PT 3

1K 86 6
                                        

...

Sungguh senyumnya begitu manis.
"a-apakah ini bagus?" ucapku gugup

"ini bagus,selanjutnya kita ke toko cincin"
..

Suasana dimobil begitu hening dan canggung. Aku hanya menyandarkan kepalaku dijendela mobil,tapi Jaehyun pun mulai membuka topik
"noona, hyung kenapa kalian diam saja?" Jaehyun sialan gara gara dia aku semakin canggung.

"eoh? Aku ha-" ucapan ku dipotong oleh Hoseok

"Diamlah! Saya pusing" oke sepertinya tuan Jung tak nyaman

..

Akhirnya aku kembali kerumah sakit. Ketika kubuka pintu kamar Kai aku sangat syok dia tidak ada ditempat tidur. Kemana dia? Yatuhan hati ku sangat rapuh sekali. Apakah dia diculik? Ato sudah men-

"noona Kai disiniii" d-dia sudah sadar?

Aku pun memeluk adikku yang sudah lama tak sadar dari tidurnya. Aku begitu mendekapnya dan bersandar didadanya.

"Kai noona kangen banget sama kamu" aku pun mencium pipinya.
Kai itu masih sekolah,ia mendapat beasiswa disekolahnya. Ia anak yang paling rajin disekolah.

"Kai juga kangen sama noona" dia merengek kepadaku padahal disudah kelas 11 kenapa kelakuannya seperti anak umur 7 tahun saja? Haah dia kan memang adik kecilku.

"adik kecil noona jangan sakit lagi ya" ucapku kepadanya.

"Noona aku bukan anak kecil... Lihatlah aku lebih tinggi daripada noona." ucapnya dengan bangga dan tersenyum.

" ucapnya dengan bangga dan tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hanya memutar mataku. Aku pun mengajak Kai untuk duduk diranjang.

"Kai noona punya kabar" jujur aku sangat gugup memberitahunya.

Baiklah ini waktu yang tepat.
"Kai noona akan...... Menikah" aku hanya tersenyum pasrah. Aku tak tau apa reaksinya.

Dia hanya terdiam dan menatapku sendu."N-nuna? Serius?" aku hanya mengangguk

"Nuna aku akan mengizinkan mu tapi dengan syarat Nuna harus mengajaknya kemari" aku kaget dengan apa yang dikatakannya.

Jujur aku hanya menikah kontrak dengan Hoseok. Tapi akan kucoba minta tolong kepada Jaehyun.

"Baiklah Nuna akan membawakannya"

..

"hallo? Jae bisa aku minta tolong kepadamu?

"......"

"hm.. Adikku mau menyetujui pernikahan ku tapi dia menyuruhku untuk membawa Hoseok kesini. Apakah dia mau?"

"....."

"ah terima kasih Jaehyun"
Aku pun memutuskan telepon tersebut.

Baiklah aku akan membawa Hoseok kesini aku harus bisa berakting sebisa mungkin dihadapan Kai.

..

Sudah 2 jam yang lalu Hoseok berada dikamar Kai,sepertinya Hoseok tipe orang yang mudah akrab atau disedang berakting saja?

Sungguh aku tak pernah tau apapun tentang Hoseok,bagiku dia adalah laki laki paling misterius.
Akhirnya Hoseok pun pulang.

"Noona Kai sangat suka dengan Hoseok hyung" aku hanya tersenyum sambil mengangguk saja.
"baiklah Kai sekarang kau tidur ya"

Hari ini adalah hari yang sangat buruk bagiku,bagaimana tidak aku akan menikah bersama laki laki yang tak kucintai.

Pernikahan ku dengan Hoseok hanya diselenggarakan secara privat yang datang hanyalah sahabat sahabat Hoseok dan keluarga mereka.

Aku hanya mengundang 1 orang saja,siapa lagi kalo soekjin. Dia datang dengan satu wanita yang begitu cantik dan serasi dengannya.
Mereka jalan menghampiri ku.

"Jira ku sudah besar ya" dia tersenyum sambil mengelus ngelus rambutku. Aku hanya membalas anggukan saja. Jujur aku rasanya ingin menangis.

"Hai aku kim Jisoo" ucapnya sambil mengangkat tangannya.
Aku tersenyum dan salam kepadanya.

Baiklah sekarang sudah jam 8 malam saatnya aku dan Hoseok pulang. Kalo kai? Dia masih dirumah sakit karena masih harus diperiksa.

Aku pun bergegas masuk kedalam mobil tetapi ini sangat susah sekali,pakaian ini panjang dan sangat berat. Hoseok hanya mendengus kesal melihatku.

"bisa cepat tidak?!" oke sepertinya dia marah kepadaku.

"maafkan aku ini sangat berat" aku hanya menunduk.

Akhirnya penderitaan ku selesai kini aku berada dirumah Hoseok lebih tepatnya rumah suami ku. Walaupun dia tak menganggapku.

"kau tidur saja disini biar saya tidur disofa" ucapnya sambil berbaring diatas sofa.

"ah maaf kan saya lebih baik kau tid-"

"tidak ada penolakan" ucapnya sambil melihatku dengn tatapan tajamnya.

Aku hanya mengangguk saja.

Sekarang masih Jam 1 pagi,aku terbangun karena mendengar suara berisik diluar,ketika aku mengintip dari kamar.

Apa yang kulihat ini sangatlah membuatku lemas. Itukan pencuri?! Astaga bagaimana ini? Hoseok harus kubangunkan.

"Hoseok bangun"ucapku smbil berbisik.

"astaga ada ap-" dia berisik sekali jadi aku pun menutup mulutnya.
Dia mendorongku sangat keras.

Namun aku berdiri lagi dan mengatakan kalo ada pencuri dirumah ini.
Tiba tiba saja lampu pun mati. Dapat ku lihat dari sedikit cahaya Hoseok terduduk dan melemas. Aku pun menghampirinya dan mendekapnya.

"kau kenapa?" ucapku sambil mengelusnya.

"T-tolong aku...." ucapnya sangat lirih.
Tapi ketika itu aku mendengar suara penjahat itu semakin mendekat.

Dengan segera aku menarik Hoseok kedalam lemari. Ya aku dan Hoseok berada didalam lemari yang bisa dibilang sempit dan gelap sekali.

Jujur sebenarnya aku takut,tapi mau gimana lagi. Dapat ku rasakan Hosoek mulai gemetaran,aku tak paham dengan sikap dia.
"Hoseok kau kenapa?"ucapku berbisik kepadanya.

"aku takut sekali disini Jira tolong aku" ia pun mulai menangis tanpa bersuara. Aku semakin mendekapnya sngat erat sekali.
Ada apa dengan pria ini?

Contract Marriage (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang