Ehm sudah buka puasa.
Jangan lupa vote dulu sebelum baca. Komen banyak2. Terus jangan lupa share.
--
Suara dentuman beat dari salah satu benda elektronik modern menguasai ruang tengah pagi ini. Suasana yang harusnya tenang ditemani kicauan burung dan embusan angin pagi seolah terkalahkan dengan alunan beat itu. Seorang laki-laki mengerutkan dahi saat satu-persatu beat yang dari tadi ia rangkai tidak sesuai dengan keinginannya. Berdecak sebentar sebelum memutar kembali rangkaian beat miliknya-ingin memastikan.
Gadis dengan surai yang disanggul tinggi itu melangkah menuju dapur. Menuangkan segelas sari buah lalu berjalan menuju bar, bersandar sembari memperhatikan laki-lakinya. Kadang juga terkekeh kecil saat laki-laki itu mengusak kasar rambutnya sebab apa yang tengah dilakukannya memiliki kesalahan kecil.
"Yoon, kau bangun jam berapa?" tanya Kyei sembari menggoyangkan sedikit gelasnya.
Yoongi mengangkat kepalanya lalu menoleh ke belakang. Yoongi sedikit terkejut, ia tidak menyadari kalau Kyei sudah keluar dari kamar dan mungkin sudah memperhatikannya sejak tadi. Manik kecil pria itu menatap pada kanan atas-berpikir.
"Jam tujuh?" jawabnya ragu.Kyei mengangguk, ia melirik jam yang terpatri rapi di dinding apartemen yang menunjukkan pukul sembilan lewat tujuh menit. Bisa diperkirakan sudah dua jam Yoongi berkutat dengan pekerjaannya yang merangkap sebagai hobi. Meneguk habis sari buahnya lalu berjalan menuju wastafel. Mencuci gelas yang tadi digunakannya. Saat ingin mengembalikan pada rak khusus, Kyei melirik pada Bima yang baru saja keluar dari kamar. Tampan sekali kalau kalian ingin Kyei mengakui penampilan Bima. Rambutnya yang acak-acakan, matanya yang masih setengah terbuka dan birainya yang mengerucut lucu. Jangan lupa dengan baju kausnya yang penuh dengan bekas lipatan. Tampan sekali.
Kyei terkekeh kecil. "Kau ingin sarapan, Bim?" tanyanya.
Bima mengacak rambut belakangnya. Membuka sedikit lebar matanya memastikan siapa yang barusan memberi tawaran lalu mengangguk kecil dan melangkah menuju sofa tunggal di samping Yoongi. Yoongi mendongak dan menaikkan sebelah alisnya saat Bima kembali menutup matanya ingin mengumpulkan nyawa. Mungkin mulai saat ini adik kecil Yoongi akan bertambah satu-itulah yang dirasakan Yoongi ketika tangannya terangkat mengacak rambut Bima secara alami.
Sejujurnya Yoongi mendapati dirinya sedikit bingung kenapa bisa melakukan hal manis itu sebab diteliti kembali kemarin ia sempat saling melempar sakartis dengan Bima. Plot twist yang cukup manis.
Alunan beat milik Yoongi kembali memenuhi ruangan. Bima sendiri kembali membuka matanya dan memperhatikan jari-jari panjang Yoongi yang tengah sibuk menekan kotak-kotak berlampu di depannya.
"Ini. Makan yang banyak," kata Kyei menghancurkan fokus Bima yang tengah fokus pada jari-jari Yoongi.
Yoongi mendongak saat tangan Kyei hanya terulur pada Bima. Laki-laki itu berdecak pelan. "Kau tidak menyiapkan untukku juga?"
Alis Kyei menukik sebelah. "Kau belum sarapan?"
"Tentu saja belum. Kau tidak lihat aku sedang sibuk?"
Kini kedua alis gadis itu terangkat. Pun Kyei cukup jengkel mendengar suara Yoongi yang seperti menyalahkannya. "Wow wow tenang Pd-nim. Ini bukan salahku!" sanggah Kyei sembari meletakkan kedua telapak tangannya di depan dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROUND✔
Fanfiction(FOLLOW DULU SEBELUM DIBACA) "Bagaimana rasanya bertemu dengan idol yang kau kagumi?" Mencintai sesuatu yang agaknya terlihat mustahil dimiliki memang bukan hal yang jarang lagi. Berderetan populasi di dunia ini melakukan hal yang sama. Tapi, tidak...