PT 7

796 68 10
                                        

Jira Pov

Kini aku sedang memandang wajah adikku,,aku begitu menyayanginya.

"YA?! KENAPA NOONA MEMANDANGKU TERUS?!" pekiknya kepadaku. Aku hanya terkekeh.

"Noona ayolah kapan aku bisa pulang" ucap Kai kepada ku sambil merengek.

"Kau ini Noona belum ketemu sama dok-" tiba tiba saja orang yang sedang aku bicarakan datang.

"ah dokter choi kapan Kai boleh pulang?" ucap Kai kepada dokter choi.

"kebetulan nanti malam sudah diperbolehkan pulang" dokter choi pun tersenyum ketika Kai bersorak gembira,,aku hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih.

Kini aku sedang membereskan semua peralatan Kai yang ada dikamar. Lalu aku pun menelepon Jaehyun agar supir datang kerumah sakit menjemput ku dan Kai.

Beberapa menit kemudian,,mobil pun datang dan didalam perjalanan Kai tak henti hentinya melebarkan senyumnya.

Sesaat sampai dirumah,,Lagi dan lagi aku disambut dengan pemandangan rumah yang sangat kacau balau.
Kepala ku sangat pusing melihatnya.

"noona,,kenapa rumahnya sangat berantakan?" ucap Kai kepada ku sambil mengangkat alisnya.

Aku pun menegang ketika mendapari suara Hoseok yang berteriak.
Kai semakin bingung sambil memandangiku. Tanpa basa basi aku dan Kai berlari kearah Kamar ku dan Hoseok disana semua peralatan terjatuh dan rusak.

Disudut dinding aku dapat melihat Hoseok yang menenggelamkan wajahnya dengan lututnya. Ia menangis. Tapi kenapa?

Aku pun mengisyaratkan Kai agar keluar dan kekamar nya. Ia mengangguk dan pergi.
Sedangkan aku mulai mendekati Hoseok dengan sangat hati hati sekali.

"Hoseok? K-kau kenap-" tiba tiba saja dia menarikku didalam pelukannya. Pecah sudah tangisan seorang Hoseok. Ia semakin mengeratkan pelukannya kepadaku.

"kumohon jangan tinggalkan aku" ucap hoseok lirih. Aku mengangguk dan mengelus elus rambutnya.
Beberapa menit kemudian aku tak lagi mendengar isakan tangisnya,ternyata dia tertidur lalu aku memopongnya kekasur. Ketika aku ingin pergi ia menahan lenganku.

"Kau mau kemana?"ucapnya sambil menatapku dalam.

"aku ingin mandi kau tidurlah nanti aku kembali" ucapku yang hanya dibalas anggukan olehnya.

Kini aku,Kai dan Hoseok berada dimeja makan. Tapi aku baru sadar dimana Jaehyun? Padahal tadi dia masih berada dirumah.

"Hoseok dimana Jaehyun?" ucapku

"dia pergi ke Amerika" ucap Hoseok sambil menunduk. Sepertinya hoseok begitu menyayangi adiknya tersebut.

"Hyung,,tadi kau kenapa?" ucap Kai kepada hoseok dan dia hanya diam tak membalas omongan Kai.

"Hyung jawablah aku tak suka seperti ini" ucap Kai meninggikan nadanya. Aku pun mulai Khawatir.

"Kai sayang,,jangan seperti itu ya gak baik hyung lebih tua darimu,,mungkin itu masalah yang tak harus kita ketahui" ucapku sambil tersenyum dan mengelus rambutnya.

Sedangkan Hoseok hanya diam dan menatapku seakan akan dia berterima kasih kepada ku dan aku mengangguk dan tersenyum.

Kini untuk pertama kalinya aku tidur seranjang dengan Hoseok. Jujur aku begitu gugup dan canggung disini. Hoseok naik meranjang dan membaringkan tubuhnya.

"hm Hoseok aku tidur disofa saja ya" ucapku berhati hati agar ia tak marah

"tidak kau harus tidur disini" ucapnya sambil menepuk ranjang yang kosong disebelahnya. Tiba tiba saja pipiku memerah,,pipi sialan kenapa dia pipi ini tak mau diajak kerja sama.

"serius?"ucapku lirih dan dibalas anggukan olehnya.

Aku pun naik dan membaringkan badanku,,posisi ku membelakangi Hoseok.

"menghadap ku aku sekarang" ucap Hoseok,,aku sangat gugup mau tak mau aku harus menghadap kepadanya.

Ketika aku menghadap kearahnya ia langsung mendekapku sangat erat.

"jangan kau lepaskan,," ucapnya kepadaku aku hanya mengangguk dan bingung.

Kini aku mendengar dengkuran halus milik Hoseok yang menandakan ia sudah pulas tertidur.
Kini aku dan Hoseok masih sama pada posisi yang sama.

"Hoseok plis jangan buat aku jatuh cinta" ucapku lirih kepadanya.

Aku takut sekali jika aku benar benar jatuh cinta kepadanya.

Sinar matahari yang mengenai wajahku mengisyaratkan ku agar bangun dari tidurku. Aku terkejut ketika mendapati wajah tampan suami ku yang masih berada dialam mimpinya itu. Ditambah lagi ia masih memelukku seperti tadi malam.

Aku pun memandanginya dan menyentuh pipinya. Merasa terganggu ia pun terbangun dan memandang ku.

Sekarang pipi ku mulai merona sedangkan dia terkekeh ketika melihat pipiku dan mengelus elus nya.

"mandi sana,,kamu kan harus kekantor" ucapku sambil duduk dan menarik lengannya.

Ia pun tertawa dan masuk kekamar mandi.

Sedangkan aku langsung melesat kekamar Kai dan berinisiatif membangunkannya. Tapi sepertinya ia lebih awal bangun daripada ku.

"Eh nuna? Sini masuk aku lagi liat Tv nih ada film kesukaan aku" ucapnya kepadaku,jujur perilakunya masih seperti anak kecil saja.

"Kai nontonlah nuna harus memasak dan membereskan rumah" ucapku lalu meninggalkan Kai.

Ketika aku sedang memasak aku mendengar Hoseok yang memanggil namaku. Dengan cepat aku langsung pergi kekamar dan menghampirinya.

"YA?!" ucapku kaget yang mana Hoseok hanya memakai handuk yang menutupi bawahnya sedangkan atasannya tidak.

"apakah kau melihat pakaianku?" ucapnya polos sekali,ia hampir membuat ku serangan jantung.

"ini pakailah cepat aku menunggu mu dibawah" ucapku namun ia menarikku dan menyudutkan ku di dinding.

"kau kenapa?" ucapnya sambil tersenyum nakal.

"aniyoo.. Lepaskan aku" kini aku mulai memberontak tapi lama lama ia semakin mendekatkan wajahnya kepada ku.

Tiba tiba saja......

"OMOO?! MAAF AKU MENGGANGGU!" teriak Kai lalu berlari dan pergi.

Sedangkan aku dan Hoseok langsung menjauh satu sama lain.

Kini gara gara kejadian tadi ruang makan menjadi sangat canggung.
Aku benar benar kesal dengan Kai dan Hoseok mereka selalu saja menggodaku setiap kali pipi ku merah.

"ya nuna,,kenapa kau diam saja,biasanya Nuna banyak bicara"ucap kai terkekeh.

"sepertinya dia...." kini Hoseok mulai menggoda ku lagi.

"diamlah aku tak konsen makan karena kalian" aku benar benar sebal sekali

"Iya nuna maafkan aku dan Hyung" ucap Kai kepadaku.

"Kai kau mau sekolah dimana nanti?" ucap Hoseok kepada kai.

"ntahlah hyung sebenarnya aku ingin sekali sekolah di kim's School tapi disana sangat payah mendapatkan beasiswa" ucap kai kepada hoseok.

"ah jangan khawatir biar hyung yang membayarkan mu" ucapan yang dikatakan Hoseok membuatku tersedak.

"uhuk uhuk...."

"yaa kau kenapa?" ucap Hoseok memberikan ku air.

"kau gila? Sekolah itu sangat mahal" ucapku kepada Hoseok.

"hei aku ini pengusaha kaya jadi bagiku itu sangat murah" ucapnya sombong kepadaku.

Kini hoseok sudah pergi kekantor dan menyisakan ku dengan Kai dirumah.

Aku pun mulai membereskan semua yang ada dirumah,,aku sengaja menyuruh pelayan untuk tidak melalukan pekerjaan rumah.

"Nuna? Mau aku bantu?" ucap Kai kepadaku dan diapun membantu ku.

"nuna kenapa hyung seperti memiliki dua sifat?" ucapannya membuat aku terdiam.

Bagaimana cara ku memberitahunya?

Contract Marriage (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang