12.Xenization

2.2K 318 53
                                    

...

Youra terus saja mengumpat dengan kekesalannya menyusuri sebuah jalanan. Dimana terdapat rentetan restaurant tengah berjejeran sepanjang jalan. Ia menjadi lapar sendiri saat tak jelas langkah kakinya ingin melangkah kearah mana. Ia kesal setengah mati, seharusnya tadi ia meminta Maxime untuk memasak terlebih dahulu untuknya. Setidaknya saat ia pergi dari apartement Maxime ia menjadi tak selapar ini.

Entah kenapa setiap kali ia pergi ke apartement Maxime ia pasti akan berakhir seperti ini. Ia pasti akan berlari dari apartement itu dengan perasaan kecewa.

"Youra? Lee Youra?" suara seorang pria ukses membuat Youra buyar dan mencari keberadaan si sumber suara.

Youra memincing, ditatapnya dari jauh seorang pria yang sedang menenteng dua kantung belanjaan didepan sebuah supermarket disamping kanannya ia berpijak. Pria itu berjalan mendekat hingga membuat Youra bertanya-tanya siapakah lelaki yang kini sedang menghampirinya danpun mengenalnya.

Pakaian pria itu serba hitam juga masker yang menutupi sebagian wajahnya serta topi bucket hat hitam polos yang melingkar."Ternyata itu benar kau. Ku kira aku salah orang," ujarnya saat matanya sedikit memejam saat tersenyum menatap Youra.

"Kak?" suara Youra terdengar pelan dan hati-hati. Ia hanya takut salah mengenali seseorang.

"Hmm ... Bagaimana kabarmu Lee Youra? Sudah lama kita tidak bertemu," tanya laki-laki itu dengan eye smile nya.

"Aaku baik," jawab Youra masih begitu sulit. Karena jujur ia masih begitu canggung untuk bertemu dengan seseorang yang yang kini ia yakini begitu dekat dengan seorang pria yang begitu ia sukai.

"Syukurlah .... Aliaster pasti akan senang mendengarnya. Ia sangat mengkhawatirkanmu,"

Youra menunduk, jemarinya memilin ujung kemeja yang ia kenakan. Entah kenapa mendengar nama Aliaster kembali membuat tubuhnya bergetar. Ia takut pria didepannya kini menyadari apa yang sebenarnya ingin Youra sembunyikan dengan rapat.

"Kau sendirian?" tanya pria itu mencoba menoleh kesekitar memastikan Youra benar-benar seorang diri.

"Aaku ... "

"Bagaimana kalau kita berbincang-bincang ditempat lain?"

Youra memberanikan diri untuk menatap pria berkulit pucat itu."Sebenarnya aku ... " Youra menggantungkan kalimatnya, ia mencoba mencari alasan untuk menghindari pria yang sangat Aliaster percayai. Youra bersungguh-sungguh ingin melupakan perasaan sukanya kepada Aliaster. Saat ini ia hanya merasa belum siap saja bertemu dengan Aliaster.

Sungguh bertemu dengan pria itu hanya akan membawanya kedalam suatu pengharapanan yang sia-sia. Aliaster pernah mendeklarasikan kepadanya jika Youra hanya ia anggap sebagai seorang adik saja. Tidak lebih! Dan itu semua semakin membuat Youra terluka sebagai seorang wanita. Terlebih saat bagaimana ia melihat Aliaster sering berkencan dengan wanita lain di depannya. Sungguh itu sangat menyakiti Youra.

"Ini tentang Aliaster. Dan bagaimana tentang Aliaster disana," imbuhnya dan sukses membuat Youra mendongkrakkan wajahnya memberanikan diri untuk menatap langsung ke iris mata pria didepannya.

Tak menunggu lama pria itu langsung menarik pergelangan tangan Youra. Dan memimpin jalan didepannya."Kau ingin makan apa?" tanya pria itu tanpa menatap Youra di belakangnya.

Youra hanya bisa menghela nafas pasrah mengikuti pria yang kini tengah menarik pergelangan tangannya. Sungguh siapapun yang berhubungan dengan Aliaster ia menjadi lemah. Terlebih pria dengan marga Mark bermata tajam ini. Pria itu sungguh menakutkan bagi Youra.

...

Mark Yoongi masih mengamati gadis di depannya, bagaimana gadis itu masih tampak canggung memakan sup rumput laut (Miyeok Guk) di salah satu restaurant kecil di dekat pantai. Yoongi bersedekap mengamati gadis yang menurutnya menjadi aneh tak seperti biasanya. Yoongi sangat tau Youra bukan tipe gadis yang seperti ini. Gadis itu sebelumnya tampak ceria dan dekat dengannya. Bukan canggung seperti ini.

Sempiternal ✔️ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang