Aku si pecandu [END]

Musuh bebuyutan

Beri Leo cinta.

.
.
.

Jam sekolah telah selesai, Leo menghentikan langkahnya tepat di depan gerbang sekolah. Pandangannya lurus dan datar ke depan lalu tatapannya bertemu dengan seseorang cowok yang tengah berdiri dengan gaya cool nya menyandar di badan mobil. Belum lagi kaca mata hitam yang bertenger di hidung mancungnya yang memberikan kesan playboy. Tatapan mereka bertemu, lalu cowok itu tersenyum memperlihatkan baris giginya yang rata.

Menghela napas Leo lalu mendekat, ''Dari tadi Bang?'' tanya Leo yang langsung di jawab dengan pelukan erat.

''Nggak usah lebay!'' cibir Leo sambil berusaha mengurai pelukan.

''Emang lo gak kangen sama gue?''

'' Enggak!'' sungut Leo.

Matheo tertawa, wajah adiknya ini sangat menggemaskan, namun nampak kurus dan pucat.

''Apaan sih Bang!'' tepis Leo saat Matheo mengacak- ngacak rambut Leo. Hal yang sangat menyenangkan bagi Matheo adalah mengganggu adiknya. Apalagi sudah empat bulan sejak Leo pergi ke Indonesia. Rasanya Matt ingin menumpahkan rasa rindunya pada adik semata wayangnya, mengingat Leo adalah sosok yang susah di hubungi.

''Abang kangen Lee,'' jujur Matt.

''Ya terus kenapa?'' kata gadis itu bernada garang.

''Galak amat sih?''

''Gue mau pulang. Kalau lo masih mau di sini, gue balik naik taxi.''

''Tunggu bentar. Ada yang mau gue temui,'' ucap Matt tersenyum. Tanpa memperdulikan Matt, Leo masuk ke dalam mobil Honda Jazz berwarna merah itu.

Matt lalu mengedarkan pandangannya memperhatikan satu per satu siswa yang keluar.

''Vina!!'' Matt berteriak lalu melambaikan tangan.

Tak jauh dari itu Vina menoleh dan membalas lambaian Matt. Menghampiri lantas keduanya berpelukan. Keduanya saling memuji, apalagi ini adalah pertemuan mereka yang pertama. Sampai- sampai Matt mengabaikan Leo yang sudah menunggunya di dalam mobil.