PT 19

338 32 1
                                        

"Akhirnya kau datang juga kenapa lama sekali?" tanya Hoseok kepada Jira yang baru saja masuk ke ruangannya.

"maaf tadi aku menabrak orang lalu tangannya berdarah" Hoseok pun membelalakkan matanya.

"kau dan baby kita tidak apa apa kan?" tanya Hoseok sambil mengusap perut Jira.

"aku dan baby kita baik baik saja. Tak usah khawatir" Jira pun tersenyum dengan sikap Hoseok.

"terus dia cewe atau cowo?" tanya Hoseok.

"Cowo,dia sangat putih sekali dan tampan" ucapan Jira membuat Hoseok menatapnya tajam.

"Yaa! Kau bilang dia lebih tampan daripadaku?" Hoseok pun membelakangi Jira.

Sedangkan Jira hanya terkekeh dan membalikkan tubuh suaminya.

"aku hanya bercanda sayang. Kau itu adalah orang paling tampan bagiku" ucap Jira memeluk Hoseok.

"Hm baiklah. Mari kita makan siang bersama" ucap Hoseok merangkul Jira untuk pergi ke restoran yang tak jauh dari kantor mereka.

Ketika sudah sampai mereka pun memesan makanan disana.

"Jira mungkin besok aku akan pergi ke London selama 3 hari" Jira pun mempoutkan bibirnya.

"lama sekali. Apakah tidak bisa dikurangin harinya?" tanya Jira.

"tidak bisa sayang. Sebenarnya aku juga tak ingin meninggalkan mu. Tapi bagaimana lagi ini sangat penting sekali" ucap Hoseok memandang Jira yang sudah menundukkan kepalanya.

Hoseok pun mendengar isakan Jira. Ia tersenyum sebab semenjak Jira hamil ia sangat manja dan sensitif.

"hei jangan menangis begitu. Aku jadi tak tega perginya" ucap Hoseok memeluk sang istri.

"j-janji ya g-gak lebih dari 3 hari" ucap Jira senggugukan.

Hoseok pun mengangguk.

Ketika Jira sedang melihat kebelakang Hoseok. Ia melihat Yoongi disana. Sadar dirinya dilihat. Yoongi pun hanya tersenyum dan keluar dari cafe.

"Hoseok-ah itu dia orang yang aku tabrak tadi" ucap Jira menunjuk punggung Yoongi.

"ahh wajahnya tak kelihatan. Padahal aku ingin melihat kata mu dia tampan" ucap Hoseok dengan nada yang sedikit sebal.

"aish aku hanya bercanda Hoseok" kekeh Jira melihat wajah suami nya yang sudah sebal.

Setelah itu mereka pun menghabiskan makanannya dan kembali ke kantor.

"Jira,kalau kau lelah istirahat saja disana ya" ucap Hoseok dan dibalas anggukan oleh Jira.

Tok....
Tok...
Tok...

"masuklah" ucap Hoseok dan wajah Hoseok langsung berubah ketika melihat orang yang ke ruangannya adalah orang yang sangat ia benci. Siapa lagi kalo bukan Sanha.

"m-maaf tuan. I-ini ada berkas yang harus anda t-tanda tangani" ucap Sanha gugup sambil menunduk.

Sedangkan Hoseok hanya mengambil berkas itu secara kasar dan menandatangani berkas tersebut. Melihat tingkah Hoseok membuat Jira sedikit kecewa.

"hoseok-ah jangan seperti itu" bisik Jira tepat ditelinga Hoseok.

"ini. Sekarang pergi dari ruangan saya" sebelum Sanha meninggalkan ruangan Hoseok Jira lebih dulu menggenggam tangan Sanha.

"Hoseok aku ingin bersama Sanha sebentar saja. Kumohon hanya sebentar" ucap Jira memohon kepada Hoseok.

"apa apaan? Tidak bisa kau harus bersama ku. Aku tak mau perempuan ini menyakiti mu lagi" sungguh ucapan Hoseok membuat Sanha menahan malunya.

Contract Marriage (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang