"Ini mahal dan aku tidak mungkin menunjukkannya pada orang sepertimu. Nanti kau nafsu! Aku tidak sudi jika yang melirik ABSku itu lelaki tidak jelas sepertimu, mengerikan. Yang jelas ini tidak lumer, tapi sedang aku simpan untuk kutunjukan pada fans-fansku nantinya," ujar Jimin bangga.
"Aku lebih jijik dengan ucapanmu itu, kau itu terlalu percaya diri."
Hyeri mendengus kesal.
"Huh, Park Jimin, bagaimana bisa kau menjadi ketua kelas? kau itu sudah berdiri dipihak yang salah dan juga tukang bolos seperti Kim Taehyung. Awas saja jika kulaporkan pada Pak Park, kau pasti kena batunya," gerutu Hyeri, "tapi aku juga bolos sekarang."
"Hahaha..hahaha.. hahaha..."
Hyeri memandang tak berkedip ke depan, apa yang ia lihat saat ini sungguh langka atau memang dia saja yang tak tahu. Taehyung tertawa hingga terpingkal-pingkal, memegangi perut dan menyuruh Jimin untuk berhenti berbicara. Ia sama sekali tidak menyangka jika orang seperti Taehyung dapat tertawa lepas seperti itu. Terdengar tanpa beban.
"Kau yakin tidak akan masuk kelas lagi hari ini?" tanya Jimin.
Taehyung berhenti tertawa.
"Kenapa bertanya begitu? Sudah jelaslah, aku paling malas dengan pelajaran si kakek tua itu."
"Hmm ... ini andai saja ya. Kalau kau menghadiri kelas si tua itu, kau berencana akan menampilkan bakat apa?" tanya Jimin lagi penasaran.
"Aku bisa menirukan suara kakek-kakek lagi. itu bakatku." Taehyung Nyengir lalu memperagakan suara seorang kakek-kakek, lagi membuat Jimin tertawa.
"Kau gila, bisa-bisa sekarang bukan jeweran yang kau dapatkan, tapi kau akan mendapatkan tonjokan dari si tua itu. Ah, kau memang tidak pernah kapok."
"Tunggu, bagaimana kalau aku bertingkah seperti orang aneh saja. Orang-orang banyak memanggilku orang aneh. Orang aneh itu seperti ini 'kan?"
Kini Taehyung kembali bertingkah konyol, menari-nari tidak jelas. Membuat wajah tampan itu terlihat aneh. Meloncat-loncat dan menirukan suara binatang. Tidak, dia itu tidak normal. Tidak hanya seram, prilaku saat ini juga tidak lazim. Jimin sampai bertekuk lutut karena tertawa melihat tingkah Taehyung. Hyeri yang menonton tidak bisa ikut tertawa, malah merasa semakin tidak suka pada dua lelaki itu.
"Huh." Hyeri mengelus dadanya lega. "Apa yang kau khawatirkan, Hyeri? lihat bagaimana mungkin orang gila sepertinya mempunyai bakat. Jadi komedian sih mungkin bisa. Yah, aku tidak perlu khawatir lagi."
"Yang lagi tren saat ini, kau bisa menirukan dance Girls Day Something. Lagunya sedang hits, banyak Sunbae yang mengcovernya. Aku dan Jungkook saja sering menirukan. Begini, naman molla seotdeon something." Kini Jimin ikut berbuat konyol, menari-nari ala Girlband. Ganti Taehyung yang tertawa.
"Tidak, itu milikmu. Aku sebagai lelaki tulen tidak akan melakukannya, itu merusak reputasiku," tolak Taehyung.
"Bodoh lelaki tulen tapi menyanyi kkomul-kkomul di pagi hari, aku juga memergokimu menari Gee saat kau sendirian waktu di kelas. Hum, omong kosong laki-laki tulen," balas Jimin mencemooh.
"Itu bukan aku yang melakukannya, Wangja yang melakukannya," sangkal Taehyung.
"Setidaknya itu lebih bagus dari tarian abstrakmu. Kau bahkan mendapat nilai F karena itu. Nilaimu jelek-jelek semua." Ledek Jimin.
Hyeri terus saja mendumel menyaksikan kedua lelaki itu meneruskan tingkah konyolnya. Ia menyadari jika apa yang ia lakukan saat ini salah dan melanggar privasi. Pun jika sampai Taehyung tahu kalau ia sedang dimata-matai, bisa gawat. Nyawa Hyeri benar-benar akan melayang. Namun, ia juga tidak ingin pergi, semakin lama ia tambah penasaran pada Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Brother and Boyfriend - KTH [END]
FanfictionLee Hyeri harus merelakan cinta pertamanya yang berakhir menyedihkan. Ia pun pindah ke seoul untuk memulai hidup baru dengan Ayah serta kakak tirinya. Namun, sang kakak sangat sulit ditemukan. Berbagai kejadian berlangsung di sekolah barunya. Ia sec...