EMPATBELAS

2.7K 199 10
                                    

Hai siders, apa kabar?

Happy Reading!!!
Cek typo Ok!


Hari Senin adalah hari dimana para pelajar malas untuk pergi ke sekolah. Alasannya, karena di hari tersebut dilaksanakannya kegiatan upacara bendera. Mereka tidak ingin berpanas-panasan di tengah lapangan dengan waktu yang cukup lama.

Namun berbeda dengan Gea. Hari ini ia semangat berangkat sekolah. Ia tidak melunturkan senyumannya saat berjalan di koridor menuju kelasnya bersama kedua temannya, Imel dan Milan.

Mereka berdua—Imel dan Milan, dibuat bingung dengan Gea mereka yang menurut mereka tidak seperti biasanya. Biasanya Gea sama seperti murid atau pelajar lain yang malas saat hari Senin tiba. Namun sekarang? Gea bahkan tidak melunturkan senyumannya datang sedetik saja.

"Lo kenapa sih Ge? Kesurupan?" Tanya Milan bergidik ketakutan dan melirik ke seluruh koridor.

Gea tak menjawab, tak menggubris Milan. ia masih saja bertahan dengan senyumannya.

Melihat tak ada reaksi dari Gea, membuat Imel bingung. Ia mendorong bahu Gea sedikit keras. "Hei! Lo kenapa?!"

Imel kaget saat melihat reaksi Gea yanh tidak marah. Membuat Imel heran. Tiba-tiba Gea memiringkan kepalanya menoleh pada Imel dengan senyum yang masih merekah. Namun menurut Imel itu terlihat seram.

"Gue seneng Mel" ucapan Gea membuat Imel dan Milan bergidik takut.

Setelah mengatakan hal itu, Gea melangkah sambil melompat lompat, meninggalkan kedua sahabatnya yang bergeming takut ditempatnya.

****

Hingga upacara usai dan bel masuk berbunyi, Gea masih tidak mengganti ekspresinya. Masih dengan senyumannya yang menurut Imel dan Milan menakutkan.

Imel yang duduk sebangku dengan Gea merasa was-was, takut jika Gea tiba-tiba berbuat sesuatu. Imel melirik Milan yang ternyata sedang meliriknya juga di tempatnya.

"Mil. Tukeran gih, sumpah gue takut" bisik Imel pada Milan dengan wajah ketakutan.

"Ih, Nggak ah. Gue juga takut" balas Milan berbisik juga.

Imel.menghela nafas gusar. Ia memberanikan dirinya untuk bertanya pada Gea lagi. "Ge-"

"Gue gak nyangka" ucap Gea seketika memberhentikan kalimat yang akan di lontarkan Imel. Imel segera menoleh pada Milan yang memberikan kode seolah berkata 'dia kenapa?'.

Imel membalas kode dari Milan dengan berbisik "dia ngomong sendiri" wajah Imel menjadi semakin takut.

"Mel" tepukan tiba-tiba dari Gea membuat Imel terlonjak kaget.

"Ampun Tan. Keluar dari tubuh temen gue tan. Jangan ganggu gue sama dia Tan!" Pekik Imel menyatukan kedua tangannya dengan matanya terpejam kuat.

Sontak hal itu mengundang perhatian dan wajah kebingungan dari murid-murid di dalam kelas.

Gea mengerutkan alisnya bingung dengan tingkah Imel. "Lo kenapa Mel?"

Mendengar itu Imel segera membuka matanya, ia melirik kepada semua murid yang memperhatikannya.

'ekkheem'

Imel berdeham untuk mengurangi rasa malunya. Lalu seluruh murid kecuali Milan sudah mengalihkan perhatiannya dari Imel.

"Lo kenapa Mel?" Gea mengulangi pertanyaannya yang belum terjawab oleh Imel.

"Emm. Gue  gak papa. Eh Lo mau ngomong apa tadi?" Tanya Imel mengalihkan pembicaraan.

Ge kembali merekahkan senyumnya. "oh iya. Gue ma-"

"Selamat pagi anak-anak"

Kalimat Gea terpotong oleh hadirnya guru yang akan mengajar di kelas.

"Pagi pak!" Sahut semua murid serempak.

"Nanti aja" bisik Gea pada Imel. Dan Imel memberikan kode kepada Milan seolah mengatakan apa yang Gea katakan.

****

Bel istirahat sudah berbunyi. Kini Gea, Imel dan Milan sudah duduk manis di salah satu meja kantin.

"Ge Lo mau ngomong apa pas tadi?" Tanya Imel langsung.

Baru saja Gea mau menjawab, milan sudah menyela duluan. "Pesen makan aja dulu deh ya. Gue laper asli" perkataan Milan di angguki Gea.

"Biar gue pesenin. Sekalian gue traktir" Gea bangun dari duduknya dan pergi untuk memesan makanan. Sedangkan Imel dan Milan, mereka berpandangan dengan pikiran sama sama bingung.

"Kesambet apa dia?" Tangan Milan dan dijawab kedikan bahu oleh Imel.

"Nih. Gue traktir bakso aja ya" ucap Gea dantang dengan membawa tiga mangkok bakso dengan tiga gelas es teh.

"Wiih. Asiik" ucap imel dan Milan bersamaan.

"Gue cerita sambil makan ya" ucap Gea diangguki kedua sahabatnya.

"Semalem gue diajak jalan sama kak Eza"

Ucapan Gea membuat Imel dan Milan seketika tersedak.

"Apa?" Pekik mereka bersamaan lagi.

"Gue di ajak jalan sama kak Eza" ulang Gea pada kedua sahabatnya yang memasang raut wajah terkejut.

"Kita gak nanya, kita kaget Ge" ucap Imel meminum minumannya. Gea hanya ber oh ria.

"Gimana ceritanya Lo bisa jalan sama kak Eza?" Kali ini Milan yang bertanya.

Gea mengedikan bahu. "Gue gak tau. Dia tiba-tiba Dateng trus ngajak jalan"

Memang Gea dan Eza tidak janjian untuk pergi jalan semalam, Gea saja sampai kaget melihat Eza dan motornya nangkring di depan rumahnya.

"Kayaknya ini tanda-tanda gue mau lepas ngejomblo deh" celetuk Gea melihat kedua sahabatnya dengan senyum manisnya.

Imel memutar bola matanya. "Emang Lo gak takut di labrak Risa lagi?" Tanya Imel.

Gea terlihat berfikir, ucapan Imel ada benarnya juga. Kali aja Risa.malah semakin gencar melabrak nya. Namun melihat beberapa hari ini Risa yang sudah tidak menampakan diri lagi, membuat Gea berfikir jika Eza sudah memberi peringatan pada Risa.

"Tapi gue mikir, kak Eza udah kasih peringatan sama kak Risa" ucap Gea.

Imel kembali mengedikan bahunya. Ia sudah menghabiskan baksonya dan kini tinggal menunggu kedua sahabatnya yang belum selesai.

"Kalo emang iya Gea bakal taken sama kak Eza. Berarti cuman Lo doang yang jomblo dog Mel" ucap Milan. Membuat Gea terkekeh, sedangkan Imel memutar bola matanya malas.

"Tenang Mel. Lo sama Titan aja, cocok tau" goda Gea pada Imel. "Iya gak mil" tambahnya meminta pendapat Milan.

"Yoi"

Imel berdecak kesal. Mengapa malah dia yang di bully, apa lagi membawa-bawa nama Titan. "Ck. Kalian apaan sih, udah cepet abisin. Udah mau masuk!" Ketus Imel. Gea dan Milan yang melihat Imel kesal, malah terkekeh renyah.

Gea dan Milan sudah menyelesaikan makannya.

"Lama! Yuk ah balik" ketus Imel. Ia masih kesal dengan kedua sahabatnya itu. Lalu ia pergi mendahului Gea dan Milan.

Gea dan Milan saling pandang lalu sama sama mengedikan bahu. "Dasar ngambekan" ucap mereka bersamaan. Lalu mereka mengejar Imel yang pergi ke kelas duluan.

****

Hai.
Apa kabar? Sori aku baru up lagi. Gimana? Disini ga ada Fano dkk cuman ada Gea dkk aja. Semoga kalian puas sama pary ini.

Jangan lupa vote dan komen cerita ini. Karena satu vote dan komen, sangat berharga buat aku.

Follow my Instagram @zhwaahj_

Dan follow juga akun wattpad aku @zahwaa_wa

Byee. See you♥

Kembar? [GAK!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang