Gue gak mau tau, gak pengen tau, tidak ingin tahu, i don't wanna know, ra pengen weru, teu palay nyaho!!
Pokoknya kalian harus Vote dan komen yang banyak, biar guenya juga semangat up terus!!•
Minimal 100 vote per Chap nya ya!!
Maksa banget dah gue:v
BODO AMAT!!!
Pokoknya
KALIAN HARUS VOTE + KOMEN!!!•
Dah lah. Gak usah kelamaan bacot. Sekarang cuss langsung baca aja.
yuhuuu!!!•
•HAPPY READING
AND
CEK TYPO!!•
•
•
↓↓↓
Fano Sudah berada di GOR sekarang. Setelah kesepakatan dengan Fara di rumah tadi, Fano langsung meluncur pergi.Fano menaruh tasnya di bangku tunggu pinggir lapangan, (?)
Disana ada beberapa temannya yang menjadi pemain cadangan, Pak Joko, dan Bang Gibran. Kedatangannya di sambut dengan pertanyaan 'udah sembuh Fan?' dari teman-temannya."Gimana Fan, udah mendingan?" tanya Pak Joko, "maaf bapak tidak ikut jenguk kamu semalam," lanjutnya.
"Alhamdulillah lumayan Pak. Nggak apa-apa pak, lagian Fano juga udah ada disini," ucap Fano.
"Kok lo ada disini Fan? bonyok ngizinin pergi?"
Fano menoleh pada Bang Gibran yang ada di belakangnya. Fano nyengir dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal sebagai jawaban.
Bang Gibran menggeleng. Tahu akan jawaban dari Fano. Anak itu ternyata tidak minta izin terlebih dahulu pada orangtuanya.
"Kita gak ikut-ikutan kalau kamu kena marah ya Fan," ucap Pak Joko.
Fano kembali nyengir lalu berkata, "Iya Pak, tenang aja. Semuanya lancar kok."
"Ya udah. Kamu duduk gih." Fano mengangguk, lalu duduk bersama teman-temannya yang menjadi pemain cadangan. Dan menonton pertandingannya hingga selesai.
Ternyata kedatangan Fano membawa petaka bagi timnya sendiri. Ya, Timnya kalah dalam pertandingan kali ini. Bukan karena permainan mereka yang kurang maksimal. Melainkan permainan lawan yang terbilang curang.
Lawan mereka kali ini bermain dengan sangat curang. Saat Juna, salah satu dari timnya mendrible bola, tim lawan mendorongnya dan mengakibatkan Juna terjatuh. Dan alhasil bola di rebut oleh lawan.
Juga saat Titan akan memasukan bola ke dalam ring, tim lawan—orang yang sama mendorongnya kembali. Dan pada akhirnya Titan tidak dapat mencetak angka karena bola sudah jatuh ke tangan lawan.
Lalu, bagaimana dengan tindakan wasit? Wasit kali ini sangat mengecewakan. Bahkan wasit tidak menyalahkan keslahan itu yang merupakan sebuah pelanggaran. Tim tentunya protes dengan tindakan wasit. Namun, Wasit tidak menanggapi protesan mereka. Dan itu sangat membuat pihak SMA Tuhan kecewa. Dan Tim Tuhan Putra kalah dengan skor akhir 12-6.
Kini Anggota Tim Tuhan Putra berkumpul di tepi lapangan. Bang Gibran sedang memeberikan semangat kepada mereka. Meski ia juga tak luput dari rasa kecewa, namun ia tetap harus memberi semangat. Sedangkan Pak Joko tengah bersama tim putri yang sedang bersiap akan bertanding.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar? [GAK!!]
HumorFollow dulu sebelum baca ya gaiss! Bukan saudara, bukan pula sedarah. seakan dipermainkan oleh takdir, mereka dipertemukan dalam bentuk fisik dan kepribadian yang sama, yang membedakan hanya gender mereka saja. Apakah mereka memang kembar yang terpi...