TUJUHBELAS

2.7K 174 12
                                    

Happy reading!!

Cek typo ok!!

****

Pagi ini Gea begitu semangat pergi ke sekolah. Ia ingin cepat-cepat bertemu dengan Milan dan Imel, untuk memberitahu apa yang terjadi semalam. Dimana Eza menembaknya di restoran.

Setelah berpamitan pada Eza, Gea segera berlari dari parkiran. Membuat Eza geleng-geleng kepala.

Gea sudah tidak sabar untuk menyampaikan kabar bahagia ini— setidaknya kabar bahagia untuk dirinya. Saking semangatnya ia berlari, sampai menabrak orang-orang yang berada di lorong sekolah.

'ih apaan sih lari-lari!'

'gak usah nabrak ngapa!'

'tuh orang Napa sih?! Kesambet setan ya Lo!!'

'OY GAK USAH NABRAK-NABRAK KALI!'

Seperti itulah gerutuan dan seruan orang-orang yang Gea tabrak tadi. Gea meringis, sambil menggumamkan kata maaf pada orang-orang yang ia tabrak tadi. (Ya elah Lo kalo ngegumam gak bakal kedengaran lah Ge!) -Author.

'berisik lu thor' Gea.

Back to topik.

Bruk

Gea sekarang malah menabrak orang lain sampai terjatuh. 'ya elah drama banget sih sampe jatuh segala' gerutu Gea dalam hati.

"Duuhhh!!! Lo kalo lari liat-liat kek!!" Seru orang yang tersungkur karena Gea tabrak tadi. Eh bentar deh, Gea kayak kenal sama suaranya. Gea lalu menoleh pada orang yang tersungkur itu seketika ia memutar bola matanya malas. 'kan bener, ini si raja setan'

"Heh! Lo gak mau bangunin gue apa!" Pekik orang yang Gea sebut raja setan itu. Siapa lagi jika bukan Fano.

"Ck. Drama banget sih Lo. Bangun sendiri bisa kali! Lagian gue nabraknya pelan ini" ucap Gea melirik Fano acuh. Gea tidak Sudi mengulurkan tangannya demi untuk menolong Fano. Ogah banget!!!

"Pelan apaan!? Lo nabraknya kaya banteng bego!" Timpal Fano masih terduduk dilantai.

Gea tidak menanggapi Fano samasekali. Daripada waktunya terbuang gara-gara meladeni Fano disini, lebih baik ia ke kelas saja menemui Imel dan Milan. "Dah ah. Gue cabut, bye!"

Fano menarik rok abu-abu Gea sebelum Gea pergi dari sana. Gea terpekik kaget "Eh eh! Apaan nih. Jangan tarik tarik!"

Fano melepas cengkeramannya dari rok seragam Gea. "Mau kemana Lo!? Mau lari dari tanggung jawab!?"

"Tanggung jawab apaan? Lo gak lecet sama sekali juga!"

"Pantan gue yang lecet gara-gara nyium lantai bego! Gak percaya? Nih liat nih" ujar Fano mengangkat sebelah pantatnya kearah Gea.

Gea bergedik jijik. "Apaan sih Lo!? Iya iya gue tanggung jawab! Tapi nanti, sekarang gue mau ke kelas. Udah ah"

Mendengar ucapan Gea, senyum Fano merekah dan ia langsung bangkit dari duduknya. "Ok. Lo traktir gue makan nanti siang. Bye, gue pergi dulu" ucap Fano senang.

Lah tadi katanya pantatnya lecet sampe minta di bangunin. Gea mendengus sebal, ia tertipu oleh Fano si raja setan. Nyebelin dasar. Gea lalu pergi meninggalkan lokasi tragedi menyebalkan itu.

Gea berniat licik dengan mengerjai Fano nanti.

"Awas aja Lo setan!" Gumam Gea tersenyum licik. Gea

****

"Gue gak nyangka akhirnya Lo bisa jadian juga sama kak Eza" ucap Milan sebelum menyuapkan bakso ke mulutnya.

"Tapi jangan terlalu baper dulu Ge. Kali aja dia cuman jadiin Lo pelampiasan" timpal Imel menambahkan.

Gea sudah menceritakan perihal Eza dan dirinya semalam. Milan menanggapinya dengan senang. Sedangkan Imel menanggapinya dengan biasa saja. Ia malah memberi Gea wejangan untuk selalu mewanti-wanti jangan sampai Gea terlalu terbawa perasaan. Takutnya Gea hanya di jadikan bahan pelampiasan saja oleh Eza. Gea yang mendengar wejangan itu hanya tersenyum maklum. Ia tau jika Imel sedikit tidak suka dengan Eza semenjak Gea dan Eza dekat.

"Iya Mel iya" jawab Gea.

"Oouhh, jadi sekarang Lo udah jadian sama Eza!?" Tiba-tiba seseorang berseru di belakang mereka bertiga.

Gea berbalik. Ia melihat Risa dan teman-temannya sudah berdiri dibelakangnya dengan tangan yang dilipat di dada dan menatap Gea sangar. Gea segera berdiri menghadap Risa.

"Terus hubungannya sama Lo apa? Lo kan cuma mantan" balas Gea. Kali ini ia tidak akan kalah. Toh Risa cuma mantan Eza, sedangkan dirinya adalah pacarnya. Jadi mau apa takut?

"Uuuhhh. Udah mulai berani ya Lo! Mana sopan santun lo!? Gue kakak kelas Lo kalau Lo lupa" ujar Risa tajam.

"Sopan? Lo sendiri aja gak sopan sama Gea. Gimana Gea mau Sopan sama Lo" timpal Milan membalas Risa.

Risa menatap tajam pada Milan "diem Lo! Gak usah ikut campur"

Milan membulatkan matanya. Bagaimana ia tidak ikut campur jika sahabatnya dilabrak seperti ini? Milan berniat maju, namun di tahan oleh Gea dengan tatapan menyuruh Milan untuk diam.

"Mau Lo apa sih sebenernya?" Tanya Gea. Ia sudah tidak tahan dengan kelakuan Risa padanya.

Risa menatap Gea dan tersenyum sinis "mau gue? Gue kesini cuma mau bilang, inget batasan. Eza nggak cinta sama Lo, dia masih cinta sama gue. Inget itu" ucap Risa santai. "Gue cuma mau bilang itu. Dah lah gue cabut" lanjut Risa, lalu ia dan teman-temannya pergi meninggalkan kantin itu.

Gea menggeram. Ia tau jika Eza tidak mencintainya. Bukan tidak tapi belum. Ia yakin cepat atau lambat Eza pasti akan mencintainya. Ia hanya menunggu waktu itu saja.

Puk

Tiba-tiba bahu Gea di tepuk seseorang. Ia langsung menoleh cepat pada si pelaku dan menatapnya tajam. Orang itu adalah Fano. Kenapa disaat seperti ini ia muncul sih. Gea berdecak kesal. Nyebelin banget.

"Apaan!"

"Dih galak amat Lo. Gue cuma mau nagih pertanggung jawaban Lo aja. Mana?" Ucap Fano.

Gea semakin menggeram kesal. Ia berbalik menghadap meja dan mengambil mangkuk berisi sambal kemudian ia berikan kepada Fano.

Fano mengernyit bingung. Kenapa Gea memberinya sambal? Fano menatap sambal itu bingung.

"Lo minta tanggung jawab kan? Nih makan tuh sambal!" Ucap Gea dan meninggalkan kantin dan teman-temannya begitu saja. Mood Gea sudah buruk. Niat untuk mengenai Fano pun hancur seketika karena kedatangan Risa tadi.

"Eh gue minta di traktir makan bego! Bukan minta sambal!! OY GEAA!!!!" seru Fano pada Gea yang sudah menjauh darimu kantin. kesal? Tentu saja kesal, niat ingin meminta traktiran, Ia malah di beri sambal. Sudah senang-senang dia akan mendapat makan gratis, Eh malah di kasih beginian. Apa-apaan ini!?

Milan, Imel, Titan, dan Davin yang melihat kekesalan Fano pun terkekeh. "Lo sih datengnya di waktu yang gak tepat" kekeh Milan dan Davin bersamaan. Dan karena itu mereka tertawa kecuali Fano tentunya. Fano mendengus melihat teman-temannya tertawa. Fano akan membalas Gea nanti.

'awas aja Lo Gea!' batin Fano.

****

Hai aku up cepet nih!

Gimana sama part ini? Buat kalian yang kangen sama Fano, disini aku munculin ya. Gak jauh jauh lah sama berantem. Tau kan kalo Gea sama Fano di gabungin jadinya kayak apa?

Jangan lupa vote dan komennya yang banyakkk.

Share cerita ini ke temen-temen kalian yang belum baca. Dan follow akun author juga ya😊

Ok seeyou❤️

Bye😘

Kembar? [GAK!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang