Jangan lupa vote, komen dan share banyak-banyak~
Baca author note dibawah ya!!
HARUS PINTER KAYA YOONGI 😭😭
--
Hari ini tepat hari ketiga setelah kepulangan Kyei dari rumah sakit-pun ia hanya dua hari satu malam untuk singgah. Waktu itu seperti yang dikatakan dokter, ia kelelahan hingga membuat detak jantungnya tidak stabil. Mengenai transplantasi yang disembunyikan oleh Bima, Kyei sudah tahu. Setelah memutar kembali otaknya, Kyei mendadak merasa lega saat mengingat betapa frustasinya Bima saat meluapkan emosinya--sayang sekali. Awalnya tentu Kyei merasa dongkol bukan main, toh, ia tidak tahu apa-apa malah mendadak dikatakan akan hilang. Terkejut bukan main saat mengetahui fakta yang menyerang tubuhnya--jantungnya melemah dan itu bukan salah satu informasi yang bagus. Pun disela-sela waktunya, Kyei terkadang menyalahkan dirinya karena semudah itu tenggelam dalam rayuan Jimin.
Mengenai Jimin dan Hoseok. Kyei dibikin tertawa hampir lima belas menit tanpa henti. Malam itu--hari yang sama saat Yoongi menghampirinya ke rumah sakit-- Kyei mendapat panggilan video dari Hoseok. Bisa ditebak tentu mereka minta maaf dengan cara yang berlebihan--jurus paling manjur kalau kata Hoseok. Lagi-lagi membuat Kyei tenggelam dalam kegemasan mereka dan hanya bisa tertawa dan berkata iya. Ditebak lagi, sudah pasti yang menyuruh mereka meminta maaf pada Kyei adalah Yoongi. Lucu sekali, Kyei tidak bisa membayangkan bagaimana gemasnya wajah datar Yoongi memarahi dua laki-laki itu. Pasti seperti seekor kucing yang berdiri gagah di depan dua ekor anak itik. Jadi pengen culik.
Bunyi dentingan kecil dari mesin kopi menarik atensi Kyei yang tengah sibuk memutar kembali memori hari itu. Ia segera bangkit menuju dapur, mempersiapkan segelas kopi untuk Yoongi yang katanya akan mampir sebentar. Setelah segelas kopi ia letakkan di atas meja makan, matanya kembali melirik Bima yang tampak gundah sekali menatap lekat ponselnya.
"Bim mau kopi?" tanya Kyei akhirnya.
Bima masih sibuk berkutat dengan ponselnya. Seolah suara Kyei adalah angin lalu yang benar-benar tidak penting untuk diterima rungunya. Kyei merotasi penuh bola matanya, tangannya meriah sendok bekas yang lupa ia cuci lalu melemparnya tepat mengenai bagian samping wajah Bima.
"Apa, sih?!" geram Bima.
Kyei berkacak pinggang. "Kakakmu ni bertanya. Mendadak tuli?!" geramnya tak kalah geram.
Bima mendelik dan memilih tidak menjawab. Ia menyandarkan tubuhnya pada dinding sofa dan kembali fokus pada ponselnya. Sekali lagi, tidak berselang lama sebuah pir mendarat tepat mengenai hidung indahnya. Senyum Kyei sontak merekah saat ponsel milik Bima ikut terbanting dan si empunya mendesis menahan sakit.
"Kau gila?!" pekik Bima. Ia menatap Kyei dari ujung matanya sembari mengusap hidungnya yang ngilu.
Wah kurang ajar sekali. Kyei malah tertawa keras ketika melihat hidung Bima yang memerah seperti badut. Lucu sekali. Rasanya ingin melemparkan pir sekali lagi hingga pahatan hidung yang sempurna itu ikut memerah dengan sempurna. Dengan begitu Kyei bisa mengais rezeki tambahan dengan membawa Bima ke taman kanak-kanak. Wah cukup menguntungkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROUND✔
Fanfiction(FOLLOW DULU SEBELUM DIBACA) "Bagaimana rasanya bertemu dengan idol yang kau kagumi?" Mencintai sesuatu yang agaknya terlihat mustahil dimiliki memang bukan hal yang jarang lagi. Berderetan populasi di dunia ini melakukan hal yang sama. Tapi, tidak...