Like him

18.6K 2.1K 480
                                    

Happy Reading ✨

Disini Renjun sekarang, dikelilingi oleh orang asing dan menjadi orang asing pula.

"Mama senang kau sudah memiliki kekasih."

"Hm, ya, jadi tidak usah menjodohkanku."

"Aku baru tau kau memiliki kekasih secantik itu, hyung?" si bungsu dari keluarga Na itu melirik Renjun dengan senyuman nakal.

"Perhatikan tatapanmu, sebelum garpu ini mengambil alih. Disebelahmu ada kekasihmu ngomong ngomong."

"Oh iya, hadi libur kalian nanti kita akan ke villa bersama paman bibi kalian dan juga saudara saudara kalian. Renjun dan Herin ikut saja, tidak apa apa."

"Uhukk..."

Jaemin memberi Renjun air minum dan mengusap punggung Renjun.
"Iya, Renjun akan ikut denganku."

Ulasan senyum manis Renjun beri kepada Nyonya Na sembari mencubit keras paha Jaemin.

"Tidak apa apa, sayang, kau akan berkenalan dengan keluargaku nanti," Jaemin masih mengusap punggung Renjun sembari tersenyum.

Jika, kalian lupa, punggung Renjun terlalu jelas terekspos. Dan, itu alasan Jaemin terus terusan mengusap..

'Ini sangan halus.. ah, sangat mulus'

Setelah acara selesai. Mereka kembali pulang, keluarga konglomerat itu menggunakan tiga mobil untuk makan malam di restaurant mewah.

"Kau marah?"

"Dengar!!"

Jaemin menutup mulut Renjun sebab ada supir di depan yang terkejut mendengar bentakan Renjun.

"Akhh.. lepaskan! Paman, aku memang laki laki, dia yang mengubahku menjadi orang gila sepeeti ini. Dan, kau! Aku tidak pernah menyetujui untuk datang bersamamu ke acara keluargamu itu. Sebenarnya untuk ini pun aku tidak pernah menyetujuinya, kenapa kau seenak jidat mengatakan aku akan ikut. Sekarang, aku telat bekerja dan sudah pasti akan dapat potongan gaji, aku tidak mau harus kehilangan pekerjaanku hanya karna mengikutimu bertemu-"

"Huwaaa, aku mengantuk~" dengan menguap Jaemin bersandar sembari memejamkan matanya.

Bugh!

"Akh, kenapa? Ada apa?"

"Aku tidak sedang main main."

"Baiklah, kenapa?" kali ini Jaemin menatap Renjun serius sembari mengerjapkan matanya.

"Aku tidak-"

"Rrgghh..rghh.." dan, tiba tiba Jaemin memejamkan matanya sembari mendengkur keras.

Tentu saja Renjun langsung terlihat kesal.
"Paman, hentikan mobilnya."

Dengan cepat Jaemin mencekal lengan Renjun.
"Oke oke, iya, aku akan mendengarkanmu."

"Paman berhenti!"

Dan, mobil yang mereka tunggangi menepi untuk berhenti.

"Hey, tunggu-"

Blam!

Suara pintu mobil tertutup keras, setelah itu Renjun mengacungkan jari tengahnya.

Kaki mungil itu terhentak keras sebab sepatu yang ia pakai juga.

'Sekali saja kau tidak datang, aku akan memecatmu'

Ia teringat perkataan sang bos pemilik bar padanya beberapa hari lalu. Ia sungguh bodoh karena mau mengikuti- ah, ia bahkan tidak mengenalnya Jaemin sebelumnya.

He is Baby🔞 | JaemRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang