Kembali di tempat awal bertemu, Leo membuka matanya perlahan dari tidurnya saat perjalan pulang dari pantai bersama Marcel. Pandanganya kedepan, ternyata hari sudah gelap. Lalu ia menoleh ke samping kanan tak ada sosok lelaki yang setengah hari sore bersamanya, Marcel di bangku kemudi.
Leo mengurut leher belakangnya pegal, pandangannya menyapu keluar mobil, fokus ke satu titik. Marcel yang tengah duduk di atas motornya di seberang sana, lelaki yang masih menggunakan seragam SHS yang sama dengannya.
Leo menatapnya lekat-lekat lalu mulai keluar dari dalam mobil dan menghampirinya yang berjarak empat meter darinya sekarang.
Suara pintu mobil tertutup terdengar, Marcel tersenyum ke arah Leo yang berjalan menghampirinya.
Menjulurkan minuman kaleng Marcel berkata "Udah bangun? nyenyak tidurnya?"
Leo mengangguk, membuka tutup kaleng dan meminum, minuran rasa kopi itu.
"Tadi mau anter ke rumah lo, tapi gue gak tau rumah lo."
"Jam berapa sekarang?" tanya Leo tanpa menjawab pertanyaan dari Marcel.
Marcel tersenyum lalu menunjukan jam tangannya yang ada di pergelangan tangan kirinya, mempersilahkan Leo melihat sendiri.
"Gue pulang."
Ternyata sudah jam 9 malam. Terlalu lama Leo tertidur di mobil dalam perjalanan pulang dari pantai.
"Gue anter ya?"
"Enggak perlu," kata Leo bernada dingin.
Menghela nafas lalu Marcel terdiam.
Setelah menghabiskan minumnya, Leo berbalik menuju mobilnya.
"Apa?" tanya Leo kala Marcel memanggilnya.
Marcel turun dari motornya, mendekat. Menggenggam ke dua tangan Leo lembut.
"Gimana? mau jadi pacar gue?" dapat Leo lihat raut wajah Marcel yang memohon penuh tekad.
"Enggak!"
Jawaban yang tidak di inginkan.
Marcel meremas tangan Leo, mencoba minta penjelasan.
"Kenapa?"
"Kok malah balik tanya?" heran Marcel.
"Udah malam. Gue mau pulang," perlahan Leo melepaskan genggaman Marcel. Namun lelaki itu berusaha menahan. Namun gadis berwajah pucat itu tidak perduli dan melangkah menuju mobilnya.
"Ciuman tadi..." lelaki itu tiba-tiba bersuara menghentika Leo yang hendak membuka pintu mobil.
Leo menoleh. Mereka berhadapan. Lagi, gadis itu terdiam sejenak. Menghela nafas panjang.
"Anggap saja itu bonus dari gue buat lo. Karena sudah pergi dengan gue."
Marcel mengangga mendengar jawaban Leo. Semudah itu kah.
Apa dia bilang? Bonus? apa dia tidak salah dengar? gadis ini sangat aneh.
"Kok?"
Tak perduli dengan Marcel lagi, Leo masuk dan mulai menyalakan mesin mobilnya meninggalkan Marcel dengan wajah kecewa tak mengerti.
Dia tak perduli, mungkin lelaki itu mengumpat, menyumpahi dirinya. Apapun itu Leo tak perduli. Catat, tak perduli.
*
Gelap, kini ruang tengah rumah Leo gelap. Tanpa rasa bersalah gadis itu berjalan menuju kamarnya.
Tek!
![](https://img.wattpad.com/cover/209513603-288-k141562.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku si pecandu [END]
Genç Kurgu😁Follow dulu sebelum membaca😀 Leo adalah seorang gadis pecandu Narkoba dan sosok yang TEMPRAMEN suka main pukul. "Kamu sangat menakutkan Leo? kamu sangat mengerikan!! berhentilah bersikap kasar."