Lima Puluh - END

3 0 0
                                    

Willis

Hari berlalu terasa begitu lambat karena gue menunggu seorang Lazefa Steffani kembali pulang. Perlu diketahui kalo hari ini merupakan hari terakhir dia di Jerman dan ia akan melakukan penerbangan nanti malam. Kenapa gue bisa tau? Jelas karena selama ini gue gabisa lost contact sama dia. Sambil mengatasi rasa jenuh, gue iseng iseng buka aplikasi Instagram, ternyata Lala memposting sebuah foto di sana.

Instagram

zealazefa

❤️Liked by deliaaa__ and 121 otherszealazefa Last day, see ya next time 🇩🇪view all 57 comments

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️Liked by deliaaa__ and 121 others
zealazefa Last day, see ya next time 🇩🇪
view all 57 comments...

deliaaa__ wiihh kapan flight?
vvino.ino oleh-olehnya jan lupa
rahardianrendy oleh-olehnya jan lupa (2)
rafael_p oleh-olehnya jan lupa (3)
zealazefa @deliaaa__ ntar malem
zealazefa @vvino.ino @rahardianrendy @rafael_p ok, but remember, ga ada yg gratis yaa wkwkw
olivia_iren safe flight, Ze
zealazefa @olivia_iren yoii siip

Gue menutup kembali aplikasi tersebut tanpa berniat meninggalkan jejak di postingannya Lala, bukan apa tapi, sekedar mengingat dia aja gue udah dibuat deg deg an ga karuan.

"Udah ga usah kepikiran aneh-aneh. Gue aja yakin,  masa elo engga sih." kata Dyo yang tiba-tiba menepuk bahu kanan gue seolah ekspresi gue terbaca jelas olehnya.

Gue membuang nafas kasar untuk meyakinkan diri gue sendiri, "Oke, kali ini gue bakal buktiin."

............

Zea

Perlahan lahan matahari di Jerman mulai berangsur mundur menandakan waktu petang telah tiba. Senja terakhir di negeri orang, meninggalkan kenangan singkat di memori gue. Karena sekarang, Robin mengajak gue jalan-jalan di daerah sekitar hotel. Pemandangan yang jauh berbeda dengan Jakarta membuat gue sering terkesiap beberapa saat. Di sini, kita juga ngga lupa untuk mencicipi beberapa makanan khas yang dijual di cafe pinggir jalan. Seperti yang sedang kita lakukan saat ini.

"Zea.." panggil Robin di tengah gue mengunyah makanan.

"Hm?"

"Aku mau ngomong sama kamu."

Buru-buru gue menelan lalu menyeruput minuman gue, "Ngomong aja, emang ada apa?"

"Setelah aku fikir-fikir, sepertinya aku ngga bisa menerima perjodohan diantara kedua orang tua kita."

Kaget. Itu yang gue rasakan. Gue hanya mampu menatap Robin intens untuk meminta penjelasan lebih. Dan syukurnya, ia mengerti tatapan gue sehingga ia kembali bersuara.

"Aku tau, hati ga bisa dipaksakan untuk diberikan kepada siapa. Begitu juga dengan aku yang ngga bisa memaksamu untuk menyukai ku. Tenang aja, aku akan bicara sama orang tua kita berdua. Aku akan bilang kalau kita ga bisa lebih dari sekedar teman."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FRIENDSHIP GOALS? - SEHUN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang