk akal Jeno?"

Satu lagi lelaki berkulit tan yang duduk di depan meja yang sama dengan mereka hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.
"Sama seperti yang Jeno bilang. Ada apa? Apa ada masalah dengan pekerjaanmu? Cerita saja. Aku Lee Donghyuck yang biasa dipanggil Haechan akan mendengarkanmu."

"Mark hyung, hyungmu Jen! Aku menyesal menjadi sekretarisnya, dia hanya menyuruhku pada hal hal yang tidak penting."

"Hal tidak penting itu tetap pekerjaan, sayang~"-Jeno

Tuk..

"Auw! Auw!! AUWW!! AUWWWWW!!!" Jeno memegangi kepalanya sembari menatap Haechan dengan ekspreis sakit.

"Namanya Huang Renjun, Jeno!"

"Baiklah, hai Huang Renjun?"-Jeno

"Aku sedang serius Jeno! Aku kesal!"

"Memang apa yang Mark hyung lakukan padamu?"

"Dia menyuruhku menghitung isi stapler, dan benar benar harus mendatanya. Apa menurutmu dia waras?"

"Dia hyungku. Dia waras. Mungkin," Jeno mengangguk dengan mantap sembari meminum tegukan terakhir minumannya.

"Kau harusnya bersyukur. Menjadi sekretaris CEO utama sepertiku bukanlah hal yang mudah, jika orang itu se absurd Mark hyung, mungkin akan lebih melegakan, tapi, bekerja dengan Na Jaemin membuatmu tidak bisa bernafas."

Jeno menekan pipi Haechan dengan jari telunjuknya.
"Tapi, kau masih hidup, Chan? Bagaimana bisa?"

"Itu perumpamaan anak pintar."

"Ya aku tahu, tidak bisakah kau membedakan mana candaan dan yang mana bukan candaan? Dasar nojam."-Jeno

"Kau tidak ada masalah, Jen?"-Renjun

"Aku disini sebagai pimpinan juga seperti hyungku. Yang kalian keluhkan itu pekerjaan para sekretaris pimpinan. Kalau aku mengeluhkan pekerjaanku pada kalian, aku tidak yakin apa yang akan terjadi selanjutnya. Kalian bisa saja menghabisiku."

Mereka kembali bekerja ke tempat mereka masing masing setelah selesai makan siang. Masih satu perusahaan ngomong ngomong.

"Nanti, pulang denganku, oke? Kita makan malam bersama."

Renjun tersenyum sembari mengangguk menatap Jeno.
"Jen?"

"Hm?"

"Kenapa kau mau melakukan banyak hal untukku?"

He is Baby🔞 | JaemRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang