Enam👻

154K 1.7K 13
                                    

"Arnold, ini rumahku. Maaf jika adanya seperti ini, semoga kamu betah untuk sementara waktu sampai rombonganmu menjemput kembali". Ucap indri kepada arnold setibanya mereka dirumah,
"Tidak apa indri justru aku yang sangat berterimakasih karena telah bersedia menerimaku disini dan merepotkanmu". Jawab arnold kepada indri,
"Ah tidak arnold aku justru senang ada teman disini, silahkan masuk".

Akhirnya indri dan arnold masuk kedalam rumah, disana indri menunjukan kamar kecil yang berada didekat dapur untuk arnold beristirahat,

"Indri, aku ingin mandi. Dimana kamar mandinya?".Tanya arnold kepada indri,
"Kami disini biasa mandi disungai arnold, mari bersama kesana aku juga ingin mandi". Jawab indri lalu dianggukan oleh arnold,
Akhirnya mereka pergi lah ke sungai yang didekat hutan, tempat indri biasa mandi dan mencuci,

Setiba disana, indri menunjukan tempat ia biasa mandi, arnold bisa menggunakan tempat pijakan papan yang disebelah sana tempat orang namun tidak apa bisa menumpang karena orangnya tidak sedang ada,

Indri pun segera mengganti pakaiannya dengan pakaian basah, untungnya arnold saat dihutan membawa tas kecil berisi beberapa set pakaian jadi ia masih ada untuk beberapa kali ganti,

Arnold membuka bajunya dan hanya memakai boxer, indri terpana dengan bentuk tubuh arnold, benar-benar "ah perut itu kenapa bagus banget gak sama kayak tubuh pria disini". Ucap indri dalam hati,
Lalu saat matanya melirik lagi semakin kebawah terlihat jendolan yang besar dibalik boxer milik arnold,membuat indri menelan ludah seketika fikiran mesumnya terlintas,
"Ah sandar indri kok jadi gini sih!".ucap indri kepada dirinya,
Ia pun langsung melanjutkan aktifitas mandinya,

Arnoldpun begitu, itu terdiam saat melihat tubuh molek milik indri tercetak jelas karena basah dikainnya,
"belahan itu mengapa menggoda sekali! Paha itu juga ahh aku jadi tegang!". Ucap arnold kedalam dirinya, karena disaat indri menyirami air ketubuhnya seolah kain basahan itu semakin turun memperlihatkan buah dadanya yang besar, belum lagi kain basahan yang bawah tersingkap-singkap,
Namun mereka masih sama sama sadar, jadi hanya sekedar berfikiran dan membayangkan saja, sampai akhirnya mereka pun selesai dengan mandi masing masing memakai pakaiannya tak lupa arnold yang langsung mencuci agar dijemur kering dapat dipakai kembali,
Mereka pun berjalan bersama untuk pulang menuju rumah karena hari sudah sore,

Setiba dirumah, sepertinya emak bapak dan kakak indri sudah pulang,
"Mak pak?". Ucap indri dan disahut oleh emaknya dari dalam rumah,
"Pak ini arnold lelaki yang kemarin indri tolong". Ucap indri kepada bapaknya,
"Perkenalkan pak saya arnold, saya dari kota namun tersesat sampai hutan sini dan ketinggalan dari rombongan saya, maaf pak jika saya merepotkan jadi tinggal sementara disini". Kata arnold kepada bapaknya indri,
"Iya tidak apa apa nak arnold, besok ikut bapak ke kepala desa kita minta tolong disana untuk menginformasikan kesetiap desa didekat wilayah sini untuk memberitahu kepada pendatang yang kehilangan anggotanya bisa menjemput disini". Jawab bapak indri kepada arnold,
"Baik pak, sekali lagi maaf merepotkan bapak dan terimakasih banyak pak buk". Ucap arnold kembali dan dianggukan oleh bapaknya indri,
"Yasudah, indri bantu emak masak untuk makan malam ini ya". Kata emaknya indri,
"Baik mak, arnold kau bersantai atau beristirahatlah dulu aku ingin memasak".
Indripun segera pergi ke dapur untuk membantu emaknya masak,
Sedangkan arnold, ia memilih untuk kebelakang membantu bapak indri membelah kayu,

Tak terasa hari menjelang malam dan sudah gelap, mereka berkumpul diruang tengah untuk makan malam, tak lupa arnold yang juga berkenalan dengan kakaknya indri.

"Maaf ya nak arnold, makanan nya cuma kayak gini". Ucap emaknya indri kepada arnold,
"Harusnya saya yang minta maaf bu, karna saya jadi merepotkan keluarga ibu". Jawab arnold kembali,
"Tidak apa arnold, yaudah kita makan dulu".

Merekapun makan malam bersama dengan lauk sederhana, yaitu ada tempe sambal, sayur kangkung, ikan asin, dan ikan sungai.
Melewati makan malam itu dengan sesekali bercanda dan menceritakan kehidupan arnold dikota yang ternyata bekerja sebagai pebisnis dan mempunyai perusahaan sendiri,

Selesai mereka dengan acara makan malamnya, arnold duduk didepan teras untuk menikmati udara malam disini,
Tak lama indripun menyusul arnold keluar,

"Beda ya udara didesa sama dikota, udara disini segar. Aku saja ingin terus terusan menghirup udara disini beda sama dikota udah pada tercemar". Ucap arnold,
"Mungkin iya, karena aku belum tahu seperti apa kota aku hanya sering lihat dari televisi tetangga saja". Jawab indri jujur kepada arnold karena memang dia belum pernah ke kota,
"Indri, terimakasih kamu udah baik banget sama aku nolongin nyawa aku. Belum lagi mau nampung aku disini, kalau gak ada kamu aku enggak tahu gimana aku sekarang". Kata arnold kepada indri dengan tatapan serius menghadap wajah indri,

Indri yang ditatap langsung dari arah depan melihat mata arnold yang hitam tajam, bentuk bibir yang tipis, hidung yang mancung, rahang yang keras.
Sungguh indri tidak tahu kenapa ia saat ini! Indri merasa jantungnya berdegup kencang saat menatap wajah arnold, pipinya terasa panas, belum lagi terasa seperti ada kupu kupu yang berterbangan,
"Kenapa denganku? Jantungku deg-degan sekali". Ucap indri didalam dirinya,

"Indri?". Arnold pun sekali lagi memanggil indri karena tidak kunjung mendapatkan jawaban darinya,
"Eh iya maaf arnold. Tidak apa bukankah sesama kita harus tolong menolong". Jawab indri yang sudah kembali pada dunianya,
Dan ia tersadar tadi melamun menatap arnold membuatnya sangat malu seketika pipinya merona merah,
"Haha kamu kenapa indri pipi kamu memerah dan itu lucu banget". Ucap arnold tertawa melihat perubahan diwajah indri membuat indri semakin memerah,
"Duh aku kenapa sih". Sekali lagi indri bertanya pada dirinya sambil menutup wajah karena malu.

(TAMAT)(18+) KEMBANG DESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang