LIMABELAS

2.6K 203 23
                                    

Hai, i'm comeback!!!
Udah lama ya, gak update, sory gais. Aku lagi kehilangan inspirasi dan referensi Hahaha.
Tapi beneran. aku lagi mengalami masa-masa buntu untuk berfikir mengenai cerita ini. Gak tau sebenernya mau ngetik apa, tapi aku paksain biar bisa update lagi.
Doain ya gais biar otak aku gak buntu lagi, Ok.

Oh iya gais, aku gak nyangka cerita ini udah 3k pembaca, masih sedikit sih emang. Tapi aku bersyukur masih ada orang yang mau baca cerita gaje ini. Aku ucapin terimakasih buat kalian yang vote dan komen, dan buat kalian yang gak melakukan hal dua itu aku ucapin terimakasih juga🤗😘

Happy Reading!!!
Cek typo!










"GEAA!!"

Seruan yang menyerukan namanya membuat langkah Gea terhenti. Ia menoleh kebelakang, disana ia melihat seorang pria yang berlari terpogoh kearahnya.

"Ge hh. Tunghhh guhh behn tarhh" ucap pria itu tersenggal saat sudah merasa dihadapan Gea.

Gea hanya menaikan sebelah alisnya bingung. Mengapa orang ini sampai berlari mengejar nya. "Lo kenpa fan?" Tanya Gea pada Fano. Ya, orang berlari menghampirinya adalah Fano.

"Nih" Fano memberikan selembar kertas formulir pada Gea.

"Apaan nih?" Bingung Gea saat menerima kertas yang di bawa Fano tadi.

"Baca aja sendiri. Dah ah gue mau balik" ucap Fano lalu berbalik melangkah. Merasa ada yang kurang, Fano mengehentikan langkahnya "Bentar" Fano kembali membalikan badannya pada Gea. Gea mengerutkan dahinya bingung.

"Lo gak mau ngucapin apa gitu. Setelah gue lari-lari ngejar Lo sampe sini?" Tanya Fano

"Lah. Kenapa lo lari, jalan kan bisa" jawab Gea.

"Ck. Tau ah terserah, gak tau terima kasih emang!"

Kemudian Fano melenggang pergi meninggalkan Gea yang kebingungan.

"Aneh" gumam Gea

****

"Dasar gak tau terima kasih. Gue udah capek capek lari-lari keliling sekolahan buat nyari dia, eh dia-nya malah gak ngucapin terimakasih sama sekali. Pak Joko juga, kenapa nyuruh gue sih. Ngasih sendiri kan bisa, ngasihinnya besok. Kenapa malah gue"  gerutu Fano kesal.

Semenjak ia meninggalkan gea, ia selalu menggerutu. Ia kesal dengan Gea yang samasekali tidak mengucapakan terima kasih, ia juga kesal pada pak Joko yang menyuruhnya memberikan formulir itu pada Gea. Akibatnya ia berlari mengelilingi sekolahan yang luas ini demi untuk mencari Gea.

"Mending balik gue." Fano mendengus keras.

"FANO!!"

Saat Fano akan menaiki motornya, tiba-tiba saja ada yang memanggil namanya. Fano menoleh pada sumber suara, di sana ada dua orang perempuan yang berjalan ke arahnya. Bukan bukan, perempuan itu bukan Gea dengan salah satu temannya. Melainkan dua orang yang sangat menyebalkan bagi Fano.

"Fano. Bentar" ucap salah satu dari dua perempuan itu.

"Ck. Apaan" ketus Fano.

"Tolong anterin Rea pulang ya, gua gak bisa bareng dia soalnya gue ada acara" ucap Tania. Ya dua perempuan itu adalah Rea dan Tania.

"Gue?" Tanya Fano menunjuk dirinya

"Iya" ucap Tania lagi. Sedangkan Rea hanya diam menyaksikan dua orang dihadapannya.

"Gue gak bisa" tolak Fano ketus.

"loh, emang kenapa?" Lagi-lagi Tania yang bertanya.

"Gue mau ke rumah Titan" jawab Fano.

Kembar? [GAK!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang