34//

2.4K 210 94
                                    

Dua kali up dalam seminggu nih. Hadiahnya vote, komen & share ya.

Sebelum itu, aku saranin buat ditemani lagu yang sedih. Kalau aku sih No longer from NCT127 atau ga ya House of card dan The Truth Untold nya BTS. Stay nya Blackpink bisa juga, sih.
Pokoknya yang sedih deh!

Jangan lupa baca juga DAMIANOS ya!

Ini luar biasa panjang, ya. Enjoy!

--

Yoongi meletakkan headphonenya, lalu mengusap dagunya pelan. Menatap rangkaian instrumen yang telah dihiasi suara Taehyung dan Jimin di layar komputer dengan teliti. Ia menatap Namjoon yang berdiri di belakangnya sembari sedikit menyipit. Agaknya perpaduan suara Taehyung dan Jimin memang sudah menjadi yang paling indah dan sempurna, tapi rasanya ada yang kurang. Intuisi Yoongi belum bisa berkata iya hingga lagu berakhir.

"Apa beatnya dikurangkan saja? Tidak sempurna," saran Yoongi.

Sebelah alis Namjoon menukik heran. Membuktikan, ia menggeser kursor mouse hingga suara Taehyung dan Jimin kembali mengalun memenuhi studio siang ini. Mengangguk kecil dan mulai memperbaiki dengan mengurangkan beberapa beat yang rasanya sedikit menyimpang sehingga membuat lagu terdengar sedikit aneh. "Begini?" tanya Namjoon dan memainkan instrumen yang sudah ia perbaiki.

Yoongi memasang headphonenya, memejamkan mata saat lagu itu kembali mengalun memenuhi rungunya. Satu ujung birainya tertarik ke atas lantas diikuti dengan terciptanya senyuman lebar. Mengangguk kecil sembari membuka matanya.

"Sempurna!" ucapnya. "Indah sekali."

Di sofa, Taehyung segera menyimpan ponselnya dan mendekati kedua temannya. Mencondongkan tubuhnya ke depan demi melihat hasil karya luar biasa dari Yoongi dan Namjoon. Agaknya lagu kolab untuk Taehyung dan Jimin ini memang sudah selesai, dari awal memang tidak ada campur tangan Yoongi maupun Namjoon--Jimin dan salah satu produser Bighit yang memproduseri, tapi entah kenapa tadi pagi Jimin mendadak menelepon Taehyung agar meminta tolong Yoongi dan Namjoon untuk memeriksa lagu mereka. Dan, ya, mereka melakukan dengan baik.

"Boleh kudengarkan?" pinta Taehyung.

Yoongi mengangguk dan menyerahkan headphone yang melingkari leher pualamnya pada Taehyung. Tersenyum tipis saat melihat senyum Taehyung tertarik senang. Mengotak dan terkesan luar biasa tampan. Tanpa sadar Yoongi mengangkat tangannya dan mengusap rambut Taehyung.

"Bagus! Aku suka!" sahut Taehyung. Ia menatap Yoongi dan Namjoon bergantian dengan netra yang berbinar indah.

"Sudah yakin memakai yang ini?" tanya Namjoon. Ia menyugar rambut coklatnya ke belakang.

"Akan kubicarakan lagi dengan Jimin," jawab Taehyung dan kembali memutar lagu tersebut sembari mengangguk kecil menikmati. Menggigit birai bawahnya sembari memejamkan mata. Membiarkan musik penuh kehangatan itu memenuhi rungu dan hatinya.

Yoongi bangkit dari duduknya. Merapikan sedikit kaus hitam polosnya, lalu menatap Namjoon. "Aku pulang sebentar, ada yang perlu kuambil," ucapnya yang dibalas anggukan kecil dari Namjoon.

--

Tawa geli yang kelewat menghangatkan memenuhi ruang kamar apartemen yang didominasi warna putih terang. Berguling ke sana kemari demi menghindari gerakan jahil dari tangan yang mencengkram tengkuk pualamnya. Kyei berusaha mendongakkan kepalanya agar cengkraman hangat Bima segera terlepas dari tengkuknya. Sensitif, geli bukan main, membuat gelak tawanya menggelegar memenuhi ruangan.

ROUND✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang