PT 9

679 53 7
                                        

"Hangyul kumohon jangan sakiti Hoseok plis" lirih Jira kepada Hangyul.

"Jangan nangis seperti ini aku,aku terpaksa melakukan ini,,karena suami mu itu keras kepala ia tak mau melepaskan mu bersama ku" ucap Hangyul sambil menunduk.

"Hangyul sampe kapan pun aku gak bisa bersatu sama kamu" ucapan Jira membuat Hangyul tersulut emosi.

Plak

Tangan Hangyul memukul pipi Jira begitu kuat hingga ada memar dipipi Jira.

"KAU MILIKKU DAN TAK AKAN PERNAH DIMILIKI OLEH ORANG LAIN!" Ucap Hangyul sambil menunjuk Jira.

"KAU EGOIS KAU KEJAM!" Teriak Jira sambil menangis.

Kini Hangyul pun menjambak rambut Jira dengan kuat.

"Siapa yang kau bilang kejam? Aku? Tentu saja" ucap Hangyul sambil melepas jambakannya dengan kuat dan pergi meninggalkan Jira sendirian diruangan.

"Hoseok,,"Lirih Jira.
Kini Jira sudah sangat tak berdaya.
Ia mencoba memanggil manggil Hoseok.

Hari pun sudah malam,,dikediaman rumah Jung,,semua yang ada dirumah begitu khawatir dengan kondisi Hoseok yang begitu buruk.

Ia depresi.

Ia terus terusan menyebut nama Jira.
Sedangkan Kai kini membungkam ia sangat merasa kehilangan sang nuna tercinta.

"Nuna dimana? Kami butuh Nuna" ucap Kai lirih.

Sedangkan Jaehyun hanya bisa melihat sang Hyung dibalik jendela dengan perasaan yang begitu hancur.

"Hyung,,kita harus melaporkan ini kepada polisi,,aku mau Nuna ku kembali" ucap Kai yang mulai menangis.

"baiklah ayo kita kekantor polisi"

"makanlah setidaknya aku masih baik kepadamu" ucap Hangyul kepada Jira.

"aku tak mau" tiba tiba saja Hangyul menampar Jira dengan Pistol yang ada digenggamannya.

Kini mulut dan hidung Jira mengeluarkan cairan merah yaitu darah.

"makan atau kau akan tau akibatnya"ucap Hangyul lalu keluar dari kamar Jira,Ralat lebih tepatnya penjara bagi Jira.

"aww.. Aduh kenapa perasaan ku gak enak ya tentang Hoseok" lirih Jira.



"J-jiraaa" lirih Hoseok.
Kini keadaan Hoseok menjadi sangatlah buruk. Sudah 3 hari mereka tak menemukan keberadaan Jira.

"Hyung,aku sangat khawatir dengan keadaan Hoseok hyung dan Nuna" ucap Kai sambil menundukkan kepalanya.

"jangan Khawatir Nuna mu pasti baik baik saja" ucap Jaehyun sambil mengelus rambut Kai.

Kini dengan hati yang sedikit sakit,Jaehyun memasuki kamar Hoseok.

"Hyung" lirih Jaehyun,ia begitu merasa kasihan terhadap Hoseok.

"Jae? Dimana Jira? Apa dia sudah kembali? KATAKAN KEPADAKU!" teriak hoseok.

Sedangkn jaehyun hanya diam saja.

"aku yakin pasti yang menculiknya laki laki brengsek itu,,Hangyul" ucap Hoseok lalu berteriak.

"Hangyul? D-diakan....." ucap Jaehyun yang kaget sekali.

"dia yang udah buat Sana mati" ucap Jaehyun sambil mengepalkan tangannya.

"hyung tenang saja aku akan mendapatkan pria brengsek itu" jaehyun pun mengeluarkan smirk yang begitu menakutkan.

Kini Kai benar benar tak habis pikir dengan jalan pikiran Jaehyun. Ia membatalkan polisi untuk mencari keberadaan Jira.

"Hyung kau gila?! Kenapa kau ingin sekali mencari keberadaan nuna?!"

"kau diam saja,,aku sudah merencanakan untuk menyelamatkan Nuna mu dan membalas kan dendam ku" kini kepalan tangan Jaehyun begitu keras.

"balas dendam?"

"akan kuceritakan kepada mu lain waktu" jaehyun oun meninggalkan Kai dengan beribu ribu pertanyaan.

Seminggu kemudian.

Keadaan Hoseok menjadi sangat parah sekali,,tak ada yang bisa menenangkannya kecuali Jira.

Kamarnya dipenuhi oleh bau alkohol yang begitu menyengat,,pengap dan pecahan kaca dimana mana.

"Hyung,,aku permisi dulu untuk mencari Nuna dan membuat nya kembali kesini" ucap Jae sendu memegang jendela kamar Hoseok yang besar.

Diperjalanan Jaehyun mengeluarkan air matanya.

"sana sayang,,tenang saja akan kubalas dendammu kepada pria brengsek itu"ucap Jaehyun tersenyum dan mengeluarkan air matanya.

Kini Jaehyun sampai ditempat Jira dikurung.

Ia memakai pakaian layaknya anak buah yang ada disana. Jaehyun begitu licik dan pintar dalam strategis seperti ini.

"kau siapa?" ucap slah satu pengawal disana.

"aku Lee Dwan"

"oh kau masuklah,,tuan Hangyul sedang pergi dan jaga perempuan itu" ucap Pengawal itu dan dibalas anggukan oleh Jaehyun.

Didalam dapat Jaehyun lihat Jira yang begitu berbeda.

Pucat,,dipenuhi luka,,tatapan kosong,,rambut yang tak terurus,,kurus dan menyebut nyebut nama Hoseok.

"N-nuna..." lirih Jaehyun dan terdengar oleh Jira.

"k-kau m-mau memukul ku lagi? A-aku j-janji akan makan makanan ini" ucap Jira dengan sorot mata yang begitu ketakutan.

Perlahan Jae mendekat kearah Jira. Tetapi jira seakan akan takut sekali dan...

Grep

Jae memeluk tubuh kecil Jira dengan erat.

"kau? Lepaskan aku kumohon hiks"Jira memberontak.

"Nuna ini aku Jaehyun sst... Jangan bilang siapa siapa dan jangan berteriak"

"jae? Bawa aku keluar dari sini" bisik Jira dengan isakan tangisnya.

"ayo nuna ikut dengan ku" mereka pun berjalan mengendap endap agar tak terdengar oleh yang lain.

Tiba tiba saja ada orang yang memanggil nama Jaehyun.

"JAEHYUN!"

"kau? Wah dulu kau merebut kekasih ku kini kau ingin merebut istri hyungku,,dasar manusia kurang ajar sekali" ucap Jaehyun sambil menyembunyikan Jira dibelakang tubuhnya.

"kau tak akan bisa keluar dari sini bodoh" ucap Hangyul kepada Jaehyun tiba tiba saja......

DORR!

"NUNA?!!!"

Contract Marriage (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang