BAB 6: Part 2 "No more"

152 6 0
                                    

Hyeri berhasil melarikan diri dari sang iblis, akan tetapi semua ketakutan itu masih terasa dan sulit hilang. Ia sungguh menyesal karena menendang kaki Taehyung keras, bahkan itu dilakukan di depan banyak orang. Sungguh bodoh, itu artinya Hyeri tengah menggali kuburannya sendiri.

Apa aku harus mati saja?

"Hey, anak baru!"

Tiba-tiba saja rambut Hyeri ditarik kuat.

Hyeri mengehela napas berat sebelum berteriak, "Apa yang kau lakukan, lepaskan aku!"

"Beraninya kau minta dilepaskan, aku tidak akan mengampunimu! Dasar gila, dasar wanita murahan. Akan kuhancurkan kau!" Ancam Jiyeon.

Jiyeon dan juga temannya menarik Hyeri hingga menuju gudang sekolah, itu mungkin jadi tempat teraman untuk menghindari CCTV maupun guru yang lalu lalang. Mereka mendorong Hyeri kuat hingga gadis itu tersungkir di antara tumpukan kardus yang berdebu. Hyeri hanya meringis kesakitan.

Byurrr

"Rasakan, jalang! Kau sudah berani mempermainkan perasaan Wangja dan mempermalukannya. Ini akibat yang harus kau terima!" tukas Nara.

Mereka menyiram Hyeri dengan menggunakan air kotor bekas membersihkan lantai. Airnya keruh berwarna cokelat pekat dan mengeluarkan bau tak sedap. Sekujur tubuh Hyeri pun kotor dan basah.

"Kau ingin menangis? Kau ingin menangis?" ledek Jiyeon.

"Tidak, aku tidak boleh menangis. Aku memang pantas mendapatkannya. Kuatkan dirimu Lee Hyeri," batinnya.

"Kami membantu Wangja untuk memberimu pelajaran. Dasar tak tahu malu, kenapa kau melakukannya pada Wangja? Huh, tak ada seorang pun yang boleh menyentuhnya selain Jenny Kim juga Park Jiyeon. Mengerti!" ancam Nara, disambut anggukan oleh kawan-kawannya.

Hyeri menyeringai, lalu dengan santai berdiri seraya menatap Jiyeon tanpa rasa takut.

"Pelajaran? Seperti aku tak butuh itu dari kalian. Berhentilah ikut campur dengan urusan orang lain," kata Hyeri begitu percaya diri.

"Apa yang kau katakan?" tanya Jiyeon kesal.

"Aku muak!"

"Dasar tak tahu malu, egois dan kurang ajar," cerca Jiyeon.

Hyeri hanya menelan saliva, tapi berusaha tenang. Ini tidak seberapa dengan apa yang pernah Yoojung lakukan, Hyeri tidak akan pernah takut lagi. Ia akan belajar dari tiap kesalahan di masa lalu.

"Egois ya, benar katamu aku memang egois. Namun, bukankah semua manusia seperti itu? Mereka memiliki egonya masing-masing tak terkecuali kalian, egois adalah salah satu cara yang dilakukan manusia untuk bertahan hidup," jelas Hyeri.

"Kau masih berani menjawab kata-kataku!"

"Tentu saja, kenapa tidak? Aku punya mulut dan jawaban yang pasti dari tuduhan kalian. Kenapa aku harus diam?"

"Heh, kau itu!"

"Sampai saat ini pun aku masih berpikir tentang kesalahan apa yang telah kuperbuat hingga membuat kalian memusuhiku, tapi aku tak bisa menemukan jawaban pasti."

"Kau tak mau mengakui kesalahanmu?"

"Bukan tak mau mengakui, hanya bingung saja. Benar, aku memang mempunyai masalah dengan Kim Taehyung, tapi tidak dengan kalian. Hanya saran, sebaiknya kalian berhenti ikut campur, bukankah Taehyung sendiri tidak suka? Tak usah repot-repot terlebih mengatasnamakan sebagai fans, kalian seharusnya tahu batasan."

Jiyeon mengerutkan dahi. "Batasan apa yang kau maksud?"

"Batasan antara fans dan idola. Ranah pribadi idolamu bukan lagi jangkauan yang harus kau masuki. Jika mau cerminkan diri kalian sebagai fans yang baik, tidak merusak citra dari idola kalian sendiri. Kekerasan, apa Taehyung membiarkan fansnya melakukan itu? Pembulian, apa dia mendukung kalian?"

My Lovely Brother and Boyfriend - KTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang