Dua Puluh Sembilan

8 2 0
                                    

I'M BACK AGAIN...
DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT..




Zea

Acara makan malam pun kira-kira tinggal satu jam lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acara makan malam pun kira-kira tinggal satu jam lagi. Gue yang emang suka mepet kalo kemana mana, sekarang masih berada di depan cermin. Meskipun gue ngga pandai make up tapi untuk masalah pake pelembab, bedak sama lipstick gue masih bisa kok.

"Kak.. Buruan, papa udah nunggu tuuh.." teriak Aldo dari depan pintu kamar gue.

"Iya, ini juga udah selesai kali. Keburu amat deh." sahut gue sambil membuka pintu.

Kita berdua pun turun ke bawah bersama sama. Di ruang tengah udah ada mama yang udah rapi dan cantik lagi duduk nunggu gue sama Aldo.

"Ayo berangkat.. Keburu temennya papa datang duluan." ucap mama lalu berdiri dan berjalan keluar rumah. Gue dan Aldo tentunya mengekori mama sampai masuk ke dalam mobil. Bedanya, kalo mama duduk di depan, gue sama Aldo di belakang.

Di sepanjang jalan, gue masih ngga berhenti memikirkan ada apa gerangan tiba-tiba papa ngajakin makan malam sekeluarga dengan rekan bisnisnya. Biasanya kan cuma mama doang, lah gue sama Aldo mana ngerti begituan coba. Yah, kalo Aldo sih mungkin aja, soalnya dia yang berminat meneruskan perusahaan papa dan emang sudah di dedikasikan sebagai pengganti papa. Lah kalo gue? Mana paham.

Meskipun sedikit merasa ganjal, gue tetep berfikir positif aja kalo papa sama rekan bisnisnya ini udah akrab, makanya makan malam ini kayaknya ngga bahas masalah bisnis dan sejenisnya. Tapi acara makan malam kali ini emang sebagai silaturahmi antar rekan kerja doang.

Karena lokasi hotel rekannya papa agak jauh, jadi kita memakan perjalanan sekitar dua puluh menitan. Dan sekarang kita udah nyampe.

Seperti pada umumnya, saat kita berempat menginjakkan kaki di depan, di sana udah ada resepsionis yang menunjukkan tempat yang sepertinya emang udah di booking. Jadi langsung aja kita menuju tempat yang ditentukan.

Ternyata di meja makan yang cukup panjang itu, sudah ada dua orang lawan jenis yang gue yakini mereka sepasang suami istri. Hahaha ya iyalah, wajahnya aja keliatan udah paruh baya gitu.

"Selamat malam. Udah nunggu lama?" sapa papa gue sambil menjabat tangan pria itu.

"Engga kok, kita juga baru nyampe. Silakan duduk, pak." balas pria itu mempersilahkan.

Sedangkan mama gue melakukan hal yang sama, cuma ketambahan cipika cipiki gitu. Gue dan Aldo tentunya salim kepada dua orang tua tersebut. "Ini Zea sama Aldo ya?" tebak wanita itu.

"Iya.." jawab gue dan Aldo sambil tersenyum.

"Cantik dan ganteng ya kalian. Ayo silahkan duduk.."

Lagi-lagi gue dan Aldo cuma mengangguk sambil tersenyum.

Papa duduk bersebrangan dengan rekannya, mama pun juga duduk bersebrangan dengan ibu-ibu itu. Sedangkan gue ditarik mama biar duduk di sebelahnya. Dan tentunya Aldo duduk di sebelah gue.

FRIENDSHIP GOALS? - SEHUN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang