[a/n: sengaja kutaro author notes di awal biar nggak merusak suasana membaca, haha. sekalian mau menyarankan, silahkan membaca part ini sambil dengerin "AKMU - How can i love the heartbreak, you are the one i love" supaya lebih ngena :') happy reading!]
Ara duduk di teras rumahnya, merenungkan semua kata-kata Aru semalam. Berkali-kali gadis itu menghela napas. Ia berusaha menemukan celah dari petuah 'bijak' Aru, tapi tidak bisa. Karena memang yang dikatakan Aru benar adanya.
"Ck, sejak kapan bang Aru jadi lebih paham ginian sih," ujar Ara bermonolog. "Oya, sejak punya pacar ya. Cih, dasar kambing."
Ara mendesah. Ia melirik ponselnya di atas meja. Oke, Ara akhirnya menetapkan. Oke, ayo mulai, Ra. Tunjukkin ke Sungjae, kalo dia nggak bisa main-main sama seorang Aradewi Pahleva. Enak aja ngegantungin gue? Emang gue apaan, jemuran???
Ara bangkit berdiri, matanya seperti berapi-api. Gadis itu sudah teguh sekarang. Ia mengambil ponselnya, menelusuri kontak sampai menemukan nama Sungjae disana.
Jari Ara sudah bergerak untuk menekan nomor pemuda itu, ketika tiba-tiba ponsel Ara berbunyi dengan berisik. Ara yang kaget nyaris melempar ponselnya begitu saja. Sambil mengumpat, gadis itu membetulkan posisi tangannya dan menatap layar ponsel untuk melihat siapa yang menghubunginya.
Mata Ara terbelalak melihat nama yang terpampang disana. Ara menelan ludah gugup, lalu mengangkatnya.
"Ha... lo?" sapanya ragu.
"Ra? Ini gue. Nanti malem sibuk?"
Ara menggeleng otomatis. Sadar tidak bisa dilihat, Ara buru-buru menambahkan, "Eh, enggak. Gimana?"
"Gue jemput ya?"
Ara mengernyitkan dahinya. "Mau kemana emang?"
"Ikut dulu aja. Ya?"
Ara terdiam, tapi sejurus kemudian mengangguk.
"Oke."
KAMU SEDANG MEMBACA
120 KM/JAM [Yook Sungjae Special] ✔
Fanfic[Birthday Project: Yook Sungjae] Ketika Ara, gadis galak yang hobi kebut-kebutan itu bertemu Sungjae, pemuda dengan kepribadian dingin-tapi-hangat yang mampu 'menenangkan' Ara. Sebaliknya, kehadiran Ara dalam hidup Sungjae membuat pemuda cuek yang t...