He is Baby🔞 | JaemRen

The Winner | Because of Jamin

Na Jaemin x Huang Renjun

By : Oohjungsestal and HuangAnna

Happy Reading

_____________

Renjun pov.

Aku tahu memang aku sangat mudah terbawa suasana, tapi, cerita dari buku novel itu benar benar membuatku kesal! Aku kesal! Sangat kesal! Bayangkan saja! Bayangkan! Seperti ini! Bayangkan! Bayangkan oke?!

Ada laki laki bernama Jamin, ya Tuhan aku benci sekali mendengar nama itu karena cerita dari buku yang sudah mengaduk aduk perasaanku! Dia Jamin! Sangat tampan, sangat keren, dan bagaikan seorang pangeran yang memang benar benar tampan dan luar biasa. Dia sudah bertunangan, namun, dengan seenaknya dia selingkuh! Selingkuh! Ya, walaupun akhirnya ia tetap menikah dengan tunangannya Renren, tapi, tetap saja, kenapa lelaki tampan sangat mudah mendapatkan peluang untuk menyakiti?! Yang benar saja!!

Oke, maafkan aku. Itu hanya sebagai pembuka. So, tunggu sebentar, kuperkenalkan diriku, nama ku Huang Renjun, ya aku seorang lelaki dengan hati yang lembut namun, ada yang mengatakan sedikit menyeramkan, hanya sedikit, tenang saja.

Huang Chanyeol dan Huang Baekhyun, orangtuaku, mereka sangat menyayangiku? Ya, sangat sangat menyayangiku, aku anak satu satunya.

Dan malam ini, mereka mengajakku ikut makan malam dengan teman bisnis mereka, aku tidak paham kenapa aku harus ikut? Tapi, aku tidak bisa menolaknya.

"Renjun? Sudah siap?"

"Hm, sudah! Bagaimana, aku tampan, kan?"

Oh, lihatlah itu? Setiap kali aku mengucapkan kalimat itu kedua orangtuaku akan mengernyit kemudian menggeleng.

"Kau cantik, sayang~ ayo cepat berangkat."

Ya, aku cantik, harusnya aku tidak lupa memasang bulu mataku dan memakai dress mini saja tadi.

"Kenapa aku harus ikut?"

"Karna ini acara untukmu."

"Untukku?"

"Menjodohkanmu."

Ah, menjodohkanku? Tunggu?! Apa?! Bencana!!

"Ma-"

"Sstt... nanti saja bicaranya."

Ayolah, apa aku akan dijodohkan dengan seseorang yang tua dan menjengkelkan? Atau dengan anak teman orangtuaku yang sombong, angkuh, dan menyebalkan? Atau-

"Dia anak yang baik dan lembut, sangat tampan, dan seumuran denganmu. Jangan memikirkan yang tidak tidak."

Aku menghela nafas lega. Semoga saja memang seperti itu.

Sesampainya di tempat. Mama tak hentinya memintaku tersenyum.

Ya, aku melakukannya, terus tersenyum hingga gigiku terasa kering.

Belum ada seorangpun di dalam ruangan restourant mewah yang papa pesan. Tidak ada, mungkin kita datang lebih awal.

Setelah beberapa menit menunggu seseorang datang, tidak itu banyak orang sebenarnya. Ada tiga dan tunggu- siapa laki laki tampan itu?

"Maaf membuat kalian menunggu lama," ya, kurasa teman baba.

"Tidak. Kita baru saja sampai."

"Kau Renjun? Cantik sekali."