Happy reading ya~
Jangan lupa vote dulu sebelum baca~Juga mohon maaf lahir dan bathin ya kelen semua. Kalau ada salah disengaja atau ga tolong dimaafkan ya🙏
Semangat puasa pertamanya bagi yang menjalani^^
--
Gadis bersurai coklat itu menyibak beberapa baju yang tergantung rapi pada gantungan di depannya. Meraih sebuah kaus hitam lalu mengarahkan pada Bima yang sedari tadi dengan sabar berdiri di sampingnya. Mensejajarkan sisi baju tersebut dengan badan Bima lalu menggeleng dan kembali meletakkan pada tempatnya.
Ngomong-ngomong ini sudah store kelima yang mereka kunjungi hari ini dan Kyei sudah mendapat banyak baju tetapi point nol untuk Bima. Laki-laki itu sebenarnya sudah beberapa kali menyodorkan kaus atau kemeja yang diinginkannya pada Kyei, tapi Kyei menggeleng lalu menolak dengan tegas. Akhirnya, Bima hanya bisa pasrah dan mengikuti langkah kaki kakaknya ini.
"Yang tadi itu bagus," sahut Bima.
Kyei membalikkan tubuhnya lalu menggeleng. "Tidak. Terlalu ketat untukmu."
Kyei berjalan ke sudut store yang menyediakan puluhan hoodie. Kyei harus memilihkan pakaian yang baik untuk Bima. Tidak mungkin laki-laki itu memakai baju dengan model yang terkesan seperti preman pasar yang nanti akan membuat padangan orang buruk terhadap Bima. Kyei tidak mau orang-orang mengetahui kalau Bima ini nakal—walau begitu adanya. Tapi, ayolah, di Indonesia Kyei tidak akan menaruh peduli dengan itu. Tapi ini negara orang. Setidaknya Bima harus memberi kesan yang baik untuk sementara, setelah itu terserah pada laki-laki itu.
"Kak, kita sudah satu jam mengelilingi store dan tidak ada satu pun yang cocok untukku?" protes Bima. Ia berdecak saat Kyei menghiraukan ucapannya dan malah mencocokkan kembali hoodie berwarna coklat terang padanya.
"Hei, dengarkan aku!"
Setelah melihat senyum Kyei melebar sontak mata Bima ikut melebar. Ia mundur satu langkah seraya menggeleng keras. "Tidak! Terserah apa saja selain hoodie!"
Alis Kyei naik sebelah. "Kenapa? Anak muda di sana memang biasa menggunakan hoodie, kau harus memakai juga."
Bima menggeleng. "Tidak ada hoodie!"
Ayolah, Bima tidak mau terlihat menggemaskan seperti itu. Ia tidak mau aura jantannya menghilang begitu saja setelah menggunakan hoodie berwarna mencolok. Apa yang akan dikatakan teman-temannya nanti kalau mengetahui Bima menggunakan hoodie berwarna seperti itu? Tidak. Tidak. Tidak. Tercemar sudah jiwa jantannya yang sudah sangat indah di setiap klub Jakarta. Mungkin Bima harus menjelaskan sedikit kepada Kyei betapa sulitnya perjuangan Bima untuk menjadi bajingan yang elegan diakui setiap orang
"Bim, satu saja, ya?" Kyei menggembungkan pipinya serta mengerjabkan mata.
Menghela nafas, Bima meraih hoodie yang disodorkan Kyei. Meneliti bagian depan dan belakangnya. Hanya dihiasi tulisan saja tidak ada hal-hal berlebihan lainnya yang terkesan lucu kelewat memuakkan. Setelah itu Bima mengangguk malas dan sukses membuat senyum Kyei merekah. Kyei menepuk pundak Bima seraya mengangguk dan menutup matanya. "Aku suka laki-laki penurut sepertimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ROUND✔
Fanfiction(FOLLOW DULU SEBELUM DIBACA) "Bagaimana rasanya bertemu dengan idol yang kau kagumi?" Mencintai sesuatu yang agaknya terlihat mustahil dimiliki memang bukan hal yang jarang lagi. Berderetan populasi di dunia ini melakukan hal yang sama. Tapi, tidak...