Flashback
"Yaa!! Hoseok-ah kau kenapa tertawa begitu." ucap Wendy sambil mempoutkan bibirnya.
"Kau terlihat lucu sekali hahahaaa aku tak tahan sekali. Yaa kenapa kalian berdua tidak tertawa Yoongi? Taemin?" Ucap Hoseok memandang kearah dua pria yang sedang duduk di kursi kantin.
"Kalian ini selalu saja bertengkar." Ucap Taemin memandang kearah Hoseok dan Wendy.
"Sudahlah lebih baik cepat makan makanan ini keburu dingin." Mereka berempat pun menyantap makanan yang mereka pesan.
Mereka makan tanpa ada suara tetapi Hoseok mulai mengeluarkan suaranya.
"Hei apa kalian masih ingat dengan perjanjian sahabat kita?" Yoongi,Taemin dan Wendy pun menggelengkan kepalanya. Sebab sudah banyak sekali perjanjian diantara mereka.
"Astaga dasar pelupa!! Perjanjian tentang diantara kita tidak ada boleh yang jatuh cinta." Wendy dan Taemin pun tiba tiba saja tersedak sesuatu.
"Ya kalian kenapa?" Ucap Yoongi sambil memberikan minuman kepada dua makhluk itu.
Mereka hanya menggelengkan kepalanya.
.
.
.
.Hari ini Wendy ingin menyatakan perasaannya kepada seseorang. Yaitu Hoseok. Sahabat nya sendiri entahlah ia tidak peduli lagi dengan perjanjian itu.
Disisi lain Taemin ingin mengajak Wendy ke taman tetapi ditolak oleh Wendy dengan alasan ia ingin menemui Hoseok dan menyatakan perasaannya.
Taemin begitu sedih sekali ia seakan akan dicampakkan begitu saja. Tetapi ia tak boleh memusuhi Hoseok. Ia pun harus menerima kenyataan.
Taemin mengikuti langkah kaki Wendy. Ia melihat Wendy,Hoseok serta Yoongi disana. Entah apa yang mereka bicarakan hingga Yoongi pun masuk kedalam mobilnya menunggu Hoseok.
Tiba tiba saja Wendy menangis dan pergi meninggalkan Hoseok yang mematung disana. Hoseok menolak cinta Wendy.
"Hoseok sialan dasar tak tahu diri." Ucap Taemin mengepalkan tangannya.
Sejak hari itu persahabatan mereka menjadi canggung. Dan saat itu juga Wendy memisahkan diri dari mereka.
Taemin pun sering mengabaikan Hoseok. Yoongi yang heran pun hanya bisa diam saja.
Sampai dimana pada malam itu. Berita dari rumah Wendy yang mengatakan bahwa Wendy meminum racun untuk mengakhiri dirinya. Semuanya terkejut bukan main.
Mereka bertiga pun pergi kerumah duka. Disana Taemin tak bisa lagi menahan amarahnya. Ia memukul Hoseok secara tiba tiba.
Yoongi dan orang yang ada disana melerai mereka. Hoseok pun hanya menatap nya bingung sekali.
"DASAR PEMBUNUH!!!" Itulah yang diucap oleh Taemin.
Ternyata Wendy meninggalkan surat sebelum ia mengakhiri hidupnya. Orang tua Wendy memberikan Taemin surat tersebut. Ia membaca sambil menahan amarahnya.
Pagi harinya ia masuk sekolah dan mendapati Hoseok dan Yoongi sedang berbicara.
"DASAR PEMBUNUH LIHATLAH INI!!!" Ucap Taemin mengagetkan mereka berdua.
Taemin meninggalkan mereka dan surat itu.
Isi suratnya adalah.
Hoseok-ah kenapa kau menolakku? Kenapa? Kau sering sekali menjaga ku dan menyayangiku. Aku benar benar mencintaimu. Jujur saja aku menyukai mu saat kita pertama kali bertemu. Dan saat aku menyatakan cintaku kepadamu. Kau bilang padaku bahwa kau sedang menunggu seorang wanita yang kau cari cari. Hatiku terasa begitu sakit. Seperti ada yang menusuknya. Dan ketika aku lari bahkan kau tak mengejarku sama sekali. Dan pada hari itu juga aku membencimu. Hingga depresi sialan ini menyerangku. Aku tak tahan depresi ini menang dan aku kalah. Jika kau menemukan surat ini. Maka aku sudah bersama tuhan. Sekali lagi aku benar benar membenci dirimu!!!
Flashback off
Sungguh Jira begitu terkejut dengan cerita Taemin. Ia tak menyangka akan seperti ini.
"Dan kau tau siapa wanita yang ia cari cari itu?!" Ucap Taemin sambil mencengkram lengan Jira dengan penuh amarah.
"a-aku t-tidak tau hikss... S-sakit." Ucap Jira meringis.
"KAU KAU LAH WANITA YANG MERUSAK KEBAHAGIAAN WENDY!!!"
Bughhh
Satu tendangan mengenai perut Jira.
"Akhh j-jangan sakiti anak ku..." Lirih Jira sambil meringis kesakitan.
Tiba tiba saja ada seorang wanita membawa Jisung yang diikat tangannya.
"J-jisung?!" Jira begitu kaget melihat Jisung yang menangis dan diikat itu.
"e-eommaaaa!!! Eomma Jira!!" Jerit Jisung berusaha melepaskan ikatan tersebut.
"Hai Jung Jira... Kau pasti belum mengenal ku kan? Perkenalkan aku eomma dari Jisung. Senang bertemu denganmu. Dan ya aku adalah kembaran dari wanita yang menyatakan perasaannya kepada suami sialan mu itu!!" Ucap wanita itu kepada Jira.
"Kau tau?! Aku dan Taemin ini orang tua dari Jisung tapi sayangnya kami tak menginginkan anak ini. Dan kami sudah merencanakan semuanyaa." lanjut wanita tersebut kepada Jira.
"Sudahlah sayang. Kita tak perlu membuang waktu berbicara dengannya kita hanya menunggu kedatangan Hoseok lelaki tak tau diri itu." Ucap Taemin tersenyum miring.
Dan benar saja Hoseok datang dengan nafas yang tersenggal senggal.
"J-jira? Jisung? W-wendy...." Lirih Hoseok yang melihat Wendy didepan matanya.
Entahlah Hoseok merasa sedikit aneh melihat Wendy. Ia seakan terhipnotis sekali.
Ia pun membuang pikiran lain dari otaknya. Tujuan nya kesini adalah untuk menyelamatkan Jira dan Jisung.
"Lepaskan mereka!!" Bentak Hoseok mengepalkan tangannya.
"Oh tidak bisa. Kau harus melihat istrimu menderita dulu." Windy kembaran Wendy mulai menyeret tubuh Jira kehadapan Hoseok.
Ia melayangkan pukulan tepat di perut Jira.
"Akhh... T-tolong jangan sakiti a-anakku..." Darah mulai keluar dari kaki Jira.
Hoseok begitu shock trauma akan kepergian ibunya kembali berputar diotaknya.
Mereka semua juga memukul ibu Hoseok tepat diperut nya dan pada saat itu pula Ibunya tengah hamil.
"Kumohon jangan sakiti anak yang ada diperut ku kumohon hiks..." Ucap ibu Hoseok sambil memegang perutnya.
Hoseok tak bisa berbuat apa apa ia ditahan oleh orang berbadan besar begitu pun dengan Jaehyun. Ia menangis begitu keras. Hoseok sudah berusaha keras untuk melepaskan dirinya namun apa daya ia tak mampu.
Ia hanya pasrah dan menangis melihat ibunya dihabisi oleh orang orang didepan matanya. Ia menjadi trauma dan mengenai mentalnya.
"H-hoseok-ah t-tolong...." Ringisan Jira membuat Hoseok sadar dari lamunannya. Ia pun menghajar para pengawal disana dan berhasil membuat Taemin tak sadarkan diri. Amarahnya benar benar menguasai dirinya.
Kini ia berhadapan dengan Windy.
"Wen-"
"Aku Windy!! Aku adik dari wanita yang telah kau bunuh!! Aku membenci dirimu!!" Windy pun mengarahkan pistolnya tepat dikepala Hoseok.
"Ucapkan kata terakhirmu kepada istrimu. Sebab kau lah yang akan aku bunuh jika kau mau istrimu selamat." Ucap Windy dengan penuh penekanan.
Hoseok tak bisa berbuat apa apa. Ia memandang kearah Jira dan Jisung sambil mengeluarkan air matanya.
"H-hoseok-ah jangan p-pergi hiks.." Ucap Jira sambil menangis hebat ia merasakan sakit diperut dan dadanya. Ia tak sanggup merasakan ini semua.
Hoseok pun hanya bisa pasrah dan menutup matanya.
Dorr!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Contract Marriage (END)
RomanceMenikah memang adalah sebuah kebahagiaan setiap orang. Berbeda dengan Lee Jira menikah baginya adalah sebuah petaka, ia harus menikah dengan lelaki yang tak dicintainya dan mengidap penyakit bipolar. Demi mencukupi biaya keluarganya ia rela menikah...