26//

2.2K 226 86
                                    

Jangan lupa vote, komen dan share~

Btw aku udah publish work baru aku, yaa. Jangan lupa mampir dan mari kita saksikan seberapa seksinya sih otak mas Namjoon  >3>

 Jangan lupa mampir dan mari kita saksikan seberapa seksinya sih otak mas Namjoon  >3>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gosah salpok kelen >3>

Enjoy jan nangis.

--

Park Jimin meneguk sari buah terakhirnya. Meletakkan kembali botol berisi sari buah ke dalam mesin pendingin dan melenggang ke wastafel untuk mencuci gelas kotornya. Selagi mencuci gelas, Jimin terkekeh kecil saat rungunya mendengar perdebatan Seokjin dan Taehyung dari ruang tengah. Menoleh sedikit saat mendengar suara benda yang dilempar ke lantai lalu menggeleng kecil saat mendengar kalimat Seokjin yang tidak bisa dibantah kalau ia ingin menonton drama.

Dentingan kecil pertanda pintu apartemen dibuka membuat Jimin cepat-cepat meletakkan gelas dan mengelap tangannya. Membawa tungkai kecilnya keluar dari dapur dan menemui Min Yoongi yang baru saja melempar dirinya di samping Taehyung. Menarik ke bawah masker hitamnya lalu menghela napas seiring dengan jemari yang memijat ujung hidungnya.

Hari ini memang mereka tidak melakukan apa-apa kecuali memang ada jadwal pribadi seperti Namjoon dan Hoseok. Pun sepertinya keributan yang dibuat oleh Yoongi kemarin mau tidak mau membuat laki-laki itu harus bangun pagi dihari libur untuk menemui Bang Si Hyuk demi menyelesaikan apa yang harus ia selesaikan.

"Bagaimana, hyung?" tanya Jimin ikut duduk di sofa tunggal tepat di samping Yoongi.

Yoongi mengusap wajahnya kasar. "Sudah selesai. Tapi, untuk beberapa hari ini kemana-mana harus ditemani Sejin-hyung dulu."

Keempat laki-laki di ruang tengah mengangguk paham. Pun untuk hal yang satu itu bukan berlaku pada Yoongi saja, jelas itu berlaku untuk mereka semua. Tentu saja dalam waktu dekat ini para penggemar yang kadang perlu dipertanyakan jalan pikirannya bertambah dua kali lipat; entah menunggu di depan komplek apartemen mereka ataupun di depan gedung Big Hit—berusaha mencari makanan saat rasa lapar informasi belum terpuaskan.

"Berita itu—apa media tahu?" tanya Jungkook, ia meletakkan remote tv yang tadi sempat dilempar Seokjin ke atas meja. Menggeser posisi tubuhnya agar bisa melihat Yoongi lebih jelas.

Perihal berita itu, Bangtan jelas tahu bagaimana pintarnya penggemar mereka. Pun seandainya Big Hit punya malaikat pencabut nyawa yang bisa menghapus ingatan manusia, mungkin semuanya akan jadi lebih mudah. Tentu hal seperti itu mustahil sekali. Mau secepat apapun berita itu diblokir dan diberi klarifikasi, tetap saja banyak yang curiga. Entah itu mengenai keluarga Yoongi yang sakit, atau Yoongi sendiri dan juga tidak banyak yang berprasangka kalau itu kekasih Yoongi.

"Mereka masih kelaparan walau sudah diklarifikasi," jawab Yoongi.

Tidak butuh waktu lama untuk mengeluarkan klarifikasi, setelah pertemuan dengan Bang Si Hyuk, Big Hit langsung mengeluarkan klarifikasi bahwasanya Min Yoongi ingin melakukan pemeriksaan matanya yang sedikit bermasalah. Sebenarnya tidak akan serumit ini jika salah satu pasien tidak menyebarluaskan perihal Yoongi yang berlarian di koridor rumah sakit dan memasuki salah satu ruang inap VIP. Tapi demi menutupi kerugian, tentu perusahaan Yoongi langsung membantah tegas. Semuanya sudah bersih dan biarkan media maupun penggemar menebak sesuka hati mereka.

ROUND✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang