P R O L O G

7.5K 547 52
                                    

(R.S Cinta Damai) 5 Juni 2003

'oaaaaakkk oaaakkk'

Suara tangisan bayi terdengar nyaring di ruang persalinan, membuat kedua sepasang insan menangis haru.

'semalamat Bu, pak bayinya perempuan, cantik seperti ibunya' Seorang perawat yang menggendong bayi tersebut berujar bahagia kepada sepasang suami-istri yang tak lain adalah orang tua bayi yang baru lahir tersebut.

'saya mandikan dulu ya Bu, pak' suami-istri itu mengangguk, masih dengan air mata bahagia mereka

'maksih sayang, sudah melahirkan anak kita' sang suami berucap sambil mengecup pelipis dan menggenggam tangan kanan sang istri. Sedangkan sang istri menjawabnga dengan tersenyum bahagia.

'ini Bu, anaknya untuk di berikan asi pertama' tiba-tiba perawat dayang dengan bayi yang sudah bersih kepada si istri tadi. Kemudian si perawat menaruh bayi tersebut di atas dada si ibu bayi.

Setelah selesai di susui, si perawat meminta si bayi untuk di pindahkan ke ruangan khusus bayi(authorgataunamanyaapa:v) dan si ibu di pindahkan ke ruang rawat.

****

Di lain ruangan...

'mas aku pengen liat bayi kita mas'

'nanti ya sayang. Kamu belum boleh aktivitas dulu'

seorang wanita yang sedang merengek kepada suaminya untuk menjenguk bayinya di ruangan khusus bayi, namun suaminya tak mengizinkan lantaran istrinya tersebut masih lemas selepas melahirkan.

'aku gak aktivitas kok. Aku cuma mau liat anak kita aja, Lagian kan aku pake kursi roda. Ayo dong mas aku pengen liat anak kita masa kamu ga mua liat sih'

'iya iya, ayo kita liat bayi kita' ia lebih memilih mengalah daripada mendengarkan istrinya yang akan selalu mengoceh bia ia tak menurutinya.

Si suami membantu sang istri untuk duduk di kursi roda, dan kemudian mendorongnya menuju ke ruangan khusus bayi untuk melihat buah hati mereka.

Saat mereka sudah tiba di depan ruangan itu, mereka melihat banyak bayi dari balik kaca besar yang menghubungkan antara ruangan tersebut dengan koridor rumah sakit. Mereka menengok kekiri dan kanan mereka untuk mencari seorang perawat, dann ketemu. Mereka memanggil perawat yang hendak masuk ke ruangan tersebut.

'sus! Suster!' si suami melambaikan tangannya pada si perawat. Perawat itupun menghampiri sepasang suami-istri yang memanggilnya tadi.

'ada yang bisa saya bantu pak?' si perawat bertanya dengan lembut dan sopan.

'em... Apa kami boleh masuk ke ruangan sus, untuk melihat anak kami?' kali ini si istri yang bersuara.

'oh, tentu saja boleh Bu. Mari saya antar' ujar si perawat lembut.

Si istri tersenyum bahagia karena tidak sabar untuk bertemu dengan buah hatinya. Si suami mendorong kursi roda yang diduduki istrinya menuju ruangan tempat buah hati mereka. Mereka sampai di keranjang buah hati mereka tidur, namun mereka merasa bingung karena ada dua keranjang yang berisikan bayi yang sangat mirip yang membedakan hanya kain yang membungkus mereka, yang satu berwarna biru muda sedangkan yang satunya berwarna merah muda, dan sama sama belum ada nama yang tertera di salah satu keranjang bayi tersebut.

'baik Bu pak saya tinggal dulu ya' ucap perawat lembut. Baru saja sepasang suami-istri itu ingin bertanya, si perawat sudah berlalu menuju ruangannya.

'mas, bayi kita yang mana ya? Mereka mirip banget soalnya'

'aku juga gak tau yang mana anak kita, mereka benar-benar mirip. Seingat ku Sik kamu gak ngelahirin kembar kan?' tanya si suami yang keheranan.

Kembar? [GAK!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang