Sebelas👻

132K 1.3K 17
                                    

Indri yang pagi ini memasak untuk keluarganya sarapan pagi sebelum ia berangkat ke kota terlihat sedang memarut kelapa untuk ia gunakan dalam bahan masakannya nanti,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Indri yang pagi ini memasak untuk keluarganya sarapan pagi sebelum ia berangkat ke kota terlihat sedang memarut kelapa untuk ia gunakan dalam bahan masakannya nanti,

Indri sudah berkemas, ia nanti siang akan berangkat ke kota, awal mulanya memakai motor dari desa menumpang dengan orang yang akan membawa hasil taninya keluar untuk dijual kepasar luar desa.

Sejam berlalu indri sudah siap dengan masakannya, ia pun dengan keluarganya segera sarapan diruang tengah.

Selesai acara sarapannya, indri segera pergi ke sungai untuk mandi serta membersihkan diri karena nanti siang ia akan segera berangkat.

Indripun sudah kembali ke rumahnya dan bersiap untuk berangkat,
Sebelum itu indri berpamitan dulu kepada orang tua dan kakaknya.

"Mak,pak,kak indri pamit mau pergi". Pamit indri kepada keluarganya.
"Hati hati ya nduk".
"Cepat balek dek".
"Jaga diri baik baik di sana nduk".
Ucap keluarganya dan diiyakan oleh indri, indripun berpelukan satu persatu, lalu indripun mulai melangkah kaki keluar dari rumah sambil sesekali menoleh ke belakang,

Sampai indri berjalan sudah cukup jauh, ia pun melihat seseorang menggunakan sepeda motor sepertinya ingin keluar dari desa,
"Kangg tunggu kanggg..." teriak indri, pemuda itupun melihat ke belakang,
"Eh neng indri ada apa neng?". Tanya pemuda itu,
"Kang indri mau numpang untuk keluar desa akang apa mau keluar? Indri mau pergi ke kota kang". Ucap indri kepada orang itu,
"Iya bener neng akang mau keluar, lo emang ngapain neng mau ke kota?". Tanya pemuda itu kembali,
"Ada urusan sedikit kang sekaligus cari pengalaman atau pekerjaan kang. Boleh indri ikut akang?".
"silahkan neng kalau mau, sok mari".

Lalu indri segera pergi bersama akang itu menggunakan motor untuk keluar desa, sambil indri menggandeng dipunggung tas ranselnya yang berisi beberapa helai baju dan peralatan yang berguna saja nanti disana,

Beberapa jam kemudian, indri telah keluar dari desa kedesa. Sampailah diperbatasan deda dan kota.
" kang indri turun disini aja". Kata indri,
"Oh iya neng".
Lalu pemuda dan indri itupun berhenti ditempat tak jauh dari depan ada terminal bus,
"Kang makasih banyak udah mau numpangin indri, ini kang ada sedikit buat akang". Kata indri sambil menyodorkan uang,
"Tidak usah neng , ambil aja buat neng di kota nanti lagian kan kita searah".ucap pemuda itu,
"Oh yaudah terimakasih banyak ya kang sekali lagi".

indri segera berjalan kearah terminal untuk keloket memesan tiketnya serta menunggu keberangkatan bus yang akan mengantarkannya ke kota tempat arnold tinggal,

Sore ini indri sudah berangkat menaiki bus untuk sampai ke kota tempat arnold tinggal,
Diperjalanan, indri yang sendirian pergi walau hanya modal niat dan tekad namun ia tetap berusaha memperjuangkan cintanya.

Indri termenung, memikirkan arnold lelaki yang sukses mencuri hatinya. Pandangan pertamanya, cinta pertamanya. Walau ia sendiri tidak tahu apakah arnold memiliki perasaan yang sama atau tidak,

Hingga akhirnya indri tertidur diperjalanan, karena membutuhkan waktu semalaman ini dan pagi besok akan tiba dikota arnold.
.
.
.
.
.
.
.
Tak terasa sudah menjelang pagi, yang itu berarti sebentar lagi indri akan tiba diterminal kota tempat arnold tinggal.
Indri melihat dari kaca bus sekelilingnya,
"Ternyata begini bentuk kota yang arnold tinggali". Ucap indri sambil terus memandang keluar,
Ia tidak menyangka ternyata lebih bagus dari ditelevisi tempatnya melihat,
Banyak sekali bangunan besar, gedung tinggi, banyak sekali kendaraan dijalanan, banyak sekali orang ramai lebih ramai dari desanya.

Indri tiba diterminal dan segera menggandeng tas ransel miliknya, lalu keluar dari bus.

"Ah leganya akhirnya sampai juga". Kata indri sambil merentangkan badannya.

"Nah, sekarang. Aku harus mencari ojek yang mengantarkan kealamat arnold, lalu jika sudah ketemu aku akan mencari kos yang dekat dari sana".
Indri berjalan lalu melihat ada tulisan pangkalan ojek,
Langsung saja indri mengarah kesana.

"Kang, ojek ya? Anterin kealamat ini bisa?". Tanya indri kesalah satu tukang ojek disitu,
"Bisa neng yaudah naik".

Indri segera naik ke motor tukang ojek itu, lalu tak beberapa lama sampailah disekitaran kawasan wilayah tempat arnold tinggal.
Namun karena ini kawasan rumah yang terlihat bukan sembarang orang bisa masuk apa lagi ada satpamnya, indri pun segera berbalik arah tidak jadi memasuki kompleks perumahan itu.
"Kang berhenti disitu aja". Ucap indri menunjukan pinggir jalan ia akan berjalan kaki saja untuk mencari ntah rumah kontrakan kecil atau kosan yang akan ia tempati sementara,
"Oh iya neng". Berhentilah indri,
"Ini kang". Ini membayar sejumlah uang kepada tukang ojek itu sesuai pembayarannya,

Indri mulai berjalan kaki, ia melihat ada ampera rumah makan kecil. Karena ia belum makan pagi ini indripun memutuskan untuk mengisi perutnya dulu baru berjalan kembali mencari tempat tinggal,

Disana,indri sedang makan di ampera itu sambil bertanya kepada pemiliknya apakah tahu dimana letak kos an atau kontrakan kecil didaerah ini,

"Ada mba, mba tinggal jalan lurus lagi aja terus didepan ada bacaan Gg.anggrek. Mba masuk sana nah disekitaran situ biasanya ada kosan atau rumah kontrakan tanya tanya aja mba". Ucap ibu pemilik ampera itu,
"Iya makasih banyak ya bu ini uang nya".
Indri segera pergi dari ampera itu setelah membayar makanannya,

Ia mulai berjalan ke arah yang ditunjukan oleh pemilik ampera tadi, sampai lah ia melihat ada bacaan Gg.Anggrek. Indripun segera masuk kedalam gang itu, melihat lihat keadaan.

Saat terlihat ada warung kecil dan beberapa ibu ibu disana, indri segera menghampirinya.

"Permisi bu, mau tanya disini ada gak ya kosan atau rumah kontrakan". Tanya indri dengan senyumnya,
"Oh cari kosan ya neng, ada tuh didepan lagi maju dikit aja disitu ada bacaan kosan putri disampingnya rumah pemiliknya bisa ditanya langsung". Jawab salah satu ibu ibu disana,
"Begitu, terimakasih banyak bu. Mari".

Indri segera berjalan kedepan lagi sampai ia melihat ada bacaan kosan putri,
Indripun segera masuk dan mengetuk pintu rumah sebelahnya yang kata ibu ibu tadi adalah pemilik kosan ini.

(TAMAT)(18+) KEMBANG DESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang