PT 23

257 24 10
                                    

"KUMOHON JANGAN!!!" Hoseok terkejut dengan suara Jira yang sangat besar. Ia melihat istrinya ketakutan tetapi masih setia menutup matanya.

"Hei sayang bangunlah disini ada aku." Ucap Hoseok menepuk pelan pipi Jira hingga istri nya itu membuka matanya.

Badannya penuh dengan keringat,jantung nya berdetak begitu cepat. Ia memandang ke arah samping dan mendapati sang suami yang khawatir dengan dirinya.

"Hoseok-ah.. Hiks d-dia ingin membunuh a-anak k-kita hikss.." Lirih Jira memeluk tubuh sang suami sambil senggugukan.

"a-aku minta m-maaf karena t-tak mendengar hiks ucapan mu, a-aku hampir saja hiks membunuh anak kita..." Tangisan Jira semakin kuat.

Hoseok pun berusaha menenangkan Jira dengan mengelus punggung sang istri secara halus dan mencium rambut istrinya.

"Tidak apa apa... Kau tenang saja ya. Aku akan menjaga mu." Ucap Hoseok dengan suara lembutnya.

Sedangkan Jira terus terusan meminta maaf kepada suaminya. Ia merasa sangat bersalah sekali.

"Sstt... Sudah jangan menangis lagi ya. Apakah kau tak kasihan dengan bayi kita ini?" Tanya Hoseok sambil mengusap perut Jira.

Jira pun menghentikan tangisannya. Walaupun ia masih senggugukan. Jujur saja Hoseok tak sanggup melihat istrinya seperti ini. Ia dihantui oleh ketakutan.

"Hoseok-ah kumohon jangan tinggalkan aku. Kau bekerja dirumah saja. Aku juga takut kalo dia melukai mu." Ucap Jira membenamkan kepalanya didada bidang suaminya.

Hoseok pun menganggukkan kepalanya.

"Sekarang tidur lagi ya. Masih jam 1 ini." Hoseok membujuk istrinya.

"Tapi jangan lepaskan pelukannya. Aku takut kau pergi." Hoseok pun mengeratkan pelukannya.

Mereka pun kembali tidur. Walaupun Jira masih sedikit rewel.

Pagi pun tiba,Hoseok membuka matanya dan melihat makhluk ciptaan tuhan yang begitu indah baginya.

Ia memandang sendu mata istrinya yang masih sembab. Menciumi kedua mata istrinya dengan lembut sekali. Lalu mengelus pipi chubby istrinya.

"Aku mencintai mu." Ucapnya tersenyum.

Merasa terganggu Jira pun menggeliat dan membuka matanya.

"Eungh... Sudah pagi ya?" Tanya Jira mengucek matanya.

Hoseok mengangguk dan bangun dari tidurnya. Jira pun menahan tangan Hoseok.

"Tunggu. Jangan pergi,aku takut." Sepertinya Jira masih trauma dengan kejadian kemarin.

"Tapikan aku harus mandi sayang." Ucap Hoseok kembali duduk ditepi ranjangnya.

"Aku ikut...." Ucap Jira sambil menundukkan kepalanya karena malu.

Hoseok membelalakkan matanya. Ia tak pernah menyangka kalau Jira lumayan berani mengatakan hal seperti itu. Ia pun tersenyum.

"Tapi tak ada ritual yang lainnya. Hanya mandi saja. Jangan macam macam." Pupus sudah harapan Hoseok ia pun mengangguk dan menggendong istri manjanya tersebut ke kamar mandi.

Tak selang beberapa menit mereka sudah berpakaian rapi. Walaupun hanya dirumah harus tetap rapi.

"Kai dimana?" Tanya Jira sedangkan Hoseok hanya mengangkat bahunya sebagai tanda ia tak tau.

Jira pun pergi kekamar Kai dan mendapati sang adik yang tengah memegang HP nya sambil tersenyum.

"adikku sedang jatuh cinta ternyata." Ucapan Jira membuat adiknya kaget dan Kai hanya cengengesan.

Contract Marriage (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang