...
Sinar matahari masuk melalui celah jendela yang terbuka lebar. Angin berhempus semilir menerpa wajah polos Youra yang sedang menggeliat merasa terganggu dari alam tidurnya. Kedua matanya mengerjap dengan pelan, gadis itu menilik setiap celah ruang lewat sudut matanya. Ia masih berada dikamar hotel Park yang ia pesan tadi malam.
Pesannya yang mengaku sebagai calon istri dari tuan muda Maxime Parker pemilik hotel itu sendiri. Ia bahkan tak menyangka jika ia senekat itu mengaku sebagai calon istri Maxime. Padahal jelas sekali maksud ia pergi ke hotel itu bersama Maxime untuk menemui ayahnya dan membatalkan rencana pernikahan mereka.
Namun sepertinya takdir berkata lain. Kala emosinya membuncah memergoki kekasihnya yang bernama Shownu tengah berselingkuh. Ia mengurungkan niatnya untuk membatalkan perjodohan itu.
Youra bangun, gadis itu terduduk dengan memegangi kepalanya yang begitu berat dan pening."Agghhhhh ... sial, berapa banyak aku Minum semalam!" oceh Youra, kedua matanya memejam rapat-rapat kala mulutnya meringis merasakan sakit kepala.
Seketika decit pintu kamar mandi yang terletak di samping ranjangnya terbuka dan menampakkan sesosok pria yang tak pernah Youra duga sebelumnya.
Maxime Parker,
Pria itu keluar dari kamar mandi dengan balutan kain bathrobe yang sedikit terbuka di bagian belahan dada bidangngnya. Rambutnya masih basah, air mengucur melewati kening dan juga dadanya yang sedikit terekspos. Harum shampoo dan sabun menguar tajam merusak indera penciuman Youra.
Youra terperanjat, harusnya ia bisa saja berteriak memaki Maxime yang seenaknya berada didalam kamarnya dengan keadaan seperti itu. Namun, entah kenapa kinerja otaknya tak kuasa melakukan itu semua.
Dengan refleks buru-buru Youra kembali keposisi awalnya. Sebelum Maxime menyadari ia sudah terbangun dan membuka mata. Kini matanya kembali memejam. Ia tarik kembali selimut untuk menutupi tubuhnya. Dengan mode berpura-pura tertidur, ia tak pernah menyangka bisa semesum itu menatap setiap apa yang Maxime lakukan.
Terlebih saat Maxime dengan terang-terangan melepas kain handuk itu dari tubuhnya. Ia lemparkan dengan asal namun terjatuh tepat di punggung sofa yang terletak tidak jauh dari ranjang. Maxime juga tampak santai mengeringkan rambut dan tubuh basahnya dengan handuk kecil.
Susah payah Youra meneguk salivanya saat ia mengintip setiap jengkal tubuh Maxime dari pelupuk matanya yang sedikit terbuka. Tubuhnya berotot dan terukir dan menggoda. Maxime benar-benar menjaga bentuk tubuhnya. Kalau saja kain boxer yang menutupi bagian intinya tidak ada, mungkin Youra akan benar-benar mati tersedak oleh air liurnya sendiri.
"Kau benar-benar akan sakit mata jika mengintipku seperti itu You. Jika ingin lihat kenapa tidak kau lihat saja. Tak perlu susah payah berpura-pura memejamkan mata," Maxime menggoda, ia berkacak pinggang menghadap Youra yang masih berpura-pura berbaring diranjang.
Damn, Youra tertangkap basah. Matilah kau Lee Youra! Si gadis mesum. Ia merutuki diri berkali-kali. Kenapa ia harus sebodoh ini. Terlebih dengan Maxime Parker.
Namun bukan Lee Youra namanya jika ia tak punya seribu akal. Tentu ia seorang pemain yang handal dengan acting yang tak kalah. Kala tawaran untuk menjadi artis selalu berdatangan untuk menjadikannya bintang film.
Youra tak bergeMing, ia berpura-pura menggeliat seakan terusik dengan apa yang Maxime ucapkan."Eunghhhh ... " Desaunya dengan mata yang masih terpejam.
Maxime menaikkan sebelah alisnya."Jadi kau benar-benar masih tidur?"
DEG!
Jantung Youra seakan berhenti berdetak saat ia merasakan tepian ranjangnya sedikit berguncang. Ia memejamkan kedua matanya rapat-rapat. Dengan erat ia mencengkram selimut untuk mengalirkan rasa gugupnya. Ia yakin saat ini Maxime sedang menaiki pinggiran ranjang dan mendekatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempiternal ✔️ [TERBIT]
FanfictionSekeras apapun Lee Youra menyakiti Maxime Parker, pria itu tetap mencintainya. Tak peduli bagaimana buruknya seorang Lee Youra, atau bahkan saat gadis itu sering berselingkuh darinya, Maxime akan tetap mencintainya. "Maxime Parker, kau itu bodoh ata...