Ch.25: Napas Terakhir

10.5K 1.6K 216
                                    

Sorry for typo(s)




Ruangan Jeno hening sejenak setelah dokter yang dipanggil oleh Jaehyun sudah datang. Banyaknya pengunjung memang kurang disetujui oleh beliau, tetapi mengingat ini sebuah kasus penculikan dan Detektif Siwon meminta izin, mendapat keringanan olehnya.



Seperti yang dikatakan pada awalnya, kondisi Jeno tidak terlalu buruk. Hanya membutuhkan waktu untuk jahitan tersebut mengering dan diharuskan untuk istirahat dari sekolah selama beberapa hari ke depan.



Kini, Chae Yong serta Jaehyun yang mendampingi duduk di sofa berhadapan dengan Siwon sedangkan si sulung Lee berada di kursi samping ranjang sang adik.



"Buronan selama limabelas tahun?" pertanyaan tersebut berasal dari Jaehyun, tidak menyangka bahwa masalah ini justru membuka kasus lama.



Dehaman pelan itu dikeluarkan oleh Siwon, mantel hitamnya dilepas dan memposisikan duduknya sedikit lebih santai. Pandangannya menerawang meja di depannya, tetapi memorinya berkelana pada masa lalu.



"Na Jaemin bukanlah putra kandungnya bersama sang suami."



Informasi tersebut berhasil membuat Chae Yong terperangah begitupula kedua putranya yang merasakan ketegangan di sana. Kini, semua tampak masuk akal mengapa Jaemin sangat disia-siakan kehidupannya, nyatanya dia disebut seorang ibu adalah orang jahat yang tega memisahkan bayi dari orang tua kandungnya.



Keluarga Na yang begitu tertutup sama sekali tidak bisa dikorek informasinya selama ini. Kecurigaannya selama bertahun-tahun sudah terjawab.



"Bukan hanya itu saja. Wanita itu telah melakukan pemalsuan identitas selama bertahun-tahun, tak terlihat oleh CCTV kota, pandai dalam bertransaksi narkotika."




Refleks Chae Yong memejamkan matanya dengan kedua tangan yang menumpu wajah itu. Sehitam itu sosok yang telah merawat Jaemin selama ini dan mengingat bagaimana anak yang berusia empat tahun menjadi tempat pelampiasan napsu laki-laki hidung belang.



Isaknya terdengar membuat Jaehyun melingkarkan lengannya pada sang kakak.



"Kasus penculikan bayi itu terpaksa ditutup setelah tiga bulan pencarian," Siwon mendongak mengamati Chae Yong yang masih terisak di sana, "Informasi tersebut berhasil terkuak setelah Yuta menangani kasus Jaemin beberapa tahun lalu, semua bukti jejaknya berhasil dikumpulkan. Aku berterima kasih pada kalian telah menjaga Jaemin selama ini."




Wajah yang memarah dan penuh air mata itu terbuka, jemari Chae Yong menghapus jejak tangisnya pada pipi menatap sang detektif dengan lekat, "Jika kau sudah mengetahui bahwa Jaemin adalah bayi yang diculik tersebut, kenapa tidak langsung saja dibongkar? Maksudku, pasti kehidupan anak itu ti-tidak se-seperti ini!"




Senyum laki-laki paruh baya itu terukir dan menganggukkan kepala, "Aku tidak bisa, Nyonya. Sebelum wanita itu tertangkap dan mengungkapkan semuanya, hukum memiliki cara lain untuk memutar sebuah fakta. Aku harus menyiapkannya matang-matang, membuat wanita itu berhasil ditangkap dan mengakui segala kesalahannya atas bukti yang ada."



Terselip nada amarah dalam suara Siwon di sana yang berhasil ditangkap oleh Jaehyun, ia berdeham menarik perhatiannya seraya menaikkan sebelah alisnya, "Kau seperti berambisi untuk menangkapnya. Kebanyakan mereka, entah polisi atau detektif sekaligus, merasa masa bodoh untuk penculikan seperti ini apalagi mengingat kesepakatan menutup kasusnya," jelas sang dokter muda.




Lagi, senyuman sang detektif itu terukir. Pandangannya beralih pada dua anak yang ada di atas ranjang, "Ditutup atau tidak. Aku akan mengembalikan keponakanku pada orang tuanya," lalu kembali menatap Chae Yong serta Jaehyun di sana, "Kakakku mendekam di rumah sakit jiwa selama bertahun-tahun karena merindukan putranya yang hilang, dia seorang ibu. Lalu kakak iparku yang merasakan kesedihan karena kedua orang yang dicintainya perlahan menjauh dari kehidupannya."





Dilecto✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang