...
Entah setan apa yang telah merasuki tubuh Youra hingga kata-kata itu yang muncul dari pemikirannya. Mungkinkah alkohol telah merenggut kewarasaannya. Hamil? Yang benar saja. Youra bahkan tak pernah bernar-benar menginginkannya. Sekalipun Maxime menikahinya. Ia hanya ingin tau seberapa jauh Maxime menginginkannya. Seperti kata Mina beberapa hari yang lalu.
"Tapi biasanya You, laki-laki muda, sukses dan tampan itu sangat jarang sekali menginginkan seorang wanita untuk hamil. Itu terlalu merepotkan bagi mereka yang masih terlalu berambisi dengan kesuksesannya,"
"Bahkan ada juga laki-laki yang semakin lama akan semakin bosan dengan pasangannya tanpa memiliki seorang keturunan. Karena itu tak heran banyak perceraian dan perselingkuhan dari orang-orang sukses yang memiliki segalanya,"
"Bagi mereka kesuksesan adalah hal yang paling utama dari pada pasangannya. Sedang menurutku hamil dan seorang keturunan adalah pokok dari ikatan cinta mereka,"
"Jadi, jika seorang laki-laki menginginkan kehamilan dari seorang wanita biasanya laki-laki itu memang benar-benar menginginkannya untuk tetap berada di kehidupannya."
Entahlah omong kosong apa yang tengah Mina katakan waktu itu. Namun sedikit benar dari apa yang sahabatnya itu ucapkan. Meski sedikit konyol dan aneh bagi Youra setidaknya seorang pria akan benar-benar serius saat menginginkannya. Youra tak peduli dengan apa yang tengah ia udarakan kepada Maxime. Sekalipun Maxime menganggapnya tak waras. Atau mungkin sebagai wanita murahan. Youra hanya ingin menantang Maxime dan mengetahui bagaimana reaksi Maxime terhadapnya. Aneh! Bodoh! Dasar gila!
Sudah berulang kali Youra menggodanya namun Maxime tetap tak pernah menatap keindahan tubuhnya. Apakah Maxime benar-benar tak tertarik kepadanya? Lalu rasa seperti apa yang kini tengah Maxime rasakan kepadanya? Sebesar apa Maxime menginginkannya?
Youra masih menatap Maxime yang kini tengah menatapnya tanpa ekspresi. Pria itu bahkan tak terkejut maupun sebagainya saat Youra mengatakan itu kepadanya. Maxime hanya mendekat dan tak mengubah apapun dari raut wajahnya yang sulit terbaca dan tertebak oleh Youra. Pria itu kembali menumpu kedua telapak tangannya ke dinding. Ia kembali mengurung tubuh Youra hingga membuat Youra terkesiap dan bertanya-tanya.
Apa yang akan dilakukannya? Namun setelahnya Youra terjingkat saat Maxime mencondongkan tubuhnya dan mengecup pelan ujung bibirnya. Hanya sekilas dan hanya menggesek di permukaan kulit bibirnya namun berhasil menyulut diri Youra.
Kedua kaki Youra melemas, ia ingin runtuh oleh kelembutan dari seorang Maxime Parker. Kenapa? Kenapa Maxime selalu bisa membuatnya seperti ini? Maxime selalu berhasil membangkitkan sisi lain di dalam dirinya.
Youra memejam dan terbuai saat Maxime mengusap lembut ujung bibirnya dengan ibu jarinya. Maxime memang selalu lembut kepadanya. Tak pernah ia merasa melayang seperti ini terhadap seorang pria. Ia terbuai dan tak sadar kini Maxime tengah meraup tubuhnya kedalam gendongannya. Maxime membawa Youra masuk ke dalam kamar. Kamar yang sangat luas dengan harum semerbak khas Maxime di dalamnya.
Youra membuka mata saat tubuhnya sudah terbaring di sebuah ranjang empuk bak selembut sutra. Ruang penerangan kamar Maxime terlihat begitu sayup-sayup. Hanya cahaya dari lampu kecil diatas nakas yang kini tengah merekam dengan jelas bagaimana cara Maxime tengah menatapnya begitu mengintimidasi. Maxime seperti selalu tau bagaimana caranya melumpuhkan dan membakar Youra walau hanya lewat tatapannya saja.
Maxime bangkit setelah merebahkan tubuh Youra ke ranjang. Pria itu kemudian menarik dasinya hingga melepaskan kancing kemejanya. Gerakan Maxime melakukan itu semua begitu pelan seperti sengaja menggoda Youra. Maxime bahkan tak melepaskan tatapan matanya kepada Youra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempiternal ✔️ [TERBIT]
FanfictionSekeras apapun Lee Youra menyakiti Maxime Parker, pria itu tetap mencintainya. Tak peduli bagaimana buruknya seorang Lee Youra, atau bahkan saat gadis itu sering berselingkuh darinya, Maxime akan tetap mencintainya. "Maxime Parker, kau itu bodoh ata...