Menikah memang adalah sebuah kebahagiaan setiap orang. Berbeda dengan Lee Jira menikah baginya adalah sebuah petaka, ia harus menikah dengan lelaki yang tak dicintainya dan mengidap penyakit bipolar.
Demi mencukupi biaya keluarganya ia rela menikah...
"Nak sehat sehat ya didalam perut eomma. Maafin kesalahan eomma kemarin kemarin ya." Ucap Jira mengelus pelan perutnya. Ia kini sedang berada dikamarnya.
"Aahh bosan sekali." Ucap Jira cemburut lalu mengambil hpnya sambil memfoto perut nya tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Astaga ternyata perutku sudah besar." Jira pun terkekeh sambil melihat Fotonya.
Tiba tiba saja Hoseok masuk kedalam kamar dan mendapati Jira tengah tersenyum kearah HPnya.
"Sayang kau sedang apa hm?" Tanya Hoseok duduk disamping Jira sambil mengelus kepala Jira dengan lembut.
"Lihat aku tak menyangka perutku sudah sebesar ini." Jira pun memperlihatkan fotonya kepada Hoseok.
"Jadi selama ini kau tak sadar ya?" Jira hanya menggeleng dan kembali fokus ke HPnya.
"Oh iya Yoongi tadi sudah pulang?" Tanya Jira dan dibalas anggukan oleh Hoseok.
"Hoseok-ah nanti malam ayo kita makan direstoran aku ingin sekali." Hoseok pun mengangguk dan Jira memeluk Hoseok.
"Kalo begitu aku mandi dulu." Jira pun mengangguk dan menyiapkan baju suaminya.
Setelah Hoseok selesai mandi kini giliran Jira yang mandi. Ia mandi cuman sebentar. Setelah itu sambil menunggu malam tiba. Mereka pun duduk diruang TV dan nonton bersama.
Hingga tak terasa hari sudah malam. Karena keasikan nonton mereka lupa waktu.
"Eoh? Sudah jam 8?" Hoseok pun memandang ke sampingnya dan mendapati Jira yang sudah tertidur tersebut.
Hoseok yang melihat itu pun tersenyum lalu mengecup bibir istrinya lembut lalu menggendong istrinya hingga kekamar.
"Eungh...." Sepertinya bumil merasa terganggu dengan tidurnya.
"Sudah bangun? Jadi tidak perginya?" Tanya Hoseok.
"Tidak. Aku mengantuk sekali. Kau kemarilah aku ingin memelukmu." Hoseok begitu gemas dengan kelakuan Jira ia pun ikut berbaring disamping Jira dan memeluk istrinya dengan berhati hati.
Hoseok begitu senang sekali ia bisa mendapatkan Jira dan memiliki anak. Tetapi disisi lain pula Hoseok sangat takut akan ancaman yang diberikan Taemin. Ia tak ingin kejadian dimasa lalunya terulang lagi.
Ia tak ingin menderita secara mental seperti dulu lagi. Tetapi semenjak ada Jira ia sekarang sudah bisa mengontrol dirinya walaupun kadang suka kelepasan.
Hoseok pun memejamkan matanya dan ikut menyusul Jira yang sudah berada dialam mimpi.
