Cute boy | XI

27.2K 2.7K 1.5K
                                    

Na Jaemin x Huang Renjun
Happy Reading
________________

Jaemin masih berjalan kesana kemari didalam kamarnya. Dengan siapa ia bisa mencari Renjunnya? Tidak peduli penampilannya, ia terus mengotak atik ponselnya berharap bisa menemukan cara menemukan si mungilnya.

"Sial! Aku harus bagaimana?!!!" ia menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur.

Drrtt.. Ddrrttt...

"HIN-"

Brakk...

Jaemin mengusak rambutnya, terkejut saat tiba tiba tertera satu nama diponselnya 'Hina' membuatnya spontan melempar ponselnya.

"Kumohon jangan mati- oh, sukurlah. KAU?!!!! DIMANA RENJUNKU!!! DAN DIMANA KAU?!!! AKU AKAN MEMBUNUHMU JIKA KAU MELUKAI RENJUN!!"

"Jaemin.."

Suara itu terdengar lemah, tentu saja Jaemin tidak peduli.
"Dimana Renjun?"

"Aku sedang ada dirumah sakit."

"RENJUNKU!! APA YANG TERJADI?!!"

"Bukan Renjun tapi aku."

"Sukurlah. Tidak perlu membuang tenaga melukaimu."

"Kau ingin tau Renjun dimana? Datang padaku."

"Dimana Renjun?!"

"Ada yang lebih penting!"

"Tidak ada hal yang lebih penting selain Renjun."

"Aku hamil!!"

"Kau-kau apa?!"

"Datang saja kesini!"

Bip..

Jaemin menatap ponselnya dengan geram. Masalah apalagi ini?!!

.

.

"Hina melukaimu?"

"Hm, hyung? Aku ingin bertemu Nana hyung~"

Jeno tersenyum sembari membalikkan badannya, meninggalkan Renjun yang tengah bermain dengan kucing kucingnya.

"Hying, iki mii birtimi nini hying~ nyenyenye.."

"Jeno? Kau sakit?"

"Mark hyung? Sejak kapan kau baru menyadari aku sakit?"

Mark menghela nafas, ia berdiri disebelah Jeno dan ikut membuat secangkir teh.
"Aku mengisi rekeningmu lagi, memang belum waktunya, tapi kurasa rekeningku sudah tidak perlu lagi. Tenang saja, aku akan mengisinya lagi bulan depan."

"Wahh!! Aku tahu kau lebih baik dari Taeyong hyung."

Mark tersenyum miring.
"Memang itu yang kuinginkan. Aku akan membuktikan padamu aku lebih baik dari Taeyong hyung meski aku lebih muda."

"Tapi, Taeyong hyung bilang, dia sedang memesan mobil Persche 911 keluaran terbaru untukku. Sedari dulu aku memang menginginkan mobil sport seperti itu."

Dengan suara khas menyeruput teh, Mark sedikit berdecih.
"Kau tidak menginginkan Marcedes-AMG GT, kecepatannya lebih bagus dari Persche. Satu minggu, kau akan mendapatkannya."

Setelah mengatakan itu, Mark pergi meninggalkan Jeno, dan sang adik tersenyum senang sembari mengepalkan tangannya.
"Itulah gunanya kakak."

Ia membawa dua cangkir berisi susu, ya, ternyata Jeno membuat susu bukan membuat teh. Ia masuk kedalam ruangan khusus kucing kucingnya, dimana Renjun juga berada disana.

He is Baby🔞 | JaemRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang