PT 27

257 26 10
                                        

Tak terasa kini usia kandungan Jira sudah 8 bulan. Yang mana sebentar lagi Jira akan melahirkan. Dan itu membuat Hoseok begitu menjaga Jira beserta bayinya.

Seperti sekarang ini. Jira tak boleh melakukan apa pun oleh Hoseok.

"Hoseok-ah aku hanya ingin membuatkan mu sarapan." Bujuk Jira kepada Hoseok yang masih setia memeluk Jira.

"Tidak. Biar aku saja. Kau jangan banyak pekerjaan aku tak mau sesuatu terjadi kepada mu." Ucap Hoseok memandang kemata Jira.

Sedangkan Jira hanya pasrah dan mengangguk saja.

"Nah kau diam saja disini. Aku akan kembali setelah membuat sarapan." Hoseok pun meninggalkan Jira yang masih berbaring.

"Padahal kan diusia kandungan ku ini harus banyak gerak." Omel Jira memandang punggung Hoseok yang perlahan menghilang dari pandangannya.

Ketika Jira tengah asik menonton. Nontifikasi dari HP Hoseok berbunyi menandakan ada pesan yang masuk.

"Yoongi?" Ucap Jira mengerutkan keningnya. Ia pun ingin membuka pesan tersebut tapi tiba tiba saja Hoseok datang dan mengagetkannya.

"Eoh h-hoseok?" Ucap Jira gugup sambil kembali pada posisi semulanya.

"Kenapa kau seperti itu?" Hoseok heran melihat tingkah laku istrinya yang gugup.

"Tidak ada hanya saja aku merasa tak nyaman duduk disini." Ucap Jira sambil berpura pura risih.

"Ada ada saja. Oh iya aku sudah membuatkan makanan." Ucap Hoseok menuju pintunya dan mendorong sebuah meja yang ada rodanya kearah kamar.

"Makanlah setelah itu kita kedokter ya?" Jira pun mengangguk dan mulai memakan makanannya.

Sedangkan Hoseok tersenyum dan mengambil HPnya.

"Yoongi? Astaga apakah ini benar?" Guman Hoseok yang terkejut melihat sebuah foto yang dikirimkan oleh Yoongi.

"Kenapa?" Tanya Jira yang mendengar ucapan Hoseok.

"Tidak ada hanya saja aku melihat sesuatu yang sangat menjijikkan." Jira pun hanya mengangguk kan kepalanya dan kembali makan.

Setelah selesai makan dan mandi. Mereka pun bersiap siap untuk kerumah sakit. Diperjalanan tak seperti biasanya Hoseok diam saja.

Jira yang bingung akan sikap Hoseok ia pun memegang pundak suaminya.

"Kau kenapa Hoseok-ah? Seperti nya kau memikirkan sesuatu ya?" Tanya Jira sambil mengelus pundak suaminya.

"I-itu a-aku memikirkan persalinan mu. A-aku takut saja." Jira pun terkekeh mendengar jawaban Hoseok.

"Ya kau jangan khawatir aku pasti baik baik saja." Hoseok pun mengangguk dan tersenyum.

Kini mereka telah sampai dirumah sakit. Diruangan Hoseok tak henti hentinya tersenyum.

"Dok apa jenis kelamin anak kami?" Tanya Jira. Memang mereka tak pernah memeriksa jenis kelamin anaknya.

Kinilah mereka baru ingin mengetahui jenis kelaminnya. Kalo kata Jira. "Bisa sajakan saat usia kandungan ku belum berumur 8 bulan dan jenis kelaminnya berubah?" Entah apa yang ada dipikiran bumil satu ini.

"Wah selamat anak pertama kalian berjenis kelamin laki laki." Jira dan Hoseok pun terkejut dan tersenyum.

"Dan satu lagi Nona Jira harus banyak bergerak agar memudahkannya dalam persalinan kelak." Jira pun memandang kearah Hoseok seakan akan mengatakan yak kau mendengarnya bukan? Sedangkan Hoseok pun mengangguk kan kepalanya.

Setelah itu Jira dan Hoseok pun memutuskan untuk membeli peralatan bayi serta pakaiannya.

Memang pasutri ini tak mempersiapkan nya dari awal mereka ingin membelinya jika sudah dekat waktunya.

Contract Marriage (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang