14//

3.4K 314 40
                                    

Well, Makasih loh 1knya hwhw.

Jangan lupa vote dan komen~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komen~

--

Membicarakan mengenai hari minggu, tidak ada lagi hal yang lebih menyenangkan dibanding merebahkan diri sembari menatap layar yang tengah menampilkan sepasang kekasih yang sedang memadu kasih. Tidak ada kegiatan lain, lebih tepatnya tidak ada niat untuk melakukan kegiatan lain. Untuk membasuh tubuh saja butuh seratus kali berpikir yang berakhir pada jawaban 'nanti saja'. Tidak, ini adalah hari minggu—hari libur. Mandi satu kali atau tidak sama sekali.

Kyei mengusap air mata yang mengalir bebas di pipi bulatnya. Gadis itu mengigit birai bawahnya berusaha menahan isakan yang memberontak ingin keluar. Pasangan yang tadi tengah memadu kasih itu kini malah membuat keributan dan salah satunya memilih untuk pergi.

Ah, asmaraloka ternyata sedrama ini.

Tangan Kyei menggeser tanda panah di layar laptopnya ke persegi panjang berwarna merah bertanda x, lalu menggeser kembali pada bagan yang bertuliskan episode 12, mengetuk dua kali sebelum layar laptopnya kembali menampilkan adegan yang menyedihkan. Gadis itu memeluk guling di bawahnya, matanya yang masih sembab itu membulat penasaran dengan adegan demi adegan di layar laptopnya. Birai tipisnya sedikit terbuka, sesekali tersenyum dan tidak jarang juga melengkung ke bawah.

"Sudah diduakan kenapa masih mau memaafkan, sih?" gerutu Kyei pelan.

Tangan Kyei memencet tombol pause di keyboard laptopnya. Tangannya beralih pada ponsel di samping laptop. Membuka layar dan segera menuju aplikasi pesannya. Pada sebuah nama yang ia sematkan sudah berubah tanda. Yang tadinya masih belum dibaca sekarang sudah ada tulisan read di samping pesannya. Kyei membuka ruang pesan dan matanya kembali membaca pesan yang sempat ia kirimkan sedari tadi malam dan beberapa pesan dari dua hari yang lalu—berharap dibalas. Tapi, kenyataannya hanya dibaca tanpa ada pertanda akan dibalas.

Kyei menghela nafas. Sudah dua hari ia mengirimi pesan pada Yoongi dan tidak ada balasan sama sekali. Kyei tentu saja tahu alasannya, Min Yoongi pasti sangat-sangat sibuk. Gadis itu melemparkan tubuhnya yang sedang menelungkup menjadi terlentang. Menatap langit-langit kamarnya seraya merenung. Bukan merenung juga, tapi lebih tepatnya bertanya dengan apa yang ia rasakan. Kenapa begitu kuat?

Kurang ajar.

Tapi, ia benar-benar merindukan Yoongi sekarang.

Ketukan pelan pada pintu kamarnya membuat Kyei menoleh. Gadis itu mendengus sebelum membuka mulutnya malas. "Tidak dikunci."

Laki-laki berkaus kebesaran berwarna putih memasuki kamar Kyei. Laki-laki itu menggeleng pelan melihat kakaknya tengah berbaring pasrah menatap langit-langit kamarnya. Wajah suram serta birai yang sedikit mengerucut membuat laki-laki itu paham kalau kakaknya bukan dalam kondisi yang baik hari ini. Padahal sekarang sedang libur, tidak ada yang memaksa kakaknya ini untuk memikirkan alur demi alur sebuah cerita yang membuatnya stress.

ROUND✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang