31//

2.1K 226 57
                                    

Maksa nih. Jangan lupa vote dan komen ya!

Sediain tisu dulu, hm

Enjoy

--

Sekiranya untuk kali ini doa yang Kyei kirimkan pada Tuhan bukan lagi mengenai kesehatan yang ia damba-dambakan. Bukan lagi mengenai kehidupan yang ingin terus berlanjut. Juga bukan lagi mengenai dirinya yang ingin kembali bekerja. Kembali menulis. Tapi kali ini menyangkut Yoongi dan dirinya—hubungan mereka. Kyei terus merapalkan doa kelewat tulus agar dirinya cukup kuat menghadapi Yoongi setelah lama tidak bertemu. Berharap bisa mengontrol rasa rindu yang terlalu menggebu. Juga yang terpenting berharap tidak ada sekat kecanggungan yang entah kenapa terdengar mustahil sebab belum bertemu saja rasa canggung sudah cukup mendominasi. Kyei hanya ingin sedikit berharap.

Bima berdiri di samping Kyei. Memijat pelan bahu sang kakak yang terlihat tidak nyaman duduk di salah satu kursi roda yang Bima pinjam. Dari jendela persegi panjang yang menjulang tinggi di depan dua pribadi itu, sang netra yang terlihat kusam tampak memandang kosong pada jalanan yang cukup ramai. Agaknya, Kyei sedikit tidak siap untuk menepati janjinya sendiri, sebab ia sempat memundurkan waktu untuk bertemu Yoongi dua hari sesudah janjinya. Dengan sedikit nasihat maupun celotehan kecil dari sang ibu, adik dan sahabatnya, akhirnya Kyei memantapkan diri.

Kyei sudah kelewatan dan ini saatnya ia menyelesaikan semuanya. Menjelaskan.

"Semuanya, ya, Kak." Bima menunduk menatap Kyei. Tersenyum hangat saat Kyei mendongak menatapnya.

Sang ibu yang tengah merapikan gundukan baju Kyei menoleh menatap kedua buah hatinya. Memeluk erat baju-baju yang tadi hendak ia masukkan ke lemari putih. Hatinya jelas teriris. Jelas saja, setiap orang tua pasti tidak ada yang tega melihat buah hatinya terluka. Tapi, sang ibu tidak bisa melarang ataupun menyuruh untuk saat ini. Apapun keputusan yang diambil anaknya, pasti itu yang terbaik. Agaknya memang seperti itu walau terasa sangat berat.

"Semuanya. Akan kuceritakan semuanya," jawab Kyei ikut tersenyum hangat.

Awalnya, Bima, Raga, maupun Hani membuat keputusan untuk Kyei dan Yoongi agar berbincang di atap rumah sakit ataupun di taman belakang yang cukup sepi. Tapi, Kyei menolak dan kekeh. Kyei ingin di tempat dimana Yoongi membawanya dulu, bukit kecil dibalik toko-toko pasar. Kyei hanya merasa tempat itu satu-satunya yang cukup nyaman. Setidaknya pemandangan dan sepoi angin yang nantinya akan menjadi teman, bisa mendinginkan emosi kedua belah pihak. Ya, tapi tetap saja Bima sampai mengancam hingga akhirnya mau tidak mau Kyei menuruti.

"Kau kuat, Kyei. Aku tahu," sahut Bima lalu berlutut di samping Kyei. Menyelipkan sejumput rambut yang terlihat lepek.

Tepat setelah Bima berhasil menyelipkan rambut Kyei, dentingan dari ponsel Bima langsung menjadi sekat tersendiri. Detakan jantung Kyei kembali tidak stabil. Rasa gugup mendadak menggerogoti saat matanya melirik ke arah layar ponsel Bima. Di sana, nama Yoongi jelas tercantum nyata.

Semuanya akan di mulai.

--

Mungkin khayalannya adalah, sepoian angin yang entah kenapa bisa memasuki koridor rumah sakit akan menemani langkah Kyei dan Yoongi menuju atap, seperti cerita-cerita dongeng para putri kerajaan dan pangerannya. Tapi, kenyataannya jelas tidak seperti itu. Yoongi bukan manusia sembarangan yang bisa menginjak langkah ke sana ke sini dengan santai, tetap harus ada privasi jika rentetan drama menyedihkan yang akan ia lakoni nanti akan berjalan lancar.

Memasuki lift dengan suasana hening dan barisan dinding bernama canggung, Yoongi memegang erat pegangan kursi roda yang diduduki Kyei. Yoongi terlihat bodoh di sini. Ia cukup terkejut melihat dirinya tidak sekeren biasanya. Semua rentetan pertanyaan yang mengalahkan panjangnya Sungai Nakdong mendadak hilang begitu saja saat Bima membuka pintu kamar dan memperlihatkan Kyei. Jelas Yoongi terpaku. Saat melihat Kyei, ia bahkan merasa gadis yang dilihatnya adalah Kyei yang berbeda. Fisik gadis itu jauh berbeda. Yoongi bahkan rasanya ingin mati membeku saat melihat Kyei.

ROUND✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang