5//

4.4K 451 39
                                    

Jangan lupa vote dan komen~

Jangan lupa vote dan komen~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucu!

-

Kyei menggigit bibir bawahnya pelan, kepalanya mendongak menatap gedung yang menjulang tinggi di depannya. Hanya dengan mematri gedung berdominasi putih itu pada netranya sukses membuat Kyei menghela napas lelah. Memohon di dalam hati agar jantungnya tidak berulah dengan bergedup kencang. Masih berharap menyelami dunia mimpi. Bertemu dengan Min Yoongi—public figure yang mendunia bukanlah hal yang mudah. Demi Tuhan, perlu kekuatan mental tersendiri. Harus percaya. Walau sering berkhayal ingin bertemu, tapi tetap saja sekalinya akan bertemu tidak semudah bertemu lalu bertatap muka saja. Euforianya berbeda.

"Maaf. Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang pria yang berumur sekitar berkepala lima. Sepertinya ia seorang satpam di sini dilihat dari baju seragamnya.

Kyei melempar senyum gugup. Berdeham sejenak ketika mendapati tenggorokannya mendadak serak. "Ah, aku ingin bertemu seseorang. Apa aku boleh masuk ke dalam?" tanyanya. Mengingat kantor Bighit bukanlah sembarang tempat untuk keluar masuk, agaknya memang harus meminta izin terlebih dahulu.

Pria paruh baya itu menatap Kyei dari ujung kaki hingga ujung kepala. Matanya yang menjungkit tajam itu tampak menatap Kyei penuh selidik. "Kau ada perlu dengan siapa, anak muda?"

"Eng..., salah satu member Bangtan. Katanya ia sedang latihan," jelas Kyei. Ia meremas ujung sweater yang dikenakannya. Terus merapal doa agar pria paruh baya ini tidak menolak kehadirannya lalu berkata kalau ia tengah berkhayal. Ya, jelas orang manapun akan berkata seperti itu.

Pria itu masih menatapnya penuh selidik—curiga. "Kau ada bukti?"

Tidak dipungkiri, pria paruh baya ini pasti tengah berpikir Kyei adalah salah satu penggemar fanatik yang bahkan diragui kehadiran otaknya. Menggunakan jutaan cara agar berhasil menyelinap ke dalam gedung Bighit. Tidak asing lagi, bahkan ada yang berpura-pura menjadi karyawan hanya untuk bertemu Bangtan. Tentu terus melempar curiga tidak lagi dinilai tidak sopan kalau sudah di dalam konteks ini. Hal kelewat wajar. Sejujurnya, jangankan public figure itu sendiri, para karyawan pun merasa lelah bukan main. Harus terus berjaga di setiap sudut gedung, memastikan tidak ada yang menyelinap seperti cacing tanah.

Kyei terdiam sebentar. "Ah, ada." Ia segera meraih ponselnya dan memperlihatkan pesan yang dikirimkan Yoongi padanya.

Manik pria itu semakin menyipit menatap Kyei. Meraih ponsel yang disodorkan gadis itu dan melihat beberapa pesan di sana. Agaknya setelah merasa sedikit yakin—walau tidak juga—pria itu mengembalikan ponsel Kyei dan mengangguk kecil. "Ikut saya. Akan diperiksa lebih lanjut."

Kyei ikut mengangguk lalu mengikuti langkah pria itu memasuki gedung Bighit. Satu hal yang terlintas di kepala Kyei saat kakinya berhasil melangkah masuk adalah menakjubkan. Gedung ini indah bukan main. Nuansa putih yang mendominasi membuat gedung ini terlihat sangat elegan dan megah. Terus memaksa netranya untuk terus menyapu ke setiap sudut gedung. Memaksa netranya untuk melihat dan mengakui keindahan seni setiap pajangan kecil yang terkesan mahal luar biasa.

ROUND✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang