...
Waktu menunjukkan pukul delapan malam lebih tujuh belas menit. Youra benar-benar gila. Ia berjalan mondar-mandir menunggu Maxime di luar gedung kantor. Sesekali ia melihat arloji di tangannya. Sudah hampir setengah jam ia menunggu Maxime seperti waktu yang dijanjikan. Tapi tetap saja tidak ada tanda-tanda pria itu menampakkan batang hidungnya.
Sebenarnya Maxime meMinta Youra untuk menunggunya diruang kerjanya. Karena Maxime masih harus menyelesaikan rapatnya. Tapi Youra menolak. Ia tidak ingin orang-orang dikantor berfikiran yang tidak-tidak tentangnya. Mengingat ia masih menjadi karyawan magang dan bukan sebagai calon istri dari Maxime Parker. Sebenarnya Maxime tak mempermasalahkannya, malah ia berniat ingin mengenalkan Youra secara resmi. Tapi gadis itu menolaknya.
Selain itu, ia juga tidak mau terjebak didalam ruangan kramat itu. Oh shit, sepertinya Youra memang sudah benar-benar tidak waras saat kembali membayangkan bagaimana fantasi-fantasi liar Jung Sierra tentang Maxime dengan ruangannya itu.
Seketika lamunan Youra menjadi pudar. Ketika mobil supercar hitam doff milik Maxime sudah berada di depan mata. Maxime buru-buru keluar dari mobilnya dan berlari kecil menghampiri Youra.
"Maaf aku terlambat," ucapnya dengan deru nafas tersengal. Maxime terlihat buru-buru menemuinya lantaran merasa bersalah. Youra bisa melihat itu semua dari penampilan Maxime yang tampak awut-awutan.
"Kau harus tau aku paling tidak suka jika harus dibuat menunggu," jawab Youra kesal.
Maxime mendesah. Ia membuka jasnya dan melingkarkan kain hitam itu untuk Youra. Maxime sadar saat melihat Youra yang tampak sedikit kedinginan kala bibir gadis itu sedikit memucat dan bergetar.
"Seharusnya kau mengenakan mantelmu. Disini dingin," ucap Maxime seraya merapikan jas yang tengah melingkar di tubuh gadis itu."Kau tidak akan seperti ini jika kau tidak keras kepala menungguku di luar,"
Youra diam, entah kenapa rasa kesal itu luntur saat Maxime memberikan sedikit perhatian kepadanya. Dan Youra tak mau menatap Maxime sama sekali. Youra tak mau luluh ataupun terhipnotis dengan kata-kata buaiannya, terlebih saat melihat kelopak mata Maxime yang setiap kali mengacaukannya. Karena itu dengan cepat ia berjalan mendahului Maxime menuju mobil untuk menghindarinya.
Dan sepanjang perjalanan hanya ada sebuah keheningan. Maxime khawatir saat melihat Youra seperti ini. Sesekali ia melirik, gadis itu kini tengah menatap keluar jendela seperti melamun.
"Kau terlihat lelah," Maxime menatap Youra tepat ketika mobil itu berhenti di lampu merah."Kita bisa membatalkannya hari ini. Aku tidak mau kau sakit,"
Youra menoleh dan Maxime tak menyia-nyiakannya untuk menelisik jauh kedalam mata Youra dengan wajah khawatir.
"Kau bercanda? Aku tidak akan mudah lelah hanya karena menunggumu selama tiga puluh menit," ucap Youra dusta. Ok, gadis itu masih terlalu gengsi dengan dirinya yang diremehkan. Meski sebenarnya ia berusaha mati-matian menahan rasa kantuk dan dingin sejak tadi.
"Dan aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatanku untuk membatalkan perjodohan ini," sambungnya lagi, ia membalas tatapan Maxime yang kini masih menatapnya dalam diam.
Maxime tersenyum getir, ia kembali fokus menyetir saat lampu jalanan kembali menjadi hijau. "Ternyata kau benar-benar tidak menyukaiku dan pernikahan ini,"
Youra tak lagi membalas ucapan Maxime meski sudut matanya melirik pria itu. Ia yakin jika kini Maxime benar-benar merasa begitu kecewa karena ucapannya. Entah kenapa, Youra merasa Maxime serius ingin menikahinya walau Youra tak tau alasan sebenarnya.
Mungkinkah Maxime benar-benar menyukainya bukan karena alasan perusahaan ataupun hal lainnya?
Yang jelas Youra tak mau mudah cepat luluh dengan sebuah perasaan jika tidak ada sebuah kegilaan didalamnya. Bukan cinta biasa, karena cinta biasa akan pergi dengan sendirinya. Dan Youra menginginkan sebuah kegilaan dan perjuangan didalam cinta itu. Cinta buta? Bukankah selalu memperjuangkan tanpa memikirkan segala resiko didalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempiternal ✔️ [TERBIT]
FanfictionSekeras apapun Lee Youra menyakiti Maxime Parker, pria itu tetap mencintainya. Tak peduli bagaimana buruknya seorang Lee Youra, atau bahkan saat gadis itu sering berselingkuh darinya, Maxime akan tetap mencintainya. "Maxime Parker, kau itu bodoh ata...