DELAPAN

2.8K 244 7
                                    

Happy Reading!
Yuk cek typo!!!!
Jangan lupa buat vote dan komennya!!!





Fano beserta kedua tamunya berjalan beriringan menuju parkiran. Ya, bel tanda jam pelajaran hari ini selesai sudah berbunyi. Dan kini rencananya Titan, dan Davin akan pulang kerumah Fano untuk main. Ya biasalah ank cowok.

"Kesian ya Gea. Dia dilabrak sama Risa, cuma gara-gara Eza Deket sama Gea doang" ucap Davin tanpa embel-embel 'kak' pada nama Risa dan Eza, tak ada sahutan dari Titan maupun Fano.

"Padahal emang Eza sama Risa udah putus kan? Terus masalahnya apa coba?" Davin masih julid membicarakan masalah dilabraknya Gea tadi siang.

Ya mereka bertiga memang menyaksikan secara langsung kejadian pelabrakan itu. Dari mulai Gea yang disiram oleh Risa, hingga Gea pergi meninggalkan kantin. Namun jiwa julid Davin sedang kumat, jadi sekarang dia mempertanyakan sesuatu yang bahkan Titan dan Fano tidak mengerti.

"Gak penting Lo nanya gituan" kini Fano bersuara, ia mengatakan itu dengan nada jengkel. Eist jangan salah sangka dulu, Fano jengkel bukan karena masalah Gea. Melainkan karena mulut Davin yang tak henti-hentinya berbicara.

"Lo gak suka ya, kalo Eza deket sama Gea?" Tanya Davin menaik-turunkan alisnya menggoda Fano.

"Nggak tuh biasa aja. Ngapain gue gak suka, dia bukan siapa-siapa gue" ucap Fano santai, memang buat apa dia tidak suka? Tak ada hubungannya dengan Fano sama sekali.

Titan yang sedari tadi diam kini bersuara, "alah bohong lo! Jangan bilang sebaliknya kalo memang Lo beneran gak suka."

Fano menaikan sebelah alisnya, memang benar kok, dia biasa saja, lalu apa yang dipermasalahkan? "Emang beneran kok gue biasa aja. Emang gue keliatannya kayak gimana?"

"Ya menurut gue sih kayak gak suka. Muka lo datar gitu pas Davin bahas Gea tadi" Titan mengerikan bahunya.

"Emang selama ini Lo gak ada rasa sama Gea fan?" Tanya Davin

"Jadi kalian nyangka kalo gue selama ini ada rasa sama tuh bocah? Ada kok" jawab Fano menganggkukan kepalanya

Titan dan Davin sontak melotot dan mematung mendengar penuturan Fano. Jadi ternyata Fano punya perasaan pada Gea! "Seriusan Lo?!!"

"Iya serius. Rasa kesel dan rasa gedek gue sama dia" jawab fano santai dan berjalan cepat meninggalkan Titan dan Davin yang mematung. Ya kali dia suka sama Gea. NO BANGET!!

Menyadari Fano sudah duluan, mereka berdua sadar dan mengejar Fano. Titan menoyor kepala Fano saat sudah beriringan kembali dengan Fano.

"Kirain gue perasaan suka gitu. Lah perasaan kayak gitu mah gue juga tau kali!" Ujar Titan kesal. Fano terkekeh melihat sahabatnya kesal.

"Ya kali gue suka sama tuh curut"

"Kali aja kan Lo ada rasa yang membludak di hati lo. Lo sama dia kan dari masuk sini sampe sekarang udah terbiasa ribut. Pepatah bilang cinta datang karena terbiasa" Davin berujar panjang. Kini mereka sudah diparkiran.

"Ya ka-"

"Fan"

Belum sempat fano menyelesaikan kalimatnya untuk menjawab Davin. Tiba tiba saja suara seorang perempuan memanggil namanya lembut. Fano menoleh ke sumber suara dan kemudian Tatapannya berubah datar saat melihat orang yang memanggil namanya, itu adalah Rea, lengkapnya Reandra Glovita. Mantan pacar Fano semasa SMP.

"Kenapa?" Tanyanya dingin

"Aku mau ngomong" ucap Rea

Davin yang sadar akan situasi menghindar pergi dengan alasan akan minta izin pada Milan, pacarnya. Padahal Fano tau mereka berdua sedang tidak akur hari ini.

Kembar? [GAK!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang