😡😡😡😡😡😡😡😡😡😡
Untuk malam ini Leo di buat mati kutu oleh mamanya. Bagaimana tidak, Serin memarahinya habis-habisan kali ini. Dan apesnya Papanya belum pulang dari kantor. Sekarang Leo tanpa pembela. Leo mati kutu.
Leo menatap jam dinding yang ada di tembok ruang keluarganya berharap waktu terhenti agar telinganya terbebas dari nada tinggi Serin yang setiap berbicara naik beberapa oktaf, nampak jelas urat-urat leher Serin menegang setiap kali berbicara.
"20 juta! 20juta kamu habiskan buat apa Sandra?!" Seru Serin kesal. "Mama kasih kamu credit card bukan buat kamu hambur-hamburin uangnya! 20 juta lho San?" tambahnya sambil memijat keningnya.
Serin memang selalu di buat kesal oleh Sandra seperti sekarang contoh, hari ini saja dirinya mendapat pemberitahun tentang pinjaman di kartu kredit miliknya, alih-alih mendapat jawaban dari Leo, tapi yang dia dapatkan justri makin sakit kepala. Leo hanya diam jika di ajak bicara. Karena setiap kali Serin bicara, Leo hanya diam, dan setiap di tanya hanya menjawab YA dan TIDAK dengan raut wajah datar.
"Andai bisa Mama masukan ke dalam perut, pasti kamu udah mama masukin sekarang," ucap Serin sewot.
"Emang bisa Ma?" balas Leo sekenanya.
"LEONA ALISANDRA!! Bisa gak, kalau mama lagi ngomong jangan di jawab! Sekarang mama tanya, uang 20 juta kamu pakek buat apa?" desak Serin.
Leo diam. Untuk bebera saat hening mulai menyelimuti keduanya.
"Jawab Sandra, jangan diem aja..." greget Serin.
"Tadi Leo suruh diem, sekarang suruh ngomong, yang bener yang mana?" ketus Leo.
Serin menghentakkan kakinya di lantai karena greget.
"Sandra, mama ini serius!"
"Ma, mama apa nggak capek dari tadi teriak-teriak terus? udah jam sembilan malem ma, Leo capek, mau tidur."
"Bisa-bisanya kamu bilang kayak gitu. Enggak usah ngalihin pembicaraan Sandra, 20 juta buat apa ka--"
"Ma?" potong Leo, "udah Ma, nanti Mama cepet tua kalau marah-marah terus. Bentar lagi papa pulang. Leo mau tidur."
Leo mulai berdiri dari duduknya, pergi ke kamarnya tanpa memperdulikan Mamanya yang frustasi. Serin menggelengkan kepalanya heran jika berhadapan dengan putrinya.
"Nyidam apalah... Dulu Mbak Sarah waktu hamil Sandra, kok jadi anak kayak patung tanpa punya kehidupan," Serin membatin.
*****
Leo masih saja duduk di meja belajarnya, dengan penerangan yang terang benerang. Leo tidak suka ruangan gelap. Dia benci ruangan gelap. Baginya, gelap adalah musuhnya.
"Belum tidur San?"
Leo menoleh ke arah pintu yang baru saja di buka Daniel. Daniel tersenyum dan Leo membalas
"Belum tidur?"
"Belum ngantuk, Pah."
"Udah jam dua pagi lho nak."
"Tapi Leo sama sekali nggak ngantuk, Pah."
Daniel mengecup puncak kepala anaknya lembut.
"Pah?" Panggilnya lirih. "Mama..." Leo menggantungkan kalimatnya ragu untuk berbicara.
"20juta kan?"
Leo mengangguk untuk membenarkan.
"Udah nggak usah di fikirin. Enggak pa-pa. Kamu tidur ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku si pecandu [END]
Roman pour Adolescents😁Follow dulu sebelum membaca😀 Leo adalah seorang gadis pecandu Narkoba dan sosok yang TEMPRAMEN suka main pukul. "Kamu sangat menakutkan Leo? kamu sangat mengerikan!! berhentilah bersikap kasar."