17.Rhapsody

2.8K 326 61
                                    

...

Maxime meraih pergelangan tangan Youra, ia merubah posisi Youra menjadi berada dibawahnya. Maxime menumpu tubuhnya diatas Youra dan menatap gadis itu dengan tajam. Nafas Youra tersengal-sengal, Maxime menatapnya dengan kilatan marah, tak pernah sebelumnya Maxime seperti ini kepadanya. Maxime selalu bersikap lembut kepadanya.

"Apa yang kau lakukan sebenarnya You?" tanya Maxime mencoba mengendalikan emosinya. Maxime memejam sebelum pada akhirnya ia kembali menatap Youra."Jujur sebenarnya aku tak memahamimu sepenuhnya. Aku mencoba menuruti semua keinginanmu. Aku berusaha selembut mungkin kepadamu. Tapi sebenarnya apa yang kau inginkan dariku Lee Youra. Apa kurangku kepadamu?"

Hati Youra bergetar saat mendengar suara Maxime yang sedikit bergetar dan melemah. Tatapan mata Maxime meredup meski Youra tau pria itu sedang menahan gejolak amarah di dalam dadanya.

Youra membuang muka, ia masih memilih mempertahankan egonya."Aku menawarkanmu dengan diriku. Tapi kau menolaknya, sampai kapanpun aku tak ingin menikah. Tapi kau memaksa menginginkan sebuah pernikahan. Jadi apa yang sebenarnya kau inginkan dariku jika kau tak menginginkanku lalu apa arti dari sebuah pernikahan untukmu sebenarnya. Apa kau menginginkan ... " Youra menjeda, rasanya lidahnya terasa kelu untuk mengatakan mungkinkah Maxime hanya menginginkan perusahaannya saja? Tapi bukan dirinya?

"You ... "

"Apa kau mencintai wanita lain?"

"Youra ... "

"Bukankah saat seorang pria mencintai seorang wanita ia akan menginginkan wanita itu juga untuk menyentuhnya. Tapi kau ... "

"Apa kau mencintaiku?" tanya Maxime menekan.

Youra terbungkam, ia terjebak sendiri dengan perasaannya. Ia masih belum siap menata hati maupun pikirannya sendiri jika rasa yang ia rasakan saat ini adalah cinta. Ia terlalu takut, takut saat ia sudah mengklaim sendiri perasaannya ia akan terluka.

"Apa kau mencintaiku Lee Youra?" tanya Maxime lagi dengan menekan nama Youra di dalamnya. Ia ingin tau perasaan Youra kepadanya. Karena selama ini Maxime hanya focus dengan perasaannya sendiri tanpa tau seberapa jauh perasaan Youra kepadanya."Jika kau menginginkanku untuk menyentuhmu. Apa kau mencintaiku Lee Youra?" tanya Maxime lagi. Kini tatapan mata Maxime lebih tegas dan dalam. Ia menuntut Youra untuk menjawabnya.

Youra mencoba membuang muka untuk menghindari tatapan Maxime juga ia berusaha melepaskan cekalan tangan Maxime. Namun Maxime tak mengijinkannya, Maxime memaksa Youra untuk kembali menatapnya dan ia masih erat menggenggam kedua tangan Youra. Maxime masih kekeh menuntut Youra untuk menjawabnya.

"Lepaskan aku," ujar Youra mencoba melepaskan cekalan tangan Maxime sekali lagi. Namun Maxime semakin mengeratkannya.

"Aku akan melepaskanmu setelah kau menjawab pertanyaan dariku Lee Youra,"

Damn. Maxime terlihat menakutkan, kedua mata tajam Maxime seperti mampu melumpuhkan saraf-saraf di dalam tubuhnya. Ingin rasanya Youra mengatakan tidak. Karena nyatanya ia memang tidak mengerti dengan perasaannya sendiri terhadap Maxime. Namun, entah mengapa dengan hanya sekedar mengatakan tidak pun masih begitu sulit untuk ia katakan saat ini. Lidah Youra seakan terkunci. Ia hanya tak ingin menebak-nebak sendiri perasaannya. Ia terlalu takut menyadari jika Maxime memang mampu melunakkan kerasnya hatinya.

Ada secercah kelegaan dari dalam diri Maxime saat melihat kebungkaman Youra. Gadis itu tak menolak seperti biasanya. Mungkinkah ... Maxime hanya perlu bersabar sekali lagi. Ia hanya perlu belajar memahami Youra kali ini. Ia tak ingin menuntut Youra saat ini.

Saat ini Maxime tau Youra hanya sedang kacau saja. Dan memaksa gadis itu hanya akan percuma baginya. Youra butuh waktu dan Maxime hanya bisa memberikan sekali lagi kesabarannya untuk Youra. Ya, Karena memang Maxime sangat mencintainya.

Sempiternal ✔️ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang