11.Abscond

2.6K 325 69
                                    

...

Youra tak dapat berhenti tersenyum. Ia memandangi ponselnya tak percaya saat pagi-pagi sekali mendapatkan sebuah pesan dari seorang pria yang akhir-akhir ini telah berhasil membuat raganya berdesir gila walau hanya dengan ciuman saja.

Maxime Parker :
Selamat pagi.
Apa kau sudah bangun?
Aku harap kau membalas pesan ini.

Tak membutuhkan waktu lama, Youra segera memposisikan dirinya dengan terduduk tegap diatas ranjang. Meski sebenarnya ranjang empuk Queen size nya masih menggodanya untuk tidak terbangun lebih awal.

Lee Youra :
Hmm. Aku sudah bangun.
Kenapa?

Maxime Parker :
Apa kau sudah merasa baikan?

Lee Youra :
Sudah

Maxime Parker:
Aku akan datang kerumahmu setengah jam lagi.
Aku ingin menunjukan sesuatu kepadamu.

Sesuatu? Youra mengeryit. Kira-kira apa yang ingin Maxime tunjukan kepadanya.

Youra menggigit bibir bawahnya. Matanya menyapu kesegala penjuru kamarnya. Ia berusaha menebak-nebak sesuatu yang sepertinya sangat penting. Mungkin juga mendebarkan pikirnya.

Mungkinkah barang berharga milik Maxime?

Youra terjingkat dari lamunannya. Saat getar dari ponselnya mengelitik pangkalnya. Kenapa Maxime selalu bisa membuatnya seperti ini? Bahkan sebelum Youra membuka pesannya.

Maxime Parker:
You ..

Lee Youra:
Apa?

Maxime Parker:
Aku mencintaimu.

DEG!

Jantung Youra kembali melompat-melompat dan hampir saja keluar dari rongga dadanya. Apa tidak bisa sekali saja Maxime tidak bisa membuat seorang anak gadis menjadi gila seperti ini. Ini masih terlalu pagi bagi Youra. Tapi ia di paksa untuk melakukan senam jantung hanya karena mendapatkan sebuah pesan singkat dari seseorang yang sebelumnya ia tolak dengan mentah karena menurutnya pria serius seperti Maxime Parker terlihat begitu membosankan. Tak disangka Maxime benar-benar tau bagaimana membuat hatinya berbunga-bunga di kala musim dingin. Kali ini Youra membalas perasaan Maxime dengan sebuah tantangan.

Lee Youra:
Kau mencintaiku?
Aku ingin kau membuktikan itu.

Youra segera terbangun dan melempar jauh selimutnya setelah mengirimkan pesan itu kepada Maxime. Ia berlari ke kamar mandi untuk bersiap-siap sebelum Maxime lebih dulu datang dan melihat penampakan menyeramkan darinya di pagi hari.

...

"Oh ... itu dia. You ... cepatlah kemari. Maxime sudah menunggumu dari tadi," pekik nyonya Lee saat ia melihat Youra tengah menuruni anak tangga.

Youra tak fokus dengan teriakan dari ibunya. Justru langkah kakinya terhenti sesaat setelah pandangan matanya bertemu dengan Maxime yang kini sedang duduk bercengkrama dengan ibunya druang tamu.

Lagi-lagi Maxime terlihat begitu tampan dengan mengunakan pakaian santai pagi ini. Kaus orange sedikit kebesaran juga celana hitam panjangnya yang sukses membuat seorang Lee Youra sulit bernafas untuk beberapa saat.

Maxime sangat tampan, rambut hitamnya yang ditata rapi kebelakang menampakkan kening paripurnanya. Mata tajam Maxime yang mengintimidasi. Senyum tipis yang terukir dibibir tebal berisinya. Rasanya Youra ingin sekali kembali menyesap dalam bibir tebal itu. Setelah Berkali-kali ranumnya ternodai olehnya. Namun rasa gengsi yang tinggi masih ia pertahankan.

Sempiternal ✔️ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang